Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penyebab Keputihan saat Hamil Trimester 1 yang Harus Diwaspadai

Freepik/ArtPhoto_studio

Kehamilan memicu berbagai perubahan pada tubuh, termasuk pada sistem reproduksi. Salah satu kondisi yang kerap dialami oleh ibu hamil adalah keputihan. 

Keputihan merupakan salah satu keluhan umum yang sering dialami perempuan selama masa kehamilan trimester pertama. Keputihan sendiri memiliki fungsi penting dalam menjaga kesehatan area kewanitaan selama kehamilan.

Namun, sebagian ibu hamil merasa khawatir karena mengira keputihan merupakan pertanda adanya masalah pada kewanitaan yang serius dan perlu ditangani secara medis.

Berikut Popmama.com sudah siapkan rangkuman mengenai penyebab keputihan saat hamil trimester 1. Yuk, simak selengkapnya, Ma!

2. Penyebab Keputihan saat Hamil Trimester 1

Freepik/onlyyouqj

Keputihan adalah fungsi tubuh yang normal dan sehat, yang terjadi akibat perubahan alami kadar hormon estrogen. Jumlah cairan ini bisa meningkat karena ovulasi, rangsangan seksual, penggunaan pil KB, maupun selama kehamilan.

Menurut Dr. Sheryl Ross, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi (Obgyn) di Providence Saint John’s Health Center, bahwa selama kehamilan, area vagina mengalami perubahan yang cukup signifikan.

“Jenis keputihan yang umum terjadi dikenal sebagai leukorea, yaitu lendir berwarna bening hingga putih susu dengan tekstur cair dan tidak berbau tajam,” jelas Ross, dikutip dari Healthline.

Volume keputihan ini biasanya akan meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan dan akan menjadi lebih banyak menjelang persalinan. Berikut adalah penyebab keputihan saat hamil trimester 1:

  • Meningkatnya hormon estrogen

Menurut penjelasan yang dikutip dari situs resemi Siloam Hospitals, meningkatnya kadar hormon estrogen selama kehamilan menjadi salah satu faktor utama penyebab keputihan. 

Keputihan yang tergolong normal selama kehamilan umumnya berwarna putih atau bening dan tidak memiliki bau tajam. Teksturnya bisa encer hingga agak kental. Kondisi ini sering terjadi pada awal kehamilan dan menjelang akhir trimester ketiga.

  • Peningkatan aliran darah

Pada masa awal kehamilan, tubuh secara alami meningkatkan aliran darah ke rahim dan vagina. Hal ini menyebabkan perubahan pada vulva atau organ kelamin luar perempyan, seperti menjadi lebih sensitif.

Peningkatan aliran darah ini juga berkaitan erat dengan tingginya kadar estrogen, yang turut merangsang produksi cairan lebih banyak dari biasanya, sehingga memicu munculnya keputihan.

  • Infeksi

Selama kehamilan, keputihan tergolong normal jika tidak menimbulkan bau tajam, tidak berwarna kuning atau hijau, dan tidak menyebabkan rasa nyeri saat buang air kecil. Namun, jika keputihan disertai gejala-gejala tersebut, bisa jadi menandakan infeksi.

Beberapa infeksi yang sering menjadi penyebab keputihan abnormal antara lain infeksi jamur, bakteri, serta infeksi menular seksual seperti Trikomoniasis dan Gonore. Infeksi semacam ini dapat menimbulkan rasa nyeri di bagian bawah perut, terutama pada awal kehamilan, dan perlu segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.

Ciri-Ciri Keputihan yang Harus Diwaspadai

Freepik

Pada masa kehamilan, keputihan yang menyerupai ampas tahu bisa muncul akibat perubahan hormon atau gangguan kesehatan pada area kewanitaan. Keputihan yang tidak normal umumnya berkaitan dengan infeksi. Jenis infeksi yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut:

  • Infeksi Bakteri

Keputihan yang muncul karena infeksi bakteri, seperti Streptococcus Group B, perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan risiko serius. Tanda-tandanya meliputi:

  1. Rasa nyeri atau tidak nyaman pada vagina

  2. Sakit saat buang air kecil

  3. Nyeri ketika berhubungan intim

  4. Keputihan berwarna abu-abu

  5. Bau menyengat

  6. Muncul rasa gatal di area kewanitaan

Infeksi jenis ini bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya radang panggul, persalinan prematur, bahkan keguguran jika tidak segera ditangani.

  • Infeksi Jamur

Infeksi jamur, seperti Candida, bisa menyebabkan keputihan berwarna putih pekat dengan tekstur menggumpal. Ciri-cirinya meliputi:

  1. Rasa sangat gatal pada vagina

  2. Sensasi terbakar atau panas

  3. Nyeri saat berhubungan seksual

  4. Sakit ketika buang air kecil

Jika tidak segera diobati, infeksi jamur bisa menyebabkan iritasi serius, terutama jika terus-menerus menggaruk area yang gatal.

  • Infeksi Parasit

Keputihan juga bisa disebabkan oleh infeksi parasit seperti Trikomoniasis, yang ditularkan melalui hubungan seksual. Bila terjadi pada ibu hamil, infeksi ini dapat memicu komplikasi seperti kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah.

Tanda-tanda keputihan akibat infeksi parasit antara lain:

  1. Warna keputihan kuning atau kehijauan

  2. Bau yang sangat menyengat dan amis

  3. Gatal disertai kemerahan di area vagina

  4. Nyeri saat berhubungan intim

Apabila Mama mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil

Freepik/pch.vector

Keputihan yang dialami selama kehamilan dianggap wajar selama tidak disertai bau menyengat atau perubahan warna cairan. Untuk membantu mengatasinya, ada beberapa langkah yang bisa Mama lakukan, antara lain:

  1. Jika keputihan disebabkan oleh infeksi, konsumsi obat sesuai resep dokter

  2. Kenakan celana dalam berbahan katun yang longgar dan mudah menyerap keringat untuk menjaga area kewanitaan tetap kering.

  3. Gunakan pantyliner seperlunya

  4. Bersihkan area intim menggunakan air bersih dengan arah dari depan ke belakang

  5. Hindari penggunaan pembalut atau produk kewanitaan yang mengandung pewangi

  6. Setelah buang air, pastikan area intim dikeringkan dengan tisu atau kain bersih dan lembut

  7. Gantilah pakaian yang lembap atau basah, terutama setelah berkeringat, berolahraga, atau berenang

  8. Konsumsilah makanan bergizi dengan porsi seimbang, yang mencakup sayur, buah, serta makanan tinggi protein.

  9. Pastikan tubuh mendapat istirahat yang cukup dan kelola stres dengan baik agar sistem imun tetap optimal dalam melawan infeksi.

Apabila ibu hamil mengalami keputihan yang disertai tanda-tanda infeksi jamur, bakteri, atau parasit, sebaiknya segera berkonsultasi diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Nah, itu dia rangkuman mengenai penyebab keputihan saat hamil trimester 1. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us