- Rajin-rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik.
- Tutupi hidung dan mulut dengan tisu saat batuk atau bersin. Segera buang tisu bekas ke tempat sampah, lalu cuci tangan dengan hati-hati.
- Disinfeksi permukaan yang sering disentuh, seperti gagang pintu.
- Hindari menyentuh wajah, mulut, dan hidung dengan tangan yang belum dicuci.
- Jangan berbagi cangkir, peralatan, atau barang lain dengan orang sakit.
Pemain Timnas Prancis Tumbang Diduga Kena Flu Unta, Penyakit Apa Itu?

Prancis sudah memastikan tiket ke final usai menang atas Maroko di semifinal Piala Dunia 2022 yang digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB.
Namun, beberapa pemain timnas Prancis dikabarkan tumbang terinfeksi virus. Manajer Didier Deschamps mengkonfirmasi ada tiga orang pemain yang terkena virus yang diduga flu unta, yakni Kingsley Coman, Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot.
Apa itu flu unta? Berikut Popmama.com rangkumkan untuk kamu informasi lengkap seputar flu unta.
1. Flu unta dikenal juga dengan MERS-CoV

Flu unta bukanlah penyakit baru. Penyakit ini dikenal juga dengan MERS-CoV, yaitu Middle East respiratory syndrome (MERS) yang disebabkan oleh coronavirus (CoV), keluarga virus yang sama yang dapat menyebabkan flu biasa.
MERS-CoV pertama kali dilaporkan di Arab Saudi pada tahun 2012. Sejak itu, telah dilaporkan di negara-negara lain di Timur Tengah dan di Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika Serikat. Sebagian besar kasus di luar Timur Tengah telah dilaporkan oleh orang yang baru saja bepergian ke sana.
2. Bagaimana gejala flu unta?

MERS-CoV berkisar dari ringan hingga berat. Beberapa orang tidak mengalami gejala atau gejala yang mirip dengan infeksi saluran pernapasan atas ringan.
Tetapi banyak orang mengalami demam dan batuk yang berkembang menjadi pneumonia. Terkadang orang mengalami tanda dan gejala sistem pencernaan seperti sakit perut, mual, muntah dan diare. Ginjal dan lapisan di sekitar jantung juga bisa terpengaruh.
MERS-CoV dapat menyebabkan gagal napas atau gagal ginjal, terkadang juga dapat berakibat fatal. Orang yang paling berisiko adalah lansia dan orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau penyakit kronis, seperti diabetes atau penyakit paru-paru.
3. Flu unta menular melalui kontak dekat

MERS-CoV adalah virus zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. MERS-CoV telah diidentifikasi dan dikaitkan dengan infeksi manusia pada unta dromedaris di beberapa negara anggota di Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.
Penularan dari manusia ke manusia dimungkinkan dan telah terjadi terutama dengan kontak dekat. Tapi tidak seperti influenza atau flu biasa, MERS-CoV tampaknya tidak mudah menyebar di antara orang-orang di komunitas.
MERS-CoV menyebar sebagian besar di antara orang-orang yang berhubungan dekat, seperti orang yang tinggal bersama atau memberikan perawatan langsung kepada orang yang terinfeksi.
4. Cara mencegah penularan flu unta

Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah MERS-CoV. Namun, seperti halnya virus apa pun, kamu dapat mengurangi risiko infeksi dengan menerapkan praktik kesehatan dan kebersihan yang baik:
5. Hati-hati dengan makanan mentah atau setengah matang

Sebagai tindakan pencegahan, siapa pun yang mengunjungi peternakan, pasar, lumbung, atau tempat lain di mana unta dromedaris dan hewan lainnya hadir harus melakukan tindakan kebersihan umum, seperti mencuci tangan secara teratur sebelum dan sesudah menyentuh hewan, dan harus menghindari kontak dengan hewan yang sakit.
Hindari mengonsumsi produk hewani mentah atau setengah matang, termasuk susu dan daging, karena berisiko tinggi infeksi dari berbagai patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Produk hewani yang diproses secara tepat melalui pemasakan atau pasteurisasi aman untuk dikonsumsi, tetapi juga harus ditangani dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah.
Itulah informasi lengkap seputar flu unta. Semoga pemain timnas Prancis lekas pulih sebelum berlaga di pertandingan final melawan Argentina ya, Ma.



















