Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Review Film Sampai Nanti, Hanna di Netflix! Mengungkit Tentang Pospartum Depression

film sampai nanti, hanna 4.jpg
Instagram.com/sampainantihanna
Intinya sih...
  • Narasi Kisah Cinta Dalam DiamFilm Sampai Nanti, Hanna! menyajikan kisah cinta dalam diam antara Gani dan Hanna, yang harus menempuh jalan hidup masing-masing tanpa pernah mengungkapkan perasaan secara langsung.
  • Membahas Tentang Postpartum Depression yang Bisa MenghantuiFilm ini menggambarkan isu postpartum depression dengan jujur melalui karakter Hanna yang terjerat dalam hubungan menyakitkan setelah memiliki anak, menunjukkan sisi muram dari kehidupan perempuan pascamelahirkan.
  • Akting yang Menyentuh dan Chemistry yang Natural.

Disutradarai Agung Sentausa dan ditulis oleh Swastika Nohara, Sampai Nanti, Hanna! merupakan salah satu film drama Indonesia yang menyajikan kisah cinta yang tidak biasa. Film ini pertama kali tayang dalam ajang Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) pada 3 Desember 2024, sebelum akhirnya dirilis di Netflix pada 4 April 2025.

Mengambil latar belakang kehidupan era 90an, film ini mempertemukan karakter Gani (Juan Bio One) dan Hanna (Febby Rastanty) dalam nuansa aktivisme dan perasaan yang tidak terucap. Namun, kisah mereka bukan hanya sekadar romansa masa muda, melainkan perjalanan panjang yang penuh luka dan penderitaan tersembunyi.

Selama 110 menit, Mama akan diajak untuk menyelami sisi gelap dalam hubungan yang toxic, luka batin dari masa kecil, dan keberanian untuk menyembuhkan diri. Nah, Mama pasti penasaran kan dengan film ini.

Berikut, Popmama.com rangkum review film Sampai Nanti, Hanna di netflix! mengungkit tentang pospartum depression

Narasi Kisah Cinta Dalam Diam

film sampai nanti, hanna 1.jpg
Instagram.com/sampainantihanna

Film Sampai Nanti, Hanna! menyajikan kisah cinta dalam diam. Gani menyimpan perasaan kepada Hanna sejak zaman kuliah, tetapi tidak pernah berani untuk mengungkapkannya secara langsung. Semua perasaannya hanya dituangkan lewat buku harian.

Alih-alih menjadi pasangan, Gani dan Hanna justru harus menempuh jalan hidup masing-masing. Hal ini dikarenakan Hanna memutuskan untuk menikah dengan Arya dan pindah ke Belanda demi lepas dari tekanan keluarga. Tetapi, hal ini justru membuatnya terjebak dalam hubungan lain yang jauh lebih menyakitkan.

Membahas Tentang Postpartum Depression yang Bisa Menghantui Ibu Baru

film sampai nanti, hanna 2.jpg
Instagram.com/sampainantihanna

Salah satu yang menarik dari film ini adalah pembahasan tentang isu postpartum depression secara jujur. Setelah menikah dan memiliki anak, Hanna justru terjerat dalam hubungan yang lebih menyakitkan bersama dengan Arya, suaminya. Arya ternyata memiliki sifat kasar dan tidak peduli. Arya sering memberikan kekerasan verbal dan bersikap acuh terhadap kondisi mental Hanna yang terus menurun.

Tidak memiliki support system dan harus menjalani hari-hari sebagai ibu baru, Hanna mengalami baby blues yang kemudian berkembang menjadi postpartum depression. Film ini berhasil menunjukkan sisi muram dari kehidupan perempuan pascamelahirkan. Film ini dengan berani menggambarkan rasa sepi dan kehilangan identitas dalam sebuah rumah tangga.

Akting yang Menyentuh dan Chemistry yang Natural

film sampai nanti, hanna 3.jpg
Instagram.com/sampainantihanna

Tentunya kualitas akting dari para pamerannya tidak perlu diragukan. Febby Rastanty berhasil tampil memukau sebagai Hanna dengan gestur yang tenang tapi menyimpan banyak tekanan batin. Febby berhasil menyampaikan rasa takut, putus asa, hingga kerinduan melalui ekspresi dan dialog.

Begitu juga dengan Bio One sebagai Gani. Bio One berhasil tampil sangat meyakinkan sebagai sosok pria pemalu yang menyayangi dalam diam. Selain itu, chemistry antara keduanya sendiri terasa sangat natural dan tidak dipaksakan.

Itu dia, review film Sampai Nanti, Hanna di netflix! mengungkit tentang pospartum depression. Dengan cerita dan isu yang relevan, film Sampai Nanti, Hanna! bisa menjadi pengingat bahwa setiap orang memiliki luka dan berhak untuk menemukan jalan pulang menuju dirinya sendiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us