"Multiple Myeloma sebenarnya bukan penyakit baru, karena sudah dikenal mulai dari tahun 1884. Namun, memang sampai sekarang banyak pasien yang terlambat mendapatkan diagnosis karena gejalanya sering menyerupai kondisi lain seperti osteoporosis atau nyeri pinggang biasa," ujarnya dalam penyelenggaraan Edukasi Media.
Kenali Multiple Myeloma di Bulan Kesadaran Kanker Darah 2025

- Multiple Myeloma adalah kanker darah yang menyerang sel plasma di sumsum tulang, menekan sel darah sehat, dan membuat tubuh rentan terhadap infeksi.
- Faktor risiko Multiple Myeloma meliputi usia tua, riwayat keluarga dengan penyakit serupa, jenis kelamin laki-laki, paparan radiasi atau bahan kimia tertentu, berat badan berlebih, dan kelainan pada sel plasma.
- Gejala Multiple Myeloma sulit dikenali tetapi termasuk sakit pinggang, mudah lelah, anemia, masalah ginjal. Deteksi dilakukan melalui pemeriksaan tulang dan darah serta pengobatan beragam seperti kemoterapi dan imunomodulator.
Memasuki Bulan Kesadaran Kanker Darah 2025, Takeda bersama organisasi pasien Multiple Myeloma Indonesia (MMI) dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan sesi edukasi media dengan tema Sadari Pahami dan Berdamai dengan Multiple Myeloma.
Inisiatif ini menekankan pentingnya deteksi dini dan meningkatkan pemahaman akan risiko serta dampak serius jika penyakit ini terlambat diketahui.
Popmama.com sudah merangkum informasi lengkap tentang Multiple Myeloma yang masih jarang dibahas dan diketahui, yuk baca selengkapnya!
1. Apa Itu Multiple Myeloma?

Multiple Myeloma adalah kanker darah yang menyerang sel plasma di sumsum tulang. Sel plasma ini penting karena dapat membuat antibodi yang membantu tubuh melawan kuman dan menjaga kesehatan Mama.
Pada penyakit ini, sumsum tulang memproduksi sel plasma yang tidak normal, disebut sel myeloma. Sel myeloma tidak bisa bekerja seperti seharusnya dan menghasilkan antibodi yang kurang efektif. Selain itu, sel myeloma berkembang banyak hingga menekan sel darah sehat, membuat tubuh jadi rentan terhadap infeksi. Karena sel myeloma tumbuh di berbagai bagian sumsum tulang, penyakit ini dinamakan “multiple” yang artinya banyak.
Multiple Myeloma menempati posisi ke-19 dari semua jenis kanker. Di Indonesia, data pasiennya belum lengkap. Namun, dilansir dari Jurnal Penyakit Dalam Indonesia tahun 2020, dari tahun 2005 sampai 2015 tercatat ada 356 kasus yang dilaporkan di rumah sakit besar seperti RSCM dan RSKD. Jumlah pasien baru juga terus bertambah, dari sekitar 10 pasien di tahun 2005 menjadi lebih dari 20 pasien pada 2015.
2. Faktor penyebab terjadinya Multiple Myeloma

Prof. DR. DR. dr. Ikhwan Rinaldi, Konsultan Hematologi-Onkologi Medik, menjelaskan kalau kebanyakan pasien Multiple Myeloma baru sadar saat penyakit sudah masuk stadium lanjut. Kondisi ini tentu sangat berbahaya dan harus jadi perhatian serius.
Ia juga menyebut beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena Multiple Myeloma, seperti usia yang sudah tua, punya riwayat keluarga dengan penyakit serupa, jenis kelamin laki-laki, pernah terpapar radiasi atau bahan kimia tertentu, berat badan berlebih, serta riwayat kelainan pada sel plasma.
Ma, mengenal faktor-faktor ini penting supaya kita bisa lebih waspada dan segera melakukan pemeriksaan bila diperlukan.
3. Gejala Multiple Myeloma

Gejala Multiple Myeloma sering sulit dikenali karena tidak ada tanda khusus yang langsung terlihat. Namun, biasanya pasien mengalami keluhan seperti sakit pinggang, mudah lelah, anemia, dan masalah ginjal.
Mama Santyna Sanjaya, seorang penyintas Multiple Myeloma, berbagi cerita mengenai perjalanan awal hingga pada akhirnya ia didiagnosis mengalami Multiple Myeloma
“Awalnya saya nggak sadar dengan gejalanya, wajah saya sering pucat dan nyeri tulang punggung terus menerus terasa, saya pikir cuma saraf kejepit biasa. Tapi lama-lama rasa sakitnya makin parah sampai saya hampir nggak bisa bergerak. Baru setelah itu saya periksa ke dokter, lalu empat bulan kemudian saya didiagnosis mengalami Multiple Myeloma.” ucapnya.
Ma, penyakit ini menyerang tulang yang punya sumsum aktif, seperti tulang belakang, tengkorak, panggul, tulang rusuk, serta sekitar bahu dan pinggul. Serangan ini bisa merusak tulang sampai menyebabkan patah tulang dan kadar kalsium di darah naik tinggi.
Selain itu, produksi sel darah jadi terganggu sehingga pasien rentan anemia, sering infeksi, dan mudah berdarah. Komplikasi lain yang sering muncul menyerang ginjal dan membuat sistem imun melemah, sehingga pasien jadi lebih gampang sakit.
4. Cara deteksi dan pilihan pengobatan Multiple Myeloma

Ma, Multiple Myeloma bisa diketahui melalui pemeriksaan tulang, di mana tulang yang sehat akan terlihat putih, sedangkan tulang pada pasien akan tampak gelap. Seringkali penyakit ini salah dikira tumor, padahal sebenarnya masalahnya ada pada sel plasma yang bermasalah.
Selain cek tulang, pemeriksaan darah seperti kadar hemoglobin, fungsi ginjal, kadar kalsium, serta albumin dan globulin, lalu pemeriksaan urin dan pemeriksaan radiologi juga sangat penting untuk menemukan penyakit ini.
Di Indonesia, pilihan pengobatan untuk pasien Multiple Myeloma kini cukup beragam, mulai dari kemoterapi, Kortikosteroid yang merupakan obat untuk meredakan peradangan, imunomodulator membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan terapi target seperti proteasome inhibitor yang mampu bekerja langsung menyerang sel kanker. Semua ini bisa diberikan dalam bentuk obat minum atau melalui infus.
Dengan semakin maju teknologi pengobatan, peluang pasien untuk menjalani hidup lebih berkualitas juga semakin besar, jadi nggak boleh menunda buat cek dan jalani pengobatan ya, Ma!
Multiple Myeloma memang butuh perhatian serius, terutama untuk deteksi sejak awal. Gejalanya sering tersembunyi, jadi penting untuk cek kesehatan secara rutin. Yuk, jangan tunda periksa kalau merasa ada tanda-tanda, karena penanganan cepat bisa membuat perbedaan besar lho. Ma.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!



















