“ASI-nya sudah keluar belum?” atau “Kok masih bengkak ya badannya?”
Jangan Terima Tamu Dulu setelah Melahirkan, Ini Alasannya
Intinya sih...
- Masa pemulihan pasca lahiran bukan sekadar istirahat
- Waktu Mama sepenuhnya untuk si Kecil
- Stres bisa memengaruhi produksi ASI
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Melahirkan merupakan momen luar biasa yang penuh perjuangan. Setelah sembilan bulan mengandung, akhirnya Mama bisa bertemu dengan buah hati tercinta. Tapi setelah proses melahirkan, baik normal maupun caesar, tubuh dan pikiran Mama butuh waktu untuk pulih. Di masa inilah, Mama sebaiknya tidak terburu-buru menerima tamu, meski banyak yang ingin datang menjenguk.
Bukan bermaksud menolak niat baik orang lain, tapi masa awal menjadi ibu baru sangatlah krusial. Mama harus bisa adaptasi dengan rutinitas baru yang jauh berbeda dari sebelumnya, mulai dari menyusui setiap dua jam sekali hingga menjaga kestabilan emosi. Alih-alih terbantu, kehadiran tamu justru bisa membuat Mama semakin stres dan kelelahan.
Popmama.com sudah merangkum alasan mengapa Mama tidak perlu untuk menerima tamu setelah melahirkan, yuk disimak!
1. Masa pemulihan pasca lahiran bukan sekadar istirahat
Melahirkan, baik normal maupun caesar, sama-sama membuat tubuh mama mengalami perubahan besar. Mama perlu waktu untuk pulih, bukan hanya secara fisik, tapi juga secara emosional.
Bekas jahitan, rasa nyeri, dan perubahan hormon bisa membuat tubuh dan pikiran lebih sensitif dari biasanya. Menyambut tamu justru bisa menguras energi dan mengganggu proses penyembuhan yang seharusnya jadi prioritas utama.
2. Waktu Mama sepenuhnya untuk si Kecil
Setelah lahir, bayi biasanya menyusu setiap 2 jam sekali, bahkan di malam hari. Artinya, Mama harus selalu siap kapan pun dibutuhkan. Jadwal tidur pun jadi tidak menentu.
Dengan kondisi ini, menerima tamu bisa membuat Mama kehilangan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan. Fokus utama saat ini adalah membangun bonding dengan bayi, belajar menyusui, dan menjaga kesehatan fisik maupun mental.
3. Stres bisa memengaruhi produksi ASI
Setiap Mama punya pengalaman berbeda dalam mengeluarkan ASI. Ada yang langsung lancar, ada juga yang butuh perjuangan ekstra. Kondisi mental sangat memengaruhi produksi ASI.
Jika Mama terlalu lelah atau stres karena harus menyambut tamu, apalagi jika ada komentar atau pertanyaan yang bikin tidak nyaman, hal ini bisa berimbas ke produksi ASI. Padahal, asupan ASI sangat penting untuk tumbuh kembang bayi lho, Ma.
4. Tidak semua tamu memahami kondisi Mama
Meskipun niatnya baik, tidak semua orang bisa memahami perasaan dan kondisi Mama setelah melahirkan. Kadang, mereka justru mengajukan pertanyaan basa-basi seperti,
Dengan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, bisa membuat Mama jadi overthinking. Karena itu, penting untuk menjaga jarak dulu dan menunda waktu bertemu sampai Mama benar-benar siap.
5. Mama berhak menentukan batas
Ma, momen menjadi ibu baru adalah fase yang sangat emosional dan sakral. Tidak perlu merasa bersalah jika harus menolak kunjungan dari orang-orang terdekat. Mama berhak menentukan siapa yang boleh hadir, kapan waktunya, dan dalam kondisi seperti apa. Pastikan jika kesehatan dan kenyamanan Mama tetap menjadi prioritas utama.
Ingat, Mama juga butuh ruang untuk pulih dan merasa nyaman di masa-masa awal menjadi ibu. Jangan ragu untuk berkata jujur soal kondisi Mama, karena kesehatan fisik dan mental adalah prioritas utama. Percayalah, orang-orang yang sayang pasti akan mengerti dan mendukung keputusan Mama.
