Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Ibu Menyusui Hati-Hati! Ini Makanan Mengandung Akrilamida Pemicu Kanker

ilustrasi perempuan makan (freepik.com/tirachardz)
ilustrasi perempuan makan (freepik.com/tirachardz)
Intinya sih...
  • Gorengan seperti keripik kentang dan kentang goreng mengandung akrilamida hingga 2000 µg/kg
  • Biskuit dan kue kering kemasan bisa memiliki kadar akrilamida mencapai 160–1000 µg/kg
  • Kopi instan dalam bentuk bubuk bisa mengandung akrilamida hingga 100–400 µg/kg
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kadang tanpa disadari, makanan yang terlihat enak dan lezat justru bisa membawa risiko bagi kesehatan, terutama bagi ibu menyusui. Salah satunya adalah makanan yang mengandung akrilamida, zat kimia yang terbentuk ketika makanan tinggi karbohidrat dimasak pada suhu tinggi, seperti digoreng, dipanggang, atau dibakar.

Bagi ibu menyusui, menjaga asupan makanan bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga demi kesehatan si Kecil. Kandungan akrilamida yang masuk ke tubuh mama bisa memengaruhi kualitas ASI dan berpotensi meningkatkan risiko penyakit serius dalam jangka panjang, termasuk kanker.

Karena itu, penting bagi Mama untuk lebih selektif dalam memilih makanan dan memahami mana yang sebaiknya dibatasi agar tetap bisa menyusui dengan aman dan sehat.

Popmama.com sudah merangkum daftar mengandung akrilamida yang bisa picu kanker. Yuk, simak bersama!

1. Gorengan jadi cemilan favorit yang ternyata diam-diam berbahaya

ilustrasi gorengan (unsplash.com/Markus Winkler)
ilustrasi gorengan (unsplash.com/Markus Winkler)

Siapa sih yang bisa menolak gorengan hangat dan renyah? Sayangnya, makanan yang digoreng seperti keripik kentang, kentang goreng, atau camilan ringan lainnya bisa jadi sumber akrilamida yang cukup tinggi, lho.

Zat ini terbentuk saat gula alami dalam kentang bereaksi dengan asam amino ketika dimasak pada suhu tinggi. Semakin lama proses menggoreng dan semakin gelap warnanya, semakin besar pula kandungan akrilamidanya.

Menurut data, keripik kentang bisa mengandung akrilamida hingga 2000 µg/kg, sementara kentang goreng sekitar 700 µg/kg. Jumlah yang cukup tinggi, ya, Ma!

Untuk mengurangi risikonya, Mama bisa memilih cara memasak yang lebih aman, seperti merebus, memanggang ringan, atau menggunakan air fryer dengan suhu terkontrol agar hasilnya tetap lezat tapi lebih sehat.

2. Biskuit dan kue kering kemasan, manis tapi punya risiko tersembunyi

ilustrasi biskuit (unsplash.com/Snappr)
ilustrasi biskuit (unsplash.com/Snappr)

Biskuit dan kue kering kemasan memang jadi teman setia saat ngemil atau minum teh sore, tapi ternyata di balik rasa manis dan teksturnya yang renyah, tersimpan bahaya yang perlu diwaspadai. Proses pemanggangan pada suhu tinggi bisa memicu terbentuknya akrilamida, ditambah lagi dengan adanya bahan tambahan seperti pengawet dan gula rafinasi yang jika dikonsumsi berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Penelitian menunjukkan kadar akrilamida dalam biskuit bisa mencapai 160–1000 µg/kg, tergantung dari bahan dan cara pemanggangannya. Sebagai alternatif, Mama bisa membuat versi rumahan yang lebih aman dan bergizi, misalnya dengan tepung gandum utuh, pemanis alami, dan proses pemanggangan suhu rendah. Dengan begitu, Mama tetap bisa menikmati camilan manis tanpa khawatir akan risiko kesehatan jangka panjang.

3. Roti panggang yang terlalu gosong

Ilustrasi Roti Panggang (Unsplash.com/@annajakwoj)
Ilustrasi Roti Panggang (Unsplash.com/@annajakwoj)

Aroma roti panggang yang baru keluar dari toaster memang menggugah selera, apalagi kalau warnanya sudah kecokelatan sempurna. Tapi, semakin gelap warna roti, semakin tinggi pula kadar akrilamida yang terbentuk di dalamnya. Warna cokelat tua menandakan proses pemanggangan dengan suhu tinggi yang bisa meningkatkan pembentukan zat kimia ini.

Kadar akrilamida pada roti panggang bisa mencapai sekitar 50–500 µg/kg, tergantung seberapa lama dan panas prosesnya. Untuk pilihan yang lebih sehat, Mama bisa pilih roti gandum utuh atau multigrain dan panggang secukupnya saja, cukup hangat dan sedikit renyah tanpa harus terlalu gosong.

Dengan begitu, Mama tetap bisa menikmati sarapan roti panggang yang enak tanpa mengorbankan kesehatan.

4. Kopi sebagai doping bisa mengandung akrilamida juga

ilustrasi kopi hitam
ilustrasi kopi hitam (pixabay.com/cocoparisienne)

Secangkir kopi hangat memang jadi teman andalan untuk memulai hari, tapi ternyata ada hal yang perlu Mama waspadai. Saat biji kopi dipanggang, terutama di tahap awal proses sangrai, terbentuk zat bernama akrilamida. Zat ini muncul akibat reaksi kimia alami yang terjadi pada suhu tinggi dan bisa berdampak kurang baik jika dikonsumsi berlebihan.

Menariknya, kadar akrilamida berbeda-beda tergantung jenis kopi yang Mama minum. Kopi sangrai ringan hingga sedang biasanya mengandung akrilamida lebih rendah dibanding sangrai gelap. Dalam kopi seduh, kadar akrilamidanya sekitar 5–20 µg/L, sedangkan kopi instan dalam bentuk bubuk bisa mencapai 100–400 µg/kg.

Jadi, kalau Mama ingin tetap menikmati kopi tanpa khawatir, pilih jenis kopi dengan proses sangrai ringan dan batasi konsumsi harian agar tetap aman ya, Ma.

5. Sereal kemasan yang praktis tapi bisa mengandung akrilamida yang tinggi

ilustrasi sereal dan susu (unsplash.com/ali shafei)
ilustrasi sereal dan susu (unsplash.com/ali shafei)

Sereal kemasan memang jadi pilihan favorit banyak Mama di pagi hari karena praktis dan cepat disajikan. Namun, di balik rasa manis dan kerenyahannya, sereal seperti corn flakes atau wheat crisp ternyata bisa mengandung akrilamida. Zat ini terbentuk saat sereal dipanggang atau disangrai pada suhu tinggi, terutama pada produk yang mengandung banyak gula dan berwarna kecokelatan.

Kadar akrilamida dalam sereal bisa mencapai sekitar 150–1200 µg/kg, tergantung bahan dan proses pembuatannya. Supaya lebih aman dan menyehatkan, Mama bisa memilih alternatif sarapan dari biji-bijian yang dimasak secara tradisional seperti oat, poha, atau daliya.

Selain rendah risiko, pilihan ini juga lebih bergizi dan membuat kenyang lebih lama—pas banget untuk memulai hari dengan energi yang baik.

Menjaga asupan makanan memang penting, terutama bagi Mama yang sedang menyusui. Dengan memilih cara masak dan bahan yang lebih sehat, Mama bisa tetap menikmati hidangan favorit tanpa khawatir akan risiko akrilamida bagi diri sendiri dan si Kecil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Benarkah Seks di Trimester Akhir Bantu Lancarkan Persalinan?

05 Des 2025, 13:07 WIBPregnancy