Perempuan Asal Sragen Melahirkan saat Latihan Pencak Silat

Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menjelaskan bahwa LA melahirkan saat mengikuti latihan pencak silat di lapangan Dukuh Mojodoyong RT 21.

Sebelumnya, ia baru saja pulang kerja dari wilayah Masaran dan langsung menuju tempat latihan.

“Senin sore sekitar pukul 18.46 WIB baru saja pulang kerja dari wilayah Masaran-Sragen. LA kemudian menuju lapangan di Dukuh Mojodoyong RT 21 untuk mengikuti latihan beladiri pencak silat,” ujar Kapolres saat diwawancarai oleh awak media pada Selasa (20/5/2025). 

Setibanya di lapangan, LA mulai berlatih seperti biasa. Namun, tak lama kemudian ia mengeluhkan sakit pinggang dan kram perut. Ia pun meminta izin ke kamar mandi.

“Tak berselang lama, sekitar 10 menit kemudian, LA kembali bergabung latihan. Namun, tak lama kemudian, ia kembali merasakan sakit perut yang hebat dan kembali meminta izin ke kamar mandi bersama dua temannya,” lanjut Petrus.

Di kamar mandi itulah proses persalinan diduga terjadi secara tiba-tiba.

Satu hal yang mengejutkan, LA ternyata melahirkan di usia kandungan sekitar 20 minggu atau 5 bulan.

Menurut keterangan Kapolres, LA sebelumnya tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil. Ia mengira sakit perut yang dialaminya selama ini berasal dari kebiasaan mengonsumsi es.

“Dari yang bersangkutan bilang, dia tidak tahu bahwa dia hamil. Nah, dia pikir selama ini masalah perutnya karena kebiasaannya minum es. Dia bilang seperti itu,” jelas Petrus.

Saat ini pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini dengan meminta keterangan lebih lanjut dari orang-orang terdekat LA, termasuk rekan sesama peserta latihan.

Sementara itu, penanganan medis dilakukan segera setelah bayi dilahirkan, meskipun hasilnya tidak sesuai harapan.

Tragisnya, bayi laki-laki yang dilahirkan oleh LA dinyatakan meninggal dunia tak lama setelah dibawa ke fasilitas medis.

“Usai dibawa ke Klinik Wahyu Widodo bayi laki-laki itu dinyatakan meninggal dunia. Usia bayi diperkirakan 20 minggu atau sekitar lima bulan,” ungkap Kapolres.

Untuk memastikan penyebab kematian bayi, Tim Inafis Polres Sragen langsung membawa jenazah ke RSUD Dr. Moewardi Solo guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

“Biar diketahui penyebab kematian bayi apa,” pungkas Petrus.

Hingga kini, belum ada keterangan tambahan apakah kematian bayi disebabkan oleh proses kelahiran yang terlalu dini atau faktor medis lainnya.

Itulah berita mengenai wanita asal Sragen melahirkan bayi saat latihan pencak silat. Kisah ini menjadi pengingat bagi setiap perempuan, terutama usia produktif, untuk memahami perubahan tubuhnya dan secara rutin memeriksakan diri ke tenaga medis.

Sebab, kehamilan terkadang tidak selalu disadari karena gejala yang samar, apalagi jika tidak disertai tanda-tanda khas.