Mengapa Orang Dengan Golongan Darah B Lebih Tahan Flu Perut?

Flu perut atau gastroenteritis adalah peradangan pada lapisan usus akibat infeksi virus atau bakteri. Flu perut dalam masyarakat luas dikenal dengan istilah muntaber. Hal ini karena flu perut memiliki ciri muntah dan diare yang diakibatkan adanya infeksi atau peradangan pada dinding saluran pencernaan, terutama lambung dan usus.

Selain muntah dan diare, penderita flu perut juga biasanya akan mengalami gejala tambahan seperti demam dan menggigil, pusing, mual, sakit perut, nyeri pada otot dan sendi, serta kurangnya nafsu makan.

Penyebabnya sendiri adalah karena adanya infeksi virus. Selain karena virus, flu perut juga dapat disebabkan oleh adanya bakteri seperti Campylobacter bacterium,  parasit seperti Entamoeba histolytica dan Crystosporidium, obat-obatan tertentu seperti antibiotik, antasida, atau obat kemoterapi, serta akibat logam berat seperti timbal, arsen, atau merkuri, yang terhirup dari udara atau terkandung dalam air mineral.

Sehingga para penderita flu perut harus lebih menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan air dan makanan yang dikonsumsi, menjaga kebersihan lingkungan sekitar, serta mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang setiap hari.

Kebanyakan flu perut disebabkan oleh adanya infeksi norovirus. Norovirus menyerang sel-sel yang menyusun lapisan dalam usus halus. Sehingga memicu respons radang serta menimbulkan gejala seperti sakit perut, demam, mual, muntah, dan diare.

Apa yang menyebabkan golongan darah B lebih kuat terhadap virus flu perut? 

Golongan darah ditentukan dari jenis antigen pada permukaan sel darah merah. Antigen inilah yang membentuk protein atau molekul gula. Norovirus dan beberapa virus lainnya harus berikatan dengan molekul gula ini untuk dapat menginfeksi sel-sel usus.

Sebagian besar strain norovirus akan bergantung pada satu jenis molekul gula yang disebut H1-antigen. Antigen ini dimiliki oleh orang-orang bergolongan darah A, AB, dan O, tapi tidak dengan B. Ini yang membuat orang-orang dengan golongan darah B lebih tahan terhadap flu perut.

Flu perut yang membuat infeksi norovirus biasanya akan memicu respons imun secara besar-besaran sehingga kemungkinan penderita flu perut dapat sembuh dalam beberapa hari. Namun, sebuah penelitian dalam European Journal of Immunology menemukan bahwa respons ini umumnya tidak bertahan lama.

Respons imun terhadap satu strain norovirus dikatakan belum tentu bisa melawan strain virus lainnya. Maka dari itu untuk mencegah terjadinya flu perut, yang bisa dilakukan adalah:

• Melakukan imunisasi.
• Rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
• Menjaga jarak dari orang yang terkena flu perut.
• Tidak berbagi alat makan dan alat mandi.
• Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari.

Meskipun golongan darah ternyata dapat memengaruhi risiko seseorang terkena flu perut, tetapi ini bukanlah faktor yang bisa dijadikan penentu. Memulai dengan kebersihan diri dan lingkungan sekitar tetap memiliki peran terbesar dalam penularan flu perut. 

Baca  juga:

• Penting! Ini Cara Membedakan Pilek Biasa, Influenza dan Virus Corona
• Balita Meninggal Dunia Setelah Diketahui Terjangkit Virus Influenza
• 5 Mitos Seputar Vaksin Influenza yang Perlu Mama Ketahui