Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Tren YONO yang Menggantikan YOLO? Ini Faktanya!

Popmama.com/Hari Firmanto

Istilah YOLO (You Only Live Once) menjadi moto populer di kalangan anak muda. Konsep ini mendorong seseorang untuk hidup tanpa penyesalan dan mengambil setiap kesempatan yang ada.

Namun, di tahun 2025 ini muncul tren baru yang disebut YONO (You Only Need One), yang perlahan menggantikan filosofi YOLO.

Tren ini lebih berfokus pada kesederhanaan, memilih dengan bijak, dan menghargai kualitas daripada kuantitas.

Rista Zwestika, CFP, WMI, Perencana Keuangan menjelaskan apa itu tren YONO dan pengaruhnya terhadap perencanaan keuangan.

Berikut Popmama.com rangkum apa itu tren YONO menggantikan tren YOLO? Ini faktanya!

1. Filosofi tren YOLO yang sudah tidak populer lagi

Freepik/Jcomp

Tren YOLO (You Only Live Once) pertama kali berkembang pada awal 2010-an, terutama setelah rapper Drake mempopulerkannya dalam lagunya 'The Motto' (2011).

Filosofi ini mendorong seseorang untuk hidup tanpa rasa takut, mengambil risiko, dan menikmati momen tanpa penyesalan.

Tren ini mendapat banyak perhatian karena mencerminkan semangat spontanitas, kebebasan, dan eksplorasi, terutama di kalangan anak muda yang ingin mencoba hal-hal baru.

Didukung oleh media sosial, YOLO menjadi semacam alasan untuk melakukan aktivitas impulsif, bepergian, atau mengejar pengalaman unik tanpa terlalu memikirkan konsekuensinya.

Menurut Rista, filosofi YOLO ini tidak mengutamakan kondisi finansial seseorang. Karena yang terpenting adalah kepuasan batin yang didapat orang tersebut dari spending yang dilakukannya.

"Filosofi YOLO itu yang penting keinginan yang utama tidak peduli kondisi keuangan seperti apa. Konsep YOLO ini membuat seseorang bisa mengalami keuangan yang berantakan," jelasnya kepada Popmama.com.

2. YOLO memudar, tren YONO menggantikan

Popmama.com/Hari Firmanto

Kondisi keuangan masyarakat bisa bergantung dari banyak aspek. Di Indonesia saat ini inflasi dan deflasi menghantui banyak orang.

Perubahan kondisi ekonomi yang 'tidak baik-baik saja' dapat mendorong perubahan tren YOLO tersebut.

"Akhirnya 2025 ada kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja, sedang naik-turun. Konsep ini berubah karena masyarakat khawatir, bisa tidak menabung untuk sekolah anak, bisa tidak ya mengumpulkan uang pensiun. Makanya berubah (YOLO)," tuturnya.

Semakin pudarnya tren YOLO, muncul tren baru yakni YONO (You Only Need One). Rista menjelaskan kalau tren YONO merupakan cerminan kebijaksanaan seseorang dalam mengelola keuangan.

"YONO ini mencerminkan bagaimana bijaksana pada keuangan kita. Kita membarter waktu emosi dan lain-lain masih panjang. Ini bagaimana lebih bijak keuangan kita karena mengadopsi konsep hidup jadi lebih sederhana," pungkasnya.

3. Tips menjalani kehidupan ala tren YONO

Popmama.com/Hari Firmanto

Tren YONO bukan hanya sekedar lewat, pasalnya tren ini bisa dimanfaatkan untuk membantu seseorang lebih bijaksana dalam mengelola keuangan. Sehingga FOMO (Fear Of Missing Out) tren ini bisa sangat berdampak.

"Bisa banget, karena ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Belum lagi menjelang Ramadan, mama papa harus menyiapkan uang pangkal, SPP, artinya ini banyak sekali kebutuhannya yang harus dikeluarkan," jelasnya.

Rista Zwestika menjelaskan ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengadopsi tren YONO ini, berikut beberapa diantaranya:

  • Cek pendapatan secara berkala
  • Mengatur pengeluaran dengan skala prioritas
  • Rem pengeluaran, fokuskan kepada kewajiban dan kebutuhan
  • Mengurangi pengeluaran tidak penting yang kecil-kecil

"Mulai dari yuk cek pendapatkan kita sudah atau tidak, coba direm sedikit dan lebih bijaksana dalam mengeluarkannya. Mengatur pengeluaran skala prioritas dan coba di review keuangan banyak keinginannya apa kebutuhan. Kalau misal terlalu banyak keinginan konsep ini bisa digunakan karena mengutamakan kebutuhan penting," pungkasnya.

Terakhir, Rista menegaskan agar mengurangi pengeluaran lifestyle seperti ngopi atau nongkrong di cafe. Sekali-kali tentu boleh tetapi jangan terus-menerus dan menjadikannya bagian dari gaya hidup.

"Sudah mulai mengurangi ngopi, tadinya gak dapat ide bagus pas ngopi jadi dapet. Nah, ini konsepnya dikurangi, utamakan kebutuhan dulu, kewajiban dulu baru keinginan. Jadi, konsep ini bisa banget digunakan karena jadi lebih sadar dan bijak menggunakan keuangan kita," tuturnya.

Itulah tadi apa itu tren YONO menggantikan tren YOLO serta faktanya. Semoga membantu mama dan papa yang sedang memperbaiki kondisi pencatatan keuangan ya!

POPMAMA TALK Februari 2025 - Rista Zwestika, CFP, WMI

Editor in Chief - Sandra Ratnasari  
Senior Editor - Novy Agrina  
Editor - Onic Metheany & Denisa Permataningtias 
Content Writer - Putri Syifa Nurfadilah & Sania Chandra Nurfitriana  
Contributor - Salsyabila Sukmaningrum 
Script - Sania Chandra Nurfitriana  
Social Media - Irma Erdiyanti
Photographer - Raka Tito 
Videographer - Hari Firmanto 
Property by INFORMA

Share
Topics
Editorial Team
Putri Syifa Nurfadilah
EditorPutri Syifa Nurfadilah
Follow Us