11 Minuman yang Tidak Boleh Diminum Ibu Hamil Muda, Berdampak ke Janin

- Alkohol berisiko menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, dan gangguan perkembangan janin.
- Kopi dan minuman berkafein berlebih dapat memengaruhi janin, batasi asupan kafein hingga 200 mg per hari.
- Minuman energi, soda bergula tinggi, produk susu tidak dipasteurisasi, teh herbal, THC/CBD, pemanis buatan berlebihan juga harus dihindari selama kehamilan.
Selama masa kehamilan, terutama di trimester awal, tubuh mengalami banyak perubahan yang menuntut perhatian ekstra terhadap asupan nutrisi dan cairan. Tidak hanya soal makanan, jenis minuman yang dikonsumsi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Beberapa minuman yang tampak aman ternyata bisa berdampak kurang baik bagi kehamilan. Mulai dari kandungan kafeinnya tinggi, mengandung bahan berbahaya, atau berisiko menimbulkan infeksi. Karena itu, penting bagi ibu hamil muda untuk lebih selektif dalam memilih apa yang diminum setiap hari.
Berikut Popmama.com rangkum minuman yang tidak boleh diminum ibu hamil muda yang dikutip dari berbagai sumber.
1. Alkohol

Minuman beralkohol bisa berisiko untuk kesehatan bahkan untuk orang dewasa normal. Sehingga tidak ada jumlah alkohol yang terbukti aman selama kehamilan meski kandungannya kecil.
Minum alkohol meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan gangguan perkembangan seperti fetal alcohol spectrum disorders (FASD). Jadi rekomendasinya tegas tidak minum alkohol selama hamil.
2. Kopi dan minuman berkafein berlebih

Mengonsumsi kopi selama kehamilan masih diperbolehkan, tetapi dengan batas tertentu. Pasalnya kopi dapat menembus plasenta dan memengaruhi janin. Banyak pedoman, termasuk menurut ACOG (American College of Obstetricians and Gynecologists) merekomendasikan membatasi asupan kafein pada sekitar 200 mg per hari selama kehamilan.
Adapun jumlah 200 mg itu sekitar 1–2 cangkir kopi tergantung ukuran. Perhatikan juga sumber kafein lain seperti teh, cokelat, dan beberapa minuman bersoda/energi.
3. Minuman energi

Minuman energi sering mengandung kafein tinggi, gula banyak, serta zat tambahan lain (taurin, guarana) yang belum cukup diteliti keamanannya pada kehamilan. Karena potensi kafein berlebih dan bahan aktif lain, sebaiknya ibu hamil menghindari minuman jenis ini.
Risikonya karena bisa meningkatkan hipertensi, detak jantung yang tidak stabil, serta gangguan pertumbuhan janin.
4. Soda bergula tinggi

Minuman bergula tidak memberi nutrisi penting termasuk soda. Minuman jenis ini hanya menambah asupan kalori kosong yang terkait peningkatan risiko kenaikan berat badan berlebih serta diabetes gestasional.
Sebagai gambaran, minuman bersoda bisa mengandung sekitar 45 mg kafein per kalengnya sehingga perlu dihindari selama kehamilan. Ibu hamil hendaknya memilih air putih, air mineral, infused water, atau minuman rendah gula.
5. Produk susu dan keju yang tidak dipasteurisasi

Dikutip dari Mayo Clinic, produk susu yang tidak dipasteurisasi bisa membawa bakteri berbahaya seperti Listeria atau Salmonella. Keduanya bisa berisiko pada kehamilan.
Selain itu, ibu hamil juga hendaknya menghindari keju lunak, seperti brie, feta, dan keju biru. Kecuali jika labelnya menyatakan telah dipasteurisasi atau dibuat dengan susu pasteurisasi.
6. Teh herbal

Banyak teh herbal aman, tetapi beberapa herbal (dong quai, pennyroyal, sage dalam dosis tinggi, atau jamu tertentu) berisiko bagi kehamilan. Sebabnya karena efek stimulan, kontraktil, atau toksik.
Selain itu yang sempat viral yakni rumput fatimah yang dipercaya bagus untuk kehamilan, nyatanya termasuk minuman yang tidak boleh diminum oleh ibu hamil muda.
Penelitian dalam International Medical Case Reports Journal (2024) juga menyebutkan bahwa kontraksi yang kuat ini berisiko memicu ruptur uteri atau rahim robek.
7. Minuman mengandung THC/CBD

Sebagai informasi, THC (Tetrahydrocannabinol) dan CBD (Cannabidiol) adalah dua senyawa kimia alami yang ditemukan dalam tanaman ganja (Cannabis sativa), tetapi memiliki efek yang berbeda. THC adalah senyawa psikoaktif yang menyebabkan mabuk atau euforia, sedangkan CBD adalah senyawa non-psikoaktif yang tidak menyebabkan efek memabukkan.
THC bisa memengaruhi plasenta dan perkembangan janin, organisasi kesehatan besar menyarankan ibu hamil tidak memakai cannabis dalam bentuk apa pun (termasuk minuman yang mengandung THC/CBD).
8. Minuman kemasan dengan pemanis buatan berlebihan

Beberapa pemanis buatan seperti saccharin dan cyclamate sebaiknya dihindari selama kehamilan karena bisa menembus plasenta dan belum sepenuhnya aman untuk janin.
Studi terhadap objek hewan dalam The Journal of Nutritional Biochemistry (2023) menyebutkan bahwa konsumsi aspartam saat hamil dapat berdampak negatif pada fungsi plasenta. Soda diet, jus, serta minuman ringan lainnya dalam kemasan umumnya mengandung pemanis buatan, seperti aspartam.
Menurut Mayo Clinic, pemanis seperti aspartame dan sucralose masih aman dalam batas wajar, tapi sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari. Hindari minuman diet soda atau minuman “zero sugar” yang mengandung pemanis buatan tinggi.
9. Minuman detoks/jamu pelangsing

Mengutip dari Healthline menyebut bahwa detox drinks atau minuman herbal pelangsing sering mengandung bahan aktif seperti senna, aloe vera extract, atau dandelion. Bahan-bahan itu bisa memicu kontraksi rahim, dehidrasi, dan ketidakseimbangan elektrolit.
Selama kehamilan, minuman jenis ini sangat tidak disarankan karena dapat mengganggu pertumbuhan janin dan memicu risiko keguguran.
10. Kombucha (fermentasi tidak pasteurisasi)

Kombucha sering dianggap sehat, tapi menurut ACOG dan Healthline, minuman ini berisiko karena proses fermentasinya bisa menghasilkan alkohol dalam jumlah kecil. Selain itu, kombucha juga mungkin mengandung bakteri yang belum tentu aman untuk ibu hamil.
Kombucha rumahan sering tidak melalui proses pasteurisasi. Sehingga berpotensi membawa bakteri berbahaya seperti Listeria dan Salmonella.
11. Air kelapa atau infused water yang disimpan terlalu lama

Meski air kelapa dan infused water sering dianggap sehat, keduanya bisa menjadi tempat tumbuh bakteri jika disimpan terlalu lama di suhu ruang. Namun, menurut NHS UK, minuman alami seperti ini tetap harus dijaga kebersihannya.
Misalnya air kelapa segar sebaiknya diminum dalam waktu 1–2 jam setelah dibuka. Sedangkan infused water sebaiknya disimpan di kulkas dan dikonsumsi dalam 24 jam.
Air yang sudah terkontaminasi bisa menyebabkan diare atau gangguan pencernaan, yang berbahaya bagi ibu hamil karena dapat memicu dehidrasi dan kontraksi dini.
Itulah tadi minuman yang tidak boleh diminum ibu hamil muda. Semoga membantu!



















