- Tidur siang,
- Beristirahat sebanyak yang Mama bisa di siang hari,
- Berjalan-jalan di sore atau malam hari,
- Hindari teh dan kopi sebelum tidur,
- Bersantai sebelum tidur dengan mandi, membaca, mendengarkan musik, menonton TV, atau memijat punggung,
- Tidur lebih awal dari biasanya.
Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur di Pagi Hari, Mitos atau Fakta?

Saat hamil, Mama membutuhkan lebih banyak tidur dari biasanya. Namun, selama kehamilan, tidur mungkin tidak senyenyak biasanya. Ibu hamil mungkin juga lebih sering terbangun di malam hari. Ibu hamil mungkin merasa sangat lelah di awal dan menjelang akhir kehamilan.
Selain itu, Mama mungkin pernah mendengar orang memberi nasihat: ibu hamil tidur boleh tidur di pagi hari. Ini mitos atau fakta?
Penjelasannya sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, ya, Ma.
Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Tidur di Pagi Hari?

Kehamilan mungkin bisa membuat para mama tidak mendapatkan tidur yang cukup dan nyaman. Tidak jarang, Mama tidak bisa tidur di malam hari dan mengantuk di pagi hari. Karena itu, Mama memutuskan untuk tidur di pagi hari. Tapi, sebagian orang mungkin mengatakan bahwa ibu hamil dilarang tidur di pagi hari. Apa sebabnya?
Tidur saat matahari telah bersinar dipercaya bisa menyebabkan sel darah putih ibu hamil melonjak naik. Naiknya sel darah putih ini dapat membahayakan kehamilan dan kesehatan janin. Apakah benar demikian?
Meningkatnya jumlah sel darah putih saat hamil terjadi sebagai respons alami tubuh ibu hamil untuk mendukung kehamilan dan tumbuh kembang janin, Ma. Pada umumnya, kadar sel darah putih akan kembali normal pada 4 minggu setelah melahirkan. Jadi, tidur di pagi hari tidak menyebabkan kenaikan sel darah putih, ya, Ma.
Bagaimana Ibu Hamil Bisa Mendapatkan Tidur yang Cukup?

Mendapatkan lebih banyak tidur tidak selalu mudah. Bahkan bisa lebih sulit jika ibu hamil memiliki pekerjaan, anak-anak lain, atau tanggung jawab lainnya. Untuk mendapatkan istirahat yang cukup, berikut ini dapat membantu:
Bagaimana Kehamilan Memengaruhi Tidur Mama?

Mama mungkin mengalami banyak gejala terkait kehamilan yang memengaruhi tidur, terutama selama trimester pertama dan ketiga. Contohnya meliputi:
- perubahan suhu,
- mual di pagi hari,
- keinginan untuk buang air kecil lebih sering,
- kram kaki dan nyeri punggung bawah,
- mimpi buruk dan mimpi lainnya,
- hidung tersumbat, mendengkur,
- gangguan pencernaan.
Tips Tidur yang Aman selama Kehamilan

Dari minggu ke-28 hingga bayi lahir, dokter menyarankan ibu hamil untuk tidur miring. Ini termasuk tidur miring di malam hari dan saat tidur siang. Mama dapat tidur miring ke salah satu atau kedua sisi.
Mengubah posisi saat tidur juga normal. Jangan khawatir jika Mama terbangun dalam posisi telentang. Jika Mama terbangun di tengah waktu tidur, cukup berbaring miring dan lanjutkan tidur.
Alasan dokter menyarankan ibu hamil tidur miring adalah karena berbaring telentang selama tahap akhir kehamilan memberi tekanan pada pembuluh darah utama. Ini dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan membatasi pasokan oksigen bayi. Ini juga dapat memengaruhi detak jantung mereka. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini menyebabkan risiko lahir mati yang lebih tinggi.
Ingat, lahir mati dapat terjadi karena berbagai alasan. Sebagian besar penyebabnya tidak berada dalam kendali ibu hamil. Penelitian menunjukkan bahwa tidur miring dapat mengurangi risiko lahir mati.
Untuk membuat tidur miring lebih mudah dan nyaman, tekuk lutut saat berbaring. Kemudian, letakkan bantal di antara kedua lutut. Mama juga dapat meletakkan bantal di bawah perut untuk menyangga.
Masalah Tidur yang Biasa Dialami Ibu Hamil

Selama kehamilan, Mama mungkin memperhatikan beberapa masalah tidur berikut:
- mendengkur, terkadang untuk pertama kalinya dalam hidup Mama,
- berhentinya pernapasan,
- insomnia,
- tidur ringan atau sering terbangun sepanjang malam,
- kesulitan untuk kembali tidur setelah terbangun di malam hari,
- gerakan anggota tubuh secara berkala — Mama mungkin banyak menggerakkan, menyentak, atau menendang kaki saat akan tidur atau sepanjang malam.
Kapan Harus Menemui Dokter?

Mama harus menemui dokter jika mengalami kesulitan tidur dan khawatir hal itu memengaruhi kesehatan Mama atau janin.
Mama juga harus berkonsultasi dengan dokter jika mulai mendengkur selama kehamilan. Hal ini bisa jadi merupakan tanda masalah medis lain yang dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil dan janin.
Tingkatkan kualitas tidur selama kehamilan dengan melakukan hal berikut:
- Atasi gejala kehamilan yang memengaruhi tidur.
- Gunakan bantal kehamilan untuk membantu Mama merasa nyaman — bantal ini tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.
- Tingkatkan kebersihan tidur.
Itu penjelasan tentang ibu hamil tidak boleh tidur di pagi hari. Jadi ini hanya mitos, ya, Ma. Mama boleh saja tidur di pagi hari saat hamil. Semoga informasi ini bisa mengurangi kekhawatiran Mama.



















