- Memicu iritasi lambung, meskipun temulawak juga berfungsi baik bagi gangguan pencernaan, namun konsumsi terlalu banyak justru bisa berdampak sebaliknya yakni timbulkan iritasi pada lambung.
- Masalah pencernaan, konsumen temulawak dalam jumlah besar atau jangka panjang juga terkena sembelit hingga diare. Bila dibiarkan maka keduanya bisa membuat seseorang mengalami dihidrasi.
- Detak jantung lebih cepat, ya memang betul bila temulawak baik untuk kesehatan jantung, namun bukan berarti kamu boleh mengonsumsinya terlalu banyak. Konsumsi berlebihan malah dapat membuat detak jantung lebih cepat, khususnya bagi penderita hipertensi.
- Mual dan muntah, selain iritasi lambung pengonsumsi temulawak juga mungkin akan merasa efek samping berupa mual atau bahkan muntah.
- Memperparah gangguan liver, bagi kamu yang punya gangguan pada liver dan empedu sebaiknya juga menghentikan penggunaan temulawak. Sama dengan kunyit, temulawak bisa meningkatkan produksi empedu sehingga memperparah kondisi tersebut.
- Memperparah kerusakan pada ginjal, bila jumlah temulawak yang kamu konsumsi terlalu banyak, maka ini akan membuat ginjal terganggu. Sebab jika residu dari temulawak tertahan dan mengendap di dalam ginjal, maka itu dapat membuat fungsi kinerjanya menurun. Minumlah air putih yangb banyak ketika konsumsi temulawak.
- Meningkatkan resiko infeksi pada kemih, ketika kondisi ginjal lmu sudah terganggu, seacra otomatis akan memengaruhi kandung dan saluran kemihmu juga Ma.
- Obesitas, bukan rahasia bila segelas jamu mengandung temulawak sering diandalkan orang Indonesia untuk menambah nafsu makan. Akan tetapi, kalau dibiarkan telalu lama kondisi fisik bukannya idela tapi malah obesitas, ini perlu adanya kontrol.
- Memicu komplikasi, bila kamu mengonsumsi temulawak bersama-sama dengan obat tertentu seperti pengencer darah misalnya, maka bisa-bisa akan muncul komplikasi atau penyakit baru yang lebih kompleks sifatnya. Perlubbikbingan dokter dalam hal itu.
- Pendarahan, bahkan kombinasi konsumsi temulawak dan pengencer darah juga bisa menimbulkan pendarahan. Waspadalah!
- Beresiko untuk ibu hamil, nah ini yang bahaya Ma. Meskipun belum ada riset lebih lanjut mengenai kurang amannya temlawakbagi ibu hamil dan menyusui. Tapi, ada baiknya kalau kami berhati-hati dan menghindarinya bukan?
Temulawak Memang Bermanfaat, tetapi Tahukah Kamu Efek Sampingnya?

Ingat minuman zaman kecil berwarna kuning yang dikemas dalam botol, ya Temulawak! Kamu sebenarnya sudah mengakrabinya sejak kecil.
Temulawak atau Curcuma xanthorhiza Roxb termasuk dalam keluarga tanaman jahe-jahean (zingiberceae).
Tanaman ini memiliki kandungan berbagai minyak atsiri seperti kurkumin, kamfer, glukosida, phellandrene, turmerol, myrcene, xanthorrhizol, isofuranogermacreene
dan ptolyletycarbinol.
Di Indonesia sendiri dikenal dengan berbagai sebutan. Daerah Sunda tanaman ini dikenal dengan sebutan koneng gede, Madura memanggilnya dengan nama temubalak.
Sementara dalam bahasa Inggris kerap disebut Java Turmeric (Kunyit Jawa), hal ini sekaligus menguatkan bahwa tanaman ini asli Indonesia dan sudah lama digunakan oleh masyarakat dunia bagi kesehatan.
Ngomong-ngomong tentang kesehatan, pastinya kamu semua sudah tahu kalau tanaman berjenis rimpang seperti temulawak ini memiliki manfaat bagi kesehatan yang tidak sedikit ya Ma.
Namun, tahukah kamu efek sampingnya?
Popmama.com, kali ini akan mengajakmu meninjau manfaat sekaligus efek samping hasil pengonsumsian Temulawak dari berbagai sumber.
Tak lain tak bukan agar kamu benar dalam memanfaatkannya. Simak ya.
1. Bisa mengobati rematik

Penelitian yang dilakukan Doedhar, et al Pada tahun 1980, menyertakan 18 orang penderita reumatik arthritis, menunjukkan adanya perbaikan kondisi yang cukup berarti bagi penderita reumatik setelah diberikan temulawak dengan dosis tepat selama 2 minggu.
Temulawak, minyak atsiri dan juga garam bernatrium, diketahui memang efektif dalam menghambat enzim sikloksidase.
Lebih jauh lagi, penelitian yang dilakukan di Australia pada 42 orang penderita osteoarthritis.
Lagi-lagi ini membuktikan bahwa temulawak mampu menurunkan rasa sakit setelah diberikan preparat kurkuminoid selama 3 bulan.
2. Digunakan pada pengobatan kanker

Tidak hanya ampuh tangani reumatik saja, bahkan Temulawak melalui dalil seorang dokter diklaim mampu membantu dalam pengobatan kanker.
Menurut Dr.Tjok Gde Dharmayudha, SpPD KHOM, dalam pengobatan kanker seharusnya kurkumin dalan temulawak sudah bisa disejajarkan dengan pengobatan kanker konvensional. Karena, kurkumin terbukti memiliki efektivitas sebagai imunomodulator.
"Kanker itu bisa sembuh dengan sendirinya, jika sistem imun dalam tubuh kita kuat. Menguatkan sistem imun bisa dengan menjaga kesehatan, memperbaiki nutrisi dan meningkatkan daya tahan tubuh, salah satunya dengan imunomodulator dalam hal ini kurkumin," katanya.
Lebih lanjut Dr. Tjok menjelaskan bahwa sistem imun dalam tubuh, diketahui terdapat peran penting dari Limfosit-T dengan TH1 dan TH2, yang akan membantu mencegah kanker tidak muncul kembali ataupun mengurangi perkembangannya.
"OIeh karena itulah peran immunomodulator pada cell T sangat penting untuk kita ikutkan dalam terapi kanker," paparnya.
Imummomodulator, dalam hal ini kurkumin dari temulawak, fungsinya adalah untuk menguatkan sistem imun agar kanker tidak dapat tumbuh lagi Ma.
3. Obati sakit hati

Disamping mampu menghambat laju kanker, pada sebuah penelitian yang dilakukan di poliklinik Hepatogasteroenterologi RSUD Dr. Sutomo, Surabaya, pada 30 penderita penyakit hati kronik.
Dilaporkan bahwa, pemberian kapsul temulawak selama 12 minggu, memberikan hasil yang signifikan.
Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa setelah proses pemberian kapsul, lalu dilakukan cek pada laboratorium. Pasien menunjukan SGPT turun 70%, SGOT turun 82%, ALP turun 76%, GGT turun 100%, bilirubin total turun 100% dan terjadi perbaikan pada symptom klinis pasien yang meningkat hingga 70%.
Penelitian ini menduga kuat temulawak memiliki aktifitas sebagai kolagoga, yaitu meningkatkan produksi dan sekresi empedu yang bekerja koleretik dan kolekinetik yang berpengaruh pada hati, kantong empedu dan pangkreas, dengan menurunkan kadar kolesterol hati sehingga dapat mencegah dan memperbaiki perlemakan pada sel hati.
4. Efek samping yang diberikan temulawak

Sangat disayangkan bahwasanya tanaman yang mampu obati kanker ini memiliki efek samping. Tapi tenang Ma itu terjadi hanya bila kamu berlebihan dalam pemakaiannya.
Secara umum, temulawak aman bila digunakan dalam waktu pendek Ma, maksimal 18 minggu.
Namun, tanaman rimpang yang dalam bahasa Inggris disebut javanese turmeric ini, bisa memicu efek samping bila digunakan dalam jumlah besar dan jangka waktu yang terlalu lama.
Oke jadi menurut anjuran dosis yang dapat dikatakan aman dalam pengonsumsian temulawak adalah 500-3000 mg per hari.
Namun bagi pasien kanker, dosisnya bisa saja melebih hingga 8000 mg per hari.
Pesan terakhir dari Popmama.com selain konsumsilah sesuai dengan batas aman.
Hindarilah merebus temulawak dalam panci berbahan aluminium, karena zat dalam temulawak bisa berubah menjadi racun bila bertemu bersama dengan bahan tersebut dalam keadaan dipanaskan. Hati-hati ya Ma!
Baca juga: 5 Manfaat Temulawak untuk Kesehatan Anak



-8gfDIgtKoZ2WGLEKFGDlPwT4RpyIqlI3.jpg)


-QhxF8Ou7dnGCYsPQ2z0PvH7c9nW4s37P.jpg)







-5lgiKRRmRLaF4vrH5HFrq2QKycbElVG4.jpg)




