Kanker Usus Buntu Meningkat, Ini Gejala dan Penyebabnya!

- Kanker usus buntu adalah pertumbuhan sel abnormal di organ apendiks yang sering tidak terdeteksi.
- Gejala kanker usus buntu sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan biasa.
- Penyebab kanker usus buntu meliputi radang akibat hambatan di saluran usus buntu hingga gangguan peradangan kronis di saluran pencernaan.
Kanker usus buntu mungkin bukan jenis kanker yang sering terdengar di telinga masyarakat, tetapi tren kenaikannya belakangan ini menjadi perhatian serius.
Melansir sumber dari National Institutes of Health (NIH), jumlah kasus kanker usus buntu (apendiks) menunjukkan peningkatan kasus.
Parahnya lagi, sebagian besar penderita baru menyadari penyakit ini saat kondisinya sudah cukup parah atau bahkan sudah menyebar ke organ lain.
Agar lebih tahu cara mencegahnya, Popmama.com akan bagikan informasi tentang kasus kanker usus buntu meningkat, ini gejala dan penyebabnya!
1. Apa itu kanker usus buntu?

Menurut Medical News Today, kanker usus buntu merupakan kondisi ketika sel-sel abnormal tumbuh di apendiks, yaitu kantong kecil berbentuk tabung yang terletak di bagian awal usus besar.
Meski ukurannya kecil dan fungsinya belum sepenuhnya dipahami, apendiks bisa menjadi lokasi tumbuhnya kanker yang serius.
Jenis kanker ini tergolong langka, tetapi tetap berbahaya karena kerap luput terdeteksi. Banyak kasus ditemukan secara tidak sengaja saat pasien menjalani operasi pengangkatan usus buntu karena radang.
2. Gejala kanker usus buntu yang jarang diketahui

Kanker usus buntu memang tidak menimbulkan gejala khusus pada tahap awal, sehingga sulit terdeteksi.
Namun, ada beberapa tanda yang patut diwaspadai, seperti nyeri perut di bagian kanan bawah, perut terasa penuh hingga bengkak, perubahan pola buang air besar, serta mual atau muntah.
Penting diingat, gejala-gejala tersebut sering kali disalahartikan sebagai radang usus buntu atau gangguan pencernaan biasa. Maka itu, tetap lebih waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter jika keluhan terus berlanjut.
3. Penyebab kanker usus buntu yang terlambat disadari

Radang usus buntu terjadi saat ada hambatan di dalam saluran usus buntu. Ketika aliran normal terganggu, bakteri bisa berkembang biak secara berlebihan hingga akhirnya memicu peradangan.
Pemicunya pun beragam, bisa karena penumpukan kotoran yang mengeras, jaringan dinding usus yang membengkak akibat infeksi, atau kehadiran parasit seperti cacing.
Mengutip dari laman Halodoc, dalam beberapa kasus, pertumbuhan tumor atau gangguan peradangan kronis di saluran cerna juga turut berperan. Cedera fisik di area perut pun tak menutup kemungkinan jadi faktor risiko.
Di sisi lain, anggapan bahwa biji cabai bisa menyebabkan usus buntu masih tergolong mitos. Hal itu karena belum ada bukti ilmiah kuat yang mendukung klaim tersebut.
Itu dia sekilas informasi tentang kanker usus buntu meningkat, serta gejala dan penyebabnya. Meskipun tergolong langka, kanker usus buntu tetap perlu diwaspadai karena gejalanya kerap tak disadari.
Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mengetahui faktor pemicunya, kita bisa lebih sigap menjaga kesehatan saluran pencernaan. Maka itu, jangan ragu konsultasi ke dokter jika muncul keluhan yang mencurigakan, ya!