Cerita Haru Asri Welas saat Melahirkan Anak Pertama, Kedua & Ketiga

Asri Welas diketahui melahirkan anak pertama bernama Rajwa Gibram Ridha Rahardja di tahun 2009. Berbagai cara dilakukan Asri kala itu untuk bisa melahirkan secara normal, salah satunya dengan bantuan induksi.

Namun, karena kondisi bayi di dalam kandungannya sudah lemas, akhirnya dokter dan perawat pun menyarankannya untuk menjalani operasi caesar.

"Si Ibram yang pertama, sekarang sudah 14 tahun alhamdulillah. Dulu waktu lahir pengennya normal. Jadi kekeuh, tiga hari diinduksi. Sampai akhirnya gini, 'Asri ini udah lemes anaknya' akhirnya caesar juga," ungkap Asri dalam video di kanal YouTube Trans7 Official.

Putra pertama Asri welas lahir dengan panjang ari-ari hanya 15 sentimeter.

"Pas caesar kaget, begitu dibuka dia ari-arinya cuma 15 senti. Jadi dia keluar masuk lagi, keluar masuk lagi, kayak yoyo. Ini (ari-ari) nggak bisa digunting, orang cuma 15 senti," kata Asri mencoba menjelaskan kepada Irfan Hakim dan Raffi Ahmad.

Menurut Asri, hal ini terjadi disebabkan karena dirinya sangat suka minum minuman bersoda dan kurang minum air putih. Dimana menurut dokter kandungan yang menanganinya, hal tersebut yang memicu panjang ari-ari anak pertama Asri hanya 15 sentimeter.

"Dulu aku tuh suka ya, namanya penari ya. Kalo minum yang seger kan enak. Jadi banyak banget minum soda, air putihnya kagak ada. Air putihnya nggak minum, minumnya soda. Iya, katanya itu bisa memacu itu (ari-ari 15 sentimeter) kata dokternya," jelasnya.

Delapan tahun setelah melahirkan anak pertama, Asri kembali dikaruniai anak kedua bernama Rayyan Gibran Ridha Rahardja. Gibran lahir melalu metode persalinan caesar pada 12 April 2017, di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta.

Kabar bahagia mengenai kelahiran anak keduanya kala itu disampaikan langsung ke publik, melalui unggahan media sosial Instagram @asri_welas. Dimana saat itu, dirinya mengunggah sebuah foto bersama suami dan putra pertamanya, di ruang rawat rumah sakit saat hendak melahirkan.

Satu hal memilukan dialami oleh Asri dan Galiech. Dimana selang tiga bulan pasca melahirkan Gibran, keduanya baru mengetahui bahwa sang Anak mengalami katarak.

Menurut perempuan bernama asli Asri Pramawati tersebut, kondisi ini terjadi lantaran dirinya mengalami kurang gizi. Selama kehamilan, Asri mengalami mual dan muntah hingga nafsu makannya berkurang.

"Jadi, Ibran itu lahir dengan katarak ya. Itu salah satunya, sepertinya aku kurang gizi. Karena apa, karena aku sampai tujuh bulan muntah-muntah melulu. Makan muntah, ini muntah, aku turutin. Sampe minum pil yang dari dokter tuh, nggak aku minum. Karena aku muntah. Terus 'ah nggak apa-apalah, kan ada energi di badanku' ternyata nggak cukup," ungkap Asri.

Asri Welas dan Galiech kembali dikaruniai anak ketiga yang lahir pada 15 April 2019. Asri kembali dikaruniai anak laki-laki yang lahir secara caesar di RSIA Bunda, Jakarta.

Sebelumnya dokter memprediksi bahwa putra ketiga Asri akan lahir pada 29 April 2019. Namun ternyata waktu persalinan tiba lebih cepat, yakni 15 April 2019. Sebelum bertolak ke rumah sakit, saat itu Asri sempat menangis dan memohon doa kepada para pengikutnya di media sosial Instagram.

Anak ketiga Asri yang diberi nama Renzo Gibrar Ridha Rahardja lahir secara prematur. Diakui perempuan berusia 44 tahun tersebut, saat itu dirinya mengalami diare akibat mengonsumsi kacang yang sudah basi alias kedaluwarsa.

"Anak ketiga lahir prematur. Iye, gue ada aja ya Allah. Ibunya bader, di 7 bulan mau 8 bulan. Waktu itu makan sate, ada kacangnya. Ternyata kacangnya kedaluwarsa, gue diare syuting lagi di puncak tiga hari diare," ungkapnya.

Diare yang dialami Asri rupanya membuat air ketubannya habis. Hingga akhirnya Asri pun terpaksa harus melahirkan putra ketiganya dengan berat 1,7 kilogram, di usia kandungan delapan bulan.

Itu tadi cerita haru Asri Welas saat melahirkan anak pertama, kedua dan ketiga.

Meski demikian, Asri dan Galiech mengaku tetap bersyukur dengan segala cobaan yang terjadi. Sebab bagi mereka, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, selama kita berusaha untuk menyikapinya dengan baik.