Meski Populer, Kenali Dulu 5 Risiko Kesehatan dari Lotus Birth

Metode ini masih bisa dikatakan kurang aman bagi sistem imun bayi

12 Desember 2018

Meski Populer, Kenali Dulu 5 Risiko Kesehatan dari Lotus Birth
Pixabay/3194556

Ada berbagai jenis metode persalinan yang populer di kalangan ibu-ibu. Salah satunya yang saat ini tengah kembali naik daun adalah lotus birth.

Dalam metode lotus birth, persalinan berjalan seperti pada umumnya. Namun yang berbeda dan khas adalah tali pusar bayi tidak akan langsung dipotong.

Tali pusar ini akan tetap dibiarkan menempel pada tubuh bayi, sampai nanti terlepas dengan sendirinya. Dengan kata lain, tali pusar dibiarkan lepas secara alami tanpa campur tangan tim medis.

Sebagian ibu meyakini bahwa ini adalah proses persalinan yang sesungguhnya, di mana tali pusar memiliki waktu sendiri untuk lepas.

Namun tahukah Mama bahwa sebagian pakar menyebut bahwa metode lotus birth ini juga memiliki kekurangan? Berikut Popmama.com rangkum informasinya untuk Mama:

1. Risiko infeksi

1. Risiko infeksi
Freepik/Freestockcenter

Royal College of Obstetricians and Gynecologists menyebutkan bahwa setelah terpisah dari tubuh Mama, plasenta tidak lagi memiliki sirkulasi darah dan bisa dikatakan sebagai jaringan mati.

Membiarkan jaringan mati ini terlalu lama berada di dekat bayi, dapat meningkatkan risiko infeksi.

Ini karena jaringan mati memiliki kandungan bakteri yang akan bertumbuh semakin banyak.

Seperti disampaikan oleh pakar kebidanan Michael Cackovic, MD, benar adanya bahwa keberadaan bakteri-bakteri ini dapat membahayakan nyawa bayi.

Bakteri bisa tumbuh dan berkembang menjadi berbagai jenis infeksi, yang tentunya akan berbahaya karena bayi baru lahir tidak memiliki sistem imun tubuh yang cukup kuat.

Editors' Pick

2. Ketidaknyamanan

2. Ketidaknyamanan
Pexels/Rawpixel.com

Kondisi ‘membawa’ plasenta saat mengurus bayi di hari-hari pertamanya tentu juga akan menimbulkan ketidaknyamanan.

Selain harus dijaga kondisinya, membiarkan plasenta dalam kondisi yang tidak bersih dan kering juga bisa membuat risiko pertumbuhan bakterinya semakin besar.

Termasuk saat misalnya Mama hendak menjemur bayi, membawa plasenta juga tentu akan membuat semua proses ini menjadi terasa lebih merepotkan.

Seperti disebutkan sebelumnya, sel dan jaringan mati di plasenta pada umumnya mengandung bakteri.

Jika Mama tetap ingin melakukan persalinan dengan metode ini, menjaga kebersihannya pun menjadi tindakan utama yang paling penting.

3. Sistem imun belum sempurna

3. Sistem imun belum sempurna
Freepik/Phduet

Saat baru dilahirkan, bayi berada dalam tahap yang sangat rapuh dan rentan terhadap penyakit. Semua karena sistem kekebalan tubuhnya masih belum berkembang sempurna.

Apabila Mama justru membuat plasenta dan tali pusar tetap menempel di tubuhnya, mikroorganisme yang ada lingkungan sekitar bisa menyerang jaringan mati dan ikut menempel.

Akibatnya, bakteri dan kuman pun berkembang biak dan berisiko turut menyerang bayi.

Tak sedikit ibu yang kemudian menggosok plasenta dengan garam atau minyak esensial demi memastikan kondisinya tetap segar dan sehat.

Kebiasaan ini pada dasarnya tidak terlalu memberikan efek karena sirkulasi darah memang sudah terhenti dan sudah tidak ada proses kehidupan lagi dalam plasenta tersebut.

4. Terlihat mengganggu

4. Terlihat mengganggu
Pixabay/Sanjasy

Metode persalinan lotus birth sampai saat ini memang belum terlalu banyak digunakan. Oleh sebab itu, bukan tidak mungkin saat ada keluarga atau teman yang menjenguk, pemandangan ini akan tampak agak mengganggu.

Jika sudah demikian, Mama perlu menjelaskan secara detail tentang apa yang diyakini soal manfaat dari lotus birth.

5. Orangtua sering salah kaprah

5. Orangtua sering salah kaprah
Pixabay/Pexels

American College of Obstetricians and Gynecologists menjelaskan bahwa menunda pemotongan tali pusar selama 30-60 detik pasca bayi dilahirkan memang memberi manfaat bagi bayi.

Salah satunya dapat meningkatkan pasokan hemoglobin dan cadangan zat besi untuk si Kecil. Komponen darah penting ini dapat memberikan efek positif bagi tumbuh kembang bayi di hari-hari pertamanya.

Pada bayi prematur, tindakan ini bahkan dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi kebutuhan akan transfusi darah.

Namun demikian, salah kaprah jika penundaan ini dilakukan sampai menunggu tali pusar mengering dan lepas dengan sendirinya.

Dilansir Live Science, melakukan hal ini tidak terlalu bermanfaat karena sirkulasi darah sudah terhenti maksimal beberapa menit setelah bayi dilahirkan.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan Mama apabila ingin mencoba melakukan metode lotus birth, ya.

Baca juga: Kenali Manfaat dan Risiko Lotus Birth untuk Bayi

Baca juga: Seorang Ibu Membagikan Foto Setelah Persalinan dengan Lotus Birth

The Latest