5 Fakta Aplikasi Tea, Dating App Khusus Perempuan 'Review' Laki-Laki

- Aplikasi Tea dibuat setelah pendirinya menyaksikan pengalaman mengerikan mamanya dengan dating app, sehingga memiliki fitur khusus untuk membantu perempuan.
- Tea dilengkapi fitur pencarian gambar, nomor telepon, dan pemeriksaan background calon pasangan untuk memastikan keamanan perempuan.
- Pengguna perempuan dapat berbagi ulasan, tanda bahaya, dan kisah pribadi mereka secara anonim tentang lelaki yang pernah mereka kencani atau temui.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Belakangan ini, aplikasi bernama Tea sedang menjadi perbincangan di Amerika Serikat. Bahkan, aplikasi tersebut menjadi nomor 1 aplikasi gratis App Store di negara tersebut.
Aplikasi itu ramai dibicarakan bukan hanya karena namanya saja. Usut punya usut, dating app satu ini memiliki fitur khusus di mana perempuan dapat me-review laki-laki. Kehadirannya pun didorong oleh misi kuat perempuan membantu perempuan.
Berikut Popmama.com telah merangkumkan kumpulan fakta aplikasi Tea. Kira-kira, seperti apa cara kerja aplikasi ini?
Kumpulan Fakta Aplikasi Tea, Platform Apa Itu?
1. Aplikasi ini dibuat usai pendirinya menyaksikan pengalaman mengerikan mamanya

Aplikasi ini dibuat oleh lelaki bernama Sean Cook. Di balik hadirnya aplikasi ini, Sean Cook meluncurkan Tea berangkat dari pengalaman sang mama. Terungkap, dulu ia pernah menyaksikan sendiri pengalaman mengerikan mamanya dengan dating app.
Sang mama dulu sempat ditipu hingga tanpa sadar berinteraksi dengan laki-laki yang memiliki catatan kriminal. Atas dasar aplikasi kencan tradisional yang dinilai kurang melindungi perempuan, Sean akhirnya membuat aplikasi Tea.
2. Aplikasi ini dilengkapi sejumlah fitur yang dapat membantu perempuan

Untuk menjalankan misi sebagai aplikasi kencan yang aman, Tea memiliki sejumlah fitur yang dapat membantu perempuan menemukan laki-laki yang tepat.
Adapun fitur yang dimiliki seperti pencarian gambar agar terhindar dari penipu, pencarian nomor telepon, hingga pemeriksaan background calon pasangan untuk melihat catatan kriminal yang pernah dimiliki.
Hadirnya fitur ini juga bukan tanpa alasan. Pihak aplikasi Tea mengaku fitur ini untuk memastikan perempuan memiliki informasi yang mereka butuhkan sebelum akhirnya bertemu orang baru.
3. Aplikasi ini memungkinkan perempuan berbagi ulasan dan pengalaman mereka

Menariknya lagi, aplikasi ini juga memungkinkan pengguna perempuan untuk berbagi ulasan, tanda bahaya, dan kisah pribadi mereka secara anonim tentang lelaki yang pernah mereka kencani, berinteraksi atau temui.
Fitur semacam inilah yang dapat memberikan ruang kepada perempuan untuk berbagi pengalaman dan peringatan nyata demi membantu perempuan lain. Tujuannya agar mendapatkan informasi dan keamanan dalam dunia kencan.
4. Aplikasi Tea kini menjadi populer di Amerika Serikat

Sekarang ini, aplikasi Tea sedang populer di Amerika Serikat. Bahkan, platform satu ini telah meroket ke posisi nomor satu dalam daftar aplikasi gratis Apple App Store di negara tersebut.
Di sisi lain, Tea mengklaim kalau pihaknya sudah membantu lebih dari 1,7 juta perempuan membuat keputusan kencan yang lebih aman. Terlebih lagi, aplikasi ini juga punya rating 4,8 dari 5 yang membuatnya menjadi aplikasi peringkat tertinggi dalam kategori kencan.
5. Aplikasi Tea menyumbangkan 10 persen dari keuntungan mereka kepada hotline KDRT

Aplikasi ini tidak mengambil keuntungan penuh mereka. Kabarnya, pihak aplikasi Tea turut menyumbangkan sebesar 10 persen dari keuntungan mereka kepada hotline KDRT, National Domestic Violence Hotline.
Melihat dari sejumlah fitur menarik yang ditawarkan, kehadiran aplikasi ini pun dipandang sebagai angin segar yang dapat memberikan keamanan bagi perempuan.
Pasalnya, di Amerika Serikat saja tercatat lebih dari 1 dari 3 perempuan (35,6 persen) pernah mengalami pemerkosaan, kekerasan fisik, dan/atau penguntitan oleh pasangan intim mereka seumur hidup.
Sayangnya, hanya sedikit yang berani bersuara dengan melaporkan kejadian yang mereka alami kepada aparat hukum. Meski begitu, sebagian lainnya juga merasa takut, malu, dan kurangnya kepercayaan kepada polisi.
Jadi, itulah kumpulan fakta aplikasi Tea yang telah dikumpulkan secara detail. Lewat artikel kali ini, kamu bisa mengenal lebih dekat dengan aplikasi Tea yang sedang viral.