Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Kamu Perlu Tahu, Ini 7 Hukum Percaya Ramalan dan Khodam dalam Islam!

Freepik
Freepik

Dalam ajaran Islam, keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT adalah fondasi utama yang harus dijaga dengan baik.

Namun, di tengah masyarakat, seringkali muncul berbagai praktik yang bisa mengancam keimanan tersebut, seperti mempercayai ramalan dan berinteraksi dengan khodam.

Kedua hal ini, meskipun sering dianggap remeh oleh sebagian orang, memiliki implikasi yang serius dalam agama Islam

Popmama.com akan membahas tujuh hukum percaya ramalan dan khodam dalam Islam, untuk membantu kita semua menjaga akidah dan keimanan kita dari pengaruh negatif tersebut.

1. Larangan keras terhadap ramalan dalam Islam

Freepik/rawpixel.com
Freepik/rawpixel.com

Dalam Islam, mempercayai ramalan dilarang keras. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mendatangi peramal, lalu bertanya sesuatu kepadanya, maka shalatnya tidak akan diterima selama empat puluh hari" (HR. Muslim). 

Ini menunjukkan betapa seriusnya larangan ini. Alasan di balik larangan ini adalah karena ramalan seringkali berdasarkan pada pengetahuan yang tidak dapat diverifikasi dan cenderung menyesatkan.

Islam mengajarkan kita untuk bergantung sepenuhnya pada Allah dan bukan pada prediksi manusia yang tidak memiliki dasar yang kuat.

Ramalan dapat menciptakan ketergantungan yang tidak sehat pada hal-hal yang tidak nyata dan mengarahkan seseorang menjauh dari keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya yang mengetahui masa depan.

Hal ini berpotensi merusak keimanan dan akhlak seorang Muslim, karena mereka mungkin mulai mengkamulkan prediksi dan bukan usaha dan doa mereka sendiri.

2. Ramalan dan syirik

Freepik
Freepik

Mempercayai ramalan termasuk dalam kategori syirik, yang merupakan dosa terbesar dalam Islam. Syirik berarti menyekutukan Allah dengan sesuatu, dan dalam konteks ramalan, ini bisa berarti mempercayai bahwa seseorang atau sesuatu memiliki pengetahuan gaib yang hanya Allah yang mengetahuinya.

Syirik adalah dosa yang paling dibenci dalam Islam dan tidak akan diampuni oleh Allah jika tidak ada taubat yang sungguh-sungguh. Dalam Surah An-Nisa ayat 48, Allah berfirman, 

ان الله لا يغفر ان يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء ومن يشرك بالله فقد افترى اثما عظيما ۝٤

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." 

Hal ini menunjukkan betapa seriusnya dosa syirik dan betapa pentingnya menjauhkan diri dari segala bentuk ramalan atau praktek yang bisa mengarah kepada syirik.

3. Khodam dalam pandangan Islam

Freepik
Freepik

Khodam adalah entitas atau makhluk yang dipercaya bisa membantu manusia dalam berbagai hal. 

Dalam pandangann Islam, mempercayai dan berinteraksi dengan khodam juga bisa dikategorikan sebagai bentuk syirik jika diyakini bahwa khodam memiliki kekuatan atau pengetahuan yang hanya dimiliki Allah. 

Khodam seringkali dianggap sebagai jin atau makhluk gaib yang bisa dipanggil untuk memberikan bantuan tertentu, namun interaksi semacam ini tidak dianjurkan dalam Islam.

Islam mengajarkan bahwa meminta pertolongan kepada jin atau makhluk gaib bisa membuka pintu bagi pengaruh buruk dan menyesatkan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Jin ayat 6, 

وانه كان رجال من الانس يعوذون برجال من الجن فزادوهم رهقا ۝٦

"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan."

4. Dalil Al-Qur'an tentang kepercayaan gaib

Freepik
Freepik

Al-Qur'an menyatakan bahwa pengetahuan tentang hal gaib hanya milik Allah. 

وعنده مفاتح الغيب لا يعلمها الا هو ويعلم ما فى البر والبحر وما تسقط من ورقة الا يعلمها ولا حبة في ظلمت الارض ولا رطب ولا يابس الا في كتب مبين ۝٥٩

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang gaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri" (QS. Al-An'am: 59). 

Ini mempertegas bahwa mempercayai ramalan dan khodam bertentangan dengan ajaran Islam. Hanya Allah yang mengetahui apa yang tersembunyi dan apa yang akan terjadi di masa depan.

Dengan memahami bahwa hanya Allah yang memiliki pengetahuan gaib, seorang Muslim diajak untuk menaruh seluruh kepercayaannya kepada Allah dan tidak mencari pengetahuan gaib dari sumber-sumber yang tidak jelas dan tidak dapat dipercaya.

5. Hadis tentang tukang ramal dan dukun

Freepik
Freepik

Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa mendatangi tukang ramal dan mempercayai apa yang dikatakannya, maka ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad" (HR. Ahmad).

Ini menunjukkan betapa seriusnya konsekuensi mempercayai ramalan. Kepercayaan kepada tukang ramal atau dukun tidak hanya merusak keimanan seseorang tetapi juga menolak ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Dukun dan peramal seringkali menggunakan tipu daya dan trik psikologis untuk meyakinkan orang tentang kemampuan mereka.

Dalam Islam, praktik ini dianggap sebagai bentuk penipuan dan manipulasi yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kejujuran dan kebenaran yang diajarkan oleh agama.

6. Perlindungan dari gangguan gaib

Freepik/rawpixel.com
Freepik/rawpixel.com

Islam mengajarkan cara-cara perlindungan dari gangguan gaib, seperti membaca ayat-ayat tertentu dari Al-Qur'an, berdoa, dan memperbanyak dzikir.

Meminta perlindungan kepada khodam atau entitas lain justru bertentangan dengan ajaran ini. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255), surat Al-Falaq, dan surat An-Nas adalah beberapa ayat yang dianjurkan untuk dibaca guna mendapatkan perlindungan dari gangguan gaib.

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa-doa khusus untuk perlindungan diri dan keluarga dari gangguan makhluk halus. Salah satu doa yang sering diajarkan adalah: 

"Bismillahilladzi la yadurru ma'asmihi syai'un fil ardhi wa la fis sama' wa huwas sami'ul 'alim" (Dengan nama Allah yang bersama nama-Nya, tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat memberikan bahaya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).

7. Pentingnya tawakkal kepada Allah

Freepik/rawpixel.com
Freepik/rawpixel.com

Sebagai Muslim, kita diajarkan untuk bertawakkal atau berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Tawakkal mengajarkan kita untuk percaya bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah dan yang terbaik bagi kita.

Dengan tawakkal, seorang Muslim belajar untuk menerima apa pun yang terjadi dalam hidupnya sebagai bagian dari rencana Allah yang lebih besar dan lebih baik.

Dalam Surah At-Talaq ayat 3, Allah berfirman:

"Barangsiapa bertawakkal kepada Allah niscaya Dia akan mencukupkan (keperluannya)." 

Ini menunjukkan bahwa dengan tawakkal, kita tidak perlu mencari perlindungan atau bantuan dari sumber-sumber yang tidak jelas dan tidak dapat dikamulkan.

Cukup dengan keimanan dan kepercayaan penuh kepada Allah, seorang Muslim dapat menjalani kehidupannya dengan tenang dan tenteram, tanpa harus khawatir tentang hal-hal gaib atau ramalan yang tidak pasti.

Dengan memahami ketujuh poin ini, kita dapat menghindari praktik-praktik yang dilarang dalam Islam dan memperkuat keimanan serta ketakwaan kita kepada Allah SWT.

Hal ini juga membantu kita untuk tetap berada di jalan yang benar dan tidak terjebak dalam praktek-praktek yang bisa merusak akidah dan keyakinan kita.

Apakah kalian masih percaya pada ramalan dan khodam? Jika iya, segera berhenti dan mulailah yakin pada apa yang telah Allah tetapkan!

Share
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

10 Ciri Kolesterol Tinggi pada Perempuan, Beserta Cara Mencegahnya

19 Des 2025, 21:37 WIBLife