Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

5 Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Film Gowok: Kamasutra Jawa karya Hanung Bramantyo mengangkat tradisi unik dalam budaya Jawa antara tahun 1955 hingga 1965. Kisahnya berpusat pada Ratri, murid dari Nyai Santi, seorang gowok legendaris yang mengajarkan pendidikan seksual dan rumah tangga kepada para laki-laki sebelum menikah.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Setelah dewasa, Ratri menggantikan posisi gurunya dan ditugaskan mendidik Bagas, anak Jaya, laki-laki yang pernah dicintainya. Hubungan mereka berkembang melampaui batas seorang gowok dan murid, memicu konflik emosional serta pertentangan dengan norma sosial dan keluarga.

Nah, dalam artikel ini Popmama.com telah merangkum terkait deretan fakta dan sinopsis film Gowok Kamasutra Jawa secara lebih detail.

Yuk, disimak fakta dan sinopsisnya!

Deretan Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa

1. Mengangkat tradisi Gowok, pendidikan seksual Jawa yang nyaris punah

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Film Gowok: Kamasutra Jawa mengangkat tradisi kuno Jawa yang hampir terlupakan, yaitu profesi gowok, seorang perempuan dewasa yang mengajarkan calon pengantin laki-laki seni memuaskan pasangan.

Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-15 dan berperan penting dalam pendidikan seksual sebelum pernikahan di masyarakat Jawa.

Film Gowok: Kamasutra Jawa mengajak penonton menyelami sisi gelap sekaligus romantisme praktik budaya yang kini nyaris punah dan kontroversial di masyarakat modern. Tak hanya sisi historis, film ini membuka diskusi tentang seksualitas, orgasme serta kepuasan perempuan dalam konteks budaya.

Tema pendidikan seksual sangat relevan karena isu ini masih tabu dan jarang dibahas terbuka di Indonesia.

2. Dekonstruksi patriarki dan peran perempuan dalam budaya Jawa

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Sutradara Hanung Bramantyo menggunakan film Gowok: Kamasutra Jawa untuk mendekonstruksi pandangan umum budaya Jawa dan Islam yang dianggap patriarkal. Dalam tradisi gowok, laki-laki justru diajari memahami tubuh dan kepuasan perempuan, seolah membalik stigma perempuan hanya sebagai objek pemuas.

Hanung menegaskan film ini, meski berpusat pada tokoh perempuan, ditujukan untuk laki-laki agar memahami pentingnya kepuasan dan penghormatan terhadap pasangan. Gowok: Kamasutra Jawa menjadi medium edukasi dan refleksi sosial mengenai relasi gender serta penghormatan terhadap perempuan.

3. Dibintangi aktor dan aktris ternama, Lola Amaria dan Reza Rahadian

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/iamdevano

Film Gowok: Kamasutra Jawa menampilkan bintang papan atas Indonesia. Lola Amaria kembali ke layar lebar setelah vakum satu dekade sebagai Nyai Santi, gowok legendaris.

Reza Rahadian berperan sebagai Denmas Kamanjaya, bangsawan Jawa yang penting dalam alur cerita. Kehadiran mereka menjadi daya tarik dengan reputasi kuat di industri film nasional.

Selain Lola dan Reza, ada Devano Danendra, Raihaanun, Ali Fikry, Nayla Purnama, Alika Jantinia, Djenar Maesa Ayu, dan Slamet Rahardjo. Kolaborasi lintas generasi ini memperkaya cerita dan nuansa tradisi Jawa.

4. Terinspirasi dari Serat Centhini dan lolos festival internasional

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Gagasan film terinspirasi dari Serat Centhini, sastra Jawa klasik yang membahas berbagai aspek kehidupan termasuk pendidikan seksual. Hanung Bramantyo menemukan ide gowok saat riset film sebelumnya dan menganggapnya unik serta belum banyak diangkat ke layar lebar.

Inspirasi ini memberi kedalaman narasi dan nilai budaya kuat. Gowok: Kamasutra Jawa juga berkompetisi di International Film Festival Rotterdam 2025.

Keikutsertaan ini membuktikan film bertema lokal Indonesia mampu menembus pasar global dan diapresiasi internasional.

5. Latar waktu era 1955–1965 dan berbalut drama thriller

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Gowok: Kamasutra Jawa mengambil latar waktu era 1955–1965 dengan bumbu drama thriller. Setting ini menambah nuansa tradisional dan ketegangan cerita.

Cerita berpusat pada Nyai Santi yang melatih Ratri dalam seni memuaskan pasangan. Konflik memuncak saat Ratri terlibat hubungan rumit dengan Kamanjaya dan melatih anak Kamanjaya, menciptakan drama lintas generasi.

Bahasa Jawa dialek Ngapak menjadi tantangan bagi pemain muda seperti Ali Fikry. Hal ini menambah keaslian budaya dan pengalaman baru bagi penonton yang belum familiar tradisi dan bahasa Jawa.

Sinopsis Film Gowok: Kamasutra Jawa

Fakta dan Sinopsis Film Gowok Kamasutra Jawa
Instagram.com/mvppictures_id

Gowok: Kamasutra Jawa mengisahkan tentang tradisi kuno di tanah Jawa, tentang seorang perempuan, gowok, bertugas mengajarkan calon pengantin laki-laki mengenai tubuh perempuan dan seni bercinta. Tujuannya agar para lelaki bisa membahagiakan istri mereka setelah menikah.

Dalam film ini, Nyai Santi (Lola Amaria) dikenal sebagai gowok legendaris yang membimbing murid mudanya, Ratri (Alika Jantinia). Namun konflik muncul saat Ratri jatuh cinta pada Jaya (Devano Danendra), laki-laki seusianya yang berjanji akan menikahinya.

Nyai Santi menolak hubungan mereka karena yakin Jaya tak akan menepati janji, sehingga ia memisahkan keduanya. Waktu berlalu, Ratri tumbuh dewasa dan meneruskan peran gurunya sebagai gowok dengan nama Nyai Ratri (Raihaanun).

Tugas baru datang ketika Nyai Ratri harus membimbing Bagas, yang ternyata adalah anaknya Jaya (Reza Rahadian). Hubungan mereka menjadi rumit karena Bagas mulai memandang Nyai Ratri bukan sekadar guru, melainkan sebagai pemuas nafsu.

Itulah rangkuaman terkait deretan fakta dan sinopsis film Gowok Kamasutra Jawa. Jangan lupa untuk menyaksikan film ini ya, Ma.

Share
Editorial Team

Latest in Life

See More