Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

5 Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Instagram.com/sheiladaisha
Intinya sih...
  • Elsa dan Sore menjadi contoh karakter yang mencoba mengendalikan atau mengarahkan Jonathan tanpa keseimbangan komunikasi dua arah.
  • Ketidakhadiran papa sebagai figur keluarga memperlihatkan bahwa red flag juga bisa berasal dari lingkungan keluarga, bukan hanya pasangan romantis.
  • Baik dalam hubungan percintaan maupun keluarga, film ini memperlihatkan pentingnya komunikasi yang sehat dan dukungan emosional dalam menjaga hubungan tetap kuat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film SORE: Istri dari Masa Depan bukan hanya menyuguhkan kisah cinta penuh misteri dan elemen fiksi ilmiah, tetapi juga menghadirkan pelajaran penting soal hubungan. Ceritanya berpusat pada Jonathan, seorang laki-laki muda yang hidupnya berubah setelah bertemu Sore perempuan misterius yang mengaku sebagai istrinya dari masa depan.

Di balik kisah romansa yang tak biasa, terselip banyak dinamika hubungan yang patut diwaspadai. Baik itu dalam hubungan Jonathan dengan pacarnya, Elsa, maupun dengan Sore sendiri, penonton bisa menemukan banyak red flag atau tanda bahaya yang sering kali terabaikan dalam kehidupan nyata.

Red flag bukan berarti hubungan harus langsung diakhiri, tetapi menjadi alarm penting agar pasangan bisa saling mengevaluasi. Terlebih bagi Mama yang memiliki anak remaja, memahami red flag dalam film ini bisa menjadi bahan diskusi yang relevan tentang kesehatan mental dan emosional dalam hubungan.

Berikut ini Popmama.com telah mengumpulkan beberapa red flag dalam film SORE: Istri dari Masa Depan dan mengapa penting untuk tidak menutup mata terhadapnya.

Hati-hati artikel ini mengandung spoiler!

Kumpulan Red Flag dalam film SORE: Istri dari Masa Depan

1. Hubungan Elsa yang suka mengatur Jonathan

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Youtube.com/Cinema 21

Elsa, kekasih Jonathan di masa kini, tampak mendominasi hubungan. Ia cenderung mengatur banyak aspek dalam kehidupan Jonathan, mulai dari keputusan profesional hingga kehidupan pribadi.

Memang, pasangan boleh saling memberi masukan. Namun, ketika satu pihak terlalu mengontrol dan tidak memberi ruang bagi pasangannya untuk menjadi diri sendiri, ini adalah red flag. Hubungan yang sehat butuh komunikasi dua arah, bukan dominasi sepihak.

2. Kurangnya komunikasi sehat dalam hubungan

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Youtube.com/Cinema 21

Baik dengan Elsa maupun Sore, komunikasi Jonathan sering terhambat oleh emosi yang dipendam, sikap tertutup serta konflik yang tidak terselesaikan dengan tuntas.

Komunikasi yang sehat adalah fondasi penting dalam setiap hubungan. Tanpa itu, konflik bisa menumpuk dan menimbulkan jarak emosional. Ini juga bisa menyebabkan kesalahpahaman yang memperburuk keadaan.

3. Sore berusaha mengubah Jonathan

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Youtube.com/Cinema 21

Sore, yang datang dari masa depan sebagai istrinya, terlihat berusaha keras mengubah Jonathan demi masa depan mereka. Tapi sayangnya, perubahan itu tidak datang dari kemauan Jonathan sendiri, melainkan paksaan situasi.

Padahal, perubahan yang bertahan lama harus berasal dari kesadaran dan kemauan pribadi. Dalam hubungan, mencoba memperbaiki pasangan tanpa persetujuan dan komitmen dari pihak tersebut adalah tanda bahaya yang bisa membuat hubungan melelahkan secara emosional.

4. Trauma masa kecil Jonathan

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Instagram.com/sheiladaisha

Jonathan tumbuh tanpa kehadiran sosok papa yang aktif dalam hidupnya. Meskipun tidak secara langsung terlihat sebagai red flag dalam hubungan percintaan, absennya figur papa meninggalkan luka emosional yang memengaruhi cara Jonathan menjalani relasi.

Ia menjadi sosok yang cenderung menahan emosi, bingung saat dihadapkan dengan keputusan penting, dan tidak terbiasa mengekspresikan perasaan secara sehat. Ini bisa berdampak besar dalam hubungan jangka panjang.

Red flag ini penting diperhatikan, karena luka hubungan dalam keluarga sering kali terbawa ke dalam hubungan romantis, dan bisa menciptakan pola hubungan yang kurang sehat. Apalagi jika tidak disadari dan diatasi sejak awal.

5. Kepergian papanya Jonathan dari hidup keluarganya

Red Flag dalam Film SORE: Istri dari Masa Depan
Instagram.com/yndlaurens

Salah satu red flag yang cukup mencolok dalam film SORE: Istri dari Masa Depan adalah keputusan papanya Jonathan untuk pergi dan tidak hadir dalam kehidupan keluarganya. Ia meninggalkan istri dan anaknya tanpa penjelasan yang jelas, dan absen selama bertahun-tahun tanpa komunikasi yang berarti.

Tindakan seperti ini adalah red flag dalam konteks keluarga, karena meninggalkan keluarga tanpa tanggung jawab emosional dan moral dapat meninggalkan luka yang dalam bagi pasangan maupun anak. Dalam dunia nyata, kepergian salah satu orangtua tanpa penyelesaian yang sehat bisa memicu trauma antar generasi dan membentuk pola relasi yang tidak stabil dalam keluarga.

Film ini secara tidak langsung menunjukkan bagaimana dampak dari satu keputusan keliru dalam keluarga bisa menjalar panjang. Maka dari itu, penting untuk menyadari bahwa red flag tidak hanya muncul dalam relasi romantis, tapi juga dalam hubungan keluarga.

Film SORE: Istri dari Masa Depan memang menawarkan premis cinta yang unik dan mengharukan. Namun, di balik kisah manis dan sentuhan fiksi, film ini juga membuka mata kita akan berbagai red flag dalam hubungan, baik itu hubungan romantis maupun hubungan dalam keluarga.

Melalui karakter seperti Elsa, Sore, dan bahkan papanya Jonathan, kita diajak merenungkan bahwa cinta saja tidak cukup tanpa komunikasi, kehadiran emosional, dan kesadaran untuk berubah dari dalam diri sendiri.

Bagi Mama yang sedang mendampingi remaja atau anak dewasa muda, film SORE: Istri dari Masa Depan bisa menjadi jembatan diskusi tentang bagaimana membangun hubungan yang sehat sejak dini.

Mengenali red flag bukan berarti menjadi paranoid, tetapi menjadi lebih sadar, bijak serta siap menjalin hubungan yang saling menghargai.

Share
Editorial Team