Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal.jpg
Freepik/rawpixel.com
Intinya sih...
  • Diet ketogenik adalah pola makan rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan protein secukupnya untuk masuk kondisi ketosis.
  • Rasio makronutrien standar pada diet keto adalah 70% lemak, 20% protein, 10% karbohidrat, namun dapat bervariasi tergantung pada jenis diet yang diikuti.
  • Pilih lemak sehat seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan hindari konsumsi lemak jenuh berlebihan serta karbohidrat tinggi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Turun berat badan bisa lebih mudah dengan diet ketogenik. Metode ini menekankan konsumsi lemak sehat dan sangat rendah karbohidrat, sehingga tubuh mulai membakar lemak sebagai sumber energi utama.

Menjalani diet keto tidak bisa dilakukan sembarangan. Perlu mengetahui jenis makanan yang tepat, porsi yang seimbang, dan pola makan yang konsisten agar tubuh tetap sehat dan punya energi untuk aktivitas sehari-hari.

Agar hasilnya maksimal, berikut Popmama.com berikan beberapa tips praktis yang bisa diterapkan. Yuk, simak! 

Pahami Apa Itu Diet Ketogenik

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal (1).jpg
Freepik

Diet ketogenik adalah pola makan sangat rendah karbohidrat, tinggi lemak, dan protein secukupnya.

Tujuannya membuat tubuh masuk kondisi ketosis, di mana lemak dibakar sebagai sumber utama energi, bukan karbohidrat.

Contohnya, konsumsi lemak sehat seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan, sekaligus hindari nasi, roti, pasta, atau gula. 

Atur Rasio Makronutrien dengan Tepat

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal (6).jpg
Freepik

Menurut Healthline, pada diet ketogenik standar (Standard Keto Diet/SKD), rasio makronutrien umumnya adalah 70% lemak, 20% protein, 10% karbohidrat

Rasio ini bertujuan untuk membuat tubuh berada dalam kondisi ketosis, di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama, bukan karbohidrat. 

Namun, rasio makronutrien ini dapat bervariasi tergantung pada tujuan individu dan jenis diet keto yang diikuti. Misalnya:

  • Diet keto dengan protein tinggi: 60% lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat.
  • Diet keto siklik: 5 hari keto diikuti dengan 2 hari karbohidrat tinggi.
  • Diet keto terarah: menambahkan karbohidrat sekitar waktu latihan. 

Penting untuk menyesuaikan rasio makronutrien dengan kebutuhan dan tujuan pribadi, serta berkonsultasi dengan profesional kesehatan atau ahli gizi sebelum memulai diet ketogenik.

Pilih Lemak yang Sehat & Karbohidrat yang Bersahabat

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal (3).jpg
Freepik/jcomp

Mama pasti tahu lemak itu bukan musuh bahkan di diet keto, lemak adalah teman utama. Tapi pastikan pilih lemak baik seperti minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, daripada terus mengandalkan lemak jenuh berlebihan. 

Beberapa penelitian menunjukkan konsumsi lemak jenuh yang ekstrem bisa berdampak negatif.  Dalam hal karbohidrat pilih sayuran non-pati (seperti bayam, zucchini, brokoli) dan hindari nasi, kentang, roti putih, junk food karbo tinggi.

Waspadai “Keto Flu” dan Adaptasi Awal

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal (4).jpg
Freepik

Saat Mama baru menjalani diet ketogenik, tubuh mungkin mengalami fase adaptasi yang dikenal sebagai keto flu merasa lelah, kepala pusing, mood naik-turun, atau pencernaan berubah. 

Penyebab utamanya adalah perubahan drastis asupan karbohidrat, sodium dan elektrolit yang terbuang lebih banyak.

Pastikan cukup minum air, tambahkan garam sehat atau kalium dari kacang/avokad, cukup istirahat, dan berikan waktu tubuh 1-2 minggu untuk adaptasi.

Diet yang sangat membatasi karbohidrat bisa membuat kita kekurangan serat, vitamin dan mineral penting termasuk zat besi, magnesium, dan vitamin B.

Pantau Kondisi Tubuh dan Jangan Lupa Konsultasi

Tips Diet Ketogenik, Panduan Lengkap Biar Hasilnya Optimal (5).jpg
Freepik/stefamerpik

Meskipun banyak orang berhasil dengan diet ini, bukan berarti cocok untuk semua orang. Beberapa kondisi kesehatan (seperti diabetes tipe 1, penyakit ginjal, kehamilan) membutuhkan pengawasan medis. 

Awali dengan cek kesehatan (lab darah, profil lipid) lalu follow-up secara rutin. Perhatikan juga bagaimana tubuhmu merespons jika muncul keluhan signifikan, evaluasi ulang pola makanmu.

Diet ketogenik bisa jadi alat yang ampuh untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan energi asal dijalankan dengan benar.

Dengan memahami konsep dasar, memilih makanan secara cerdas, memberi waktu tubuh untuk adaptasi, serta memastikan nutrisi tercukupi, Mama bisa menjalani diet ini dengan lebih aman dan nyaman.

Nah, itu dia tips diet ketogenik.Tetap semangat ya, Ma! Tapi ingat tak ada diet ajaib tanpa kerja nyata. Kombinasikan dengan aktivitas fisik ringan, pola tidur yang cukup, dan pikiran positif agar hasilnya makin maksimal. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Denisa Permataningtias
EditorDenisa Permataningtias
Follow Us

Latest in Life

See More

8 Cara Membersihkan Mesin Cuci 2 Tabung agar Tetap Awet

07 Des 2025, 09:18 WIBLife