Mengapa Perempuan Alami Mood Swing usai Melahirkan, Ini Alasannya!

- Perubahan hormon dan kelelahan fisik pascamelahirkan membuat sistem emosional perempuan lebih sensitif, menyebabkan mood swings yang tak menentu.
- Baby blues adalah kondisi normal yang ditandai dengan perasaan sedih, mudah marah, dan perubahan emosi tiba-tiba setelah melahirkan.
- Jika mood swings berlangsung lebih dari dua minggu atau mengganggu aktivitas harian, bisa menjadi gejala depresi pascapersalinan yang butuh penanganan profesional.
Melahirkan adalah momen besar yang mengubah hidup perempuan, baik secara fisik maupun emosional. Banyak Mama baru merasa bahagia sekaligus kewalahan dalam waktu yang bersamaan. Tubuh yang masih dalam masa pemulihan, kurang tidur, dan tekanan mengurus bayi dapat memicu ketidakstabilan emosi.
Perubahan hormon secara drastis setelah persalinan juga menjadi faktor utama dibalik naik turunnya suasana hati. Kondisi ini dikenal sebagai baby blues dan biasanya terjadi dalam dua minggu pertama setelah melahirkan. Namun, pada sebagian perempuan, perubahan ini bisa berkembang menjadi gangguan yang lebih serius seperti depresi pascapersalinan.
Dilansir dari Mayo Clinic Health System, Popmama.com telah rangkumkan penjelasan mengenai mengapa perempuan alami mood swings usai melahirkan. Yuk, simak baik-baik!
1. Perubahan hormon dan kelelahan fisik pascamelahirkan

Setelah melahirkan, tubuh perempuan mengalami penurunan drastis hormon estrogen dan progesteron, yang berperan besar dalam mengatur suasana hati. Kondisi ini membuat sistem emosional menjadi lebih sensitif. Ditambah lagi, proses melahirkan itu sendiri sudah sangat melelahkan secara fisik dan mental.
Kurang tidur, nyeri tubuh, serta tantangan menyusui semakin memperburuk kelelahan yang dialami. Semua faktor ini berkontribusi pada munculnya perubahan suasana hati yang tak menentu. Perempuan mungkin merasa bahagia satu saat, lalu cemas atau sedih di saat berikutnya.
Inilah yang sering disebut sebagai baby blues, kondisi umum yang dialami hingga 80% perempuan dalam dua minggu pertama setelah melahirkan. Meskipun terasa membingungkan, perubahan ini bersifat sementara dan merupakan bagian alami dari pemulihan pascapersalinan.
2. Baby blues adalah kondisi normal, namun tetap perlu perhatian

Baby blues ditandai dengan perasaan sedih, mudah marah, mudah menangis, dan perubahan emosi yang datang tiba-tiba. Biasanya muncul dalam beberapa hari pertama setelah melahirkan dan bisa bertahan hingga dua minggu. Perempuan bisa merasa kewalahan, tidak sabar terhadap pasangan atau anak, atau ingin sejenak pergi meninggalkan semuanya.
Ini bukan tanda bahwa seseorang tidak cocok menjadi ibu, melainkan reaksi wajar dari perubahan besar yang terjadi. Banyak Mama baru merasa bersalah karena tidak selalu merasa bahagia, padahal hal ini normal. Penting bagi Mama untuk memberi waktu pada diri sendiri, beristirahat, dan meminta bantuan dari orang terdekat.
Sekadar keluar rumah sejenak dapat membantu memperbaiki suasana hati. Hal yang terpenting adalah mengenali bahwa perasaan ini tidak akan berlangsung selamanya, dan bukan merupakan kegagalan Mama untuk menjadi seorang ibu.
3. Ketika mood swings menjadi gejala depresi pascapersalinan

Meski baby blues bersifat ringan dan sementara, ada kondisi yang lebih serius yaitu postpartum depression. Gejalanya bisa meliputi kesedihan mendalam, hilangnya energi, sulit tidur atau makan, bahkan kesulitan merawat diri dan bayi. Jika perasaan sedih berlangsung lebih dari dua minggu atau mulai mengganggu aktivitas harian, ini bisa menjadi tanda depresi.
Dilansir dari Mayo Clinic Health System, sekitar 10% perempuan mengalami kondisi ini, dan biasanya muncul dalam bulan pertama setelah melahirkan, meskipun bisa juga muncul kapan saja dalam tahun pertama. Faktor risiko meliputi riwayat depresi sebelumnya, kehamilan yang tidak direncanakan, atau kurangnya dukungan dari pasangan.
Sayangnya, banyak Mama yang merasa malu atau tidak menyadari bahwa mereka mengalaminya. Padahal, ini adalah kondisi medis yang bisa diobati dan bukan akibat kesalahan pribadi. Jika tidak ditangani, dampaknya bisa jangka panjang bagi Mama dan si Kecil. Karena itu, penting untuk mencari segera bantuan profesional jika gejala muncul dan menetap.
itulah rangkuman penjelasan mengenai mengapa perempuan alami mood swings usai melahirkan. Perubahan suasana hati setelah melahirkan adalah hal yang normal dan umum terjadi. Namun, penting bagi perempuan dan orang-orang di sekitarnya untuk memahami perbedaannya, antara baby blues yang ringan dan depresi pascapersalinan yang butuh penanganan.
Karena kesehatan mental Mama sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Semangat, untuk semua Mama!



















