"Kalau terjadi gejala seperti ini boleh puasa dibatalkan karena khawatir dehidrasi. Apalagi kalau ditambah gejala pusing berlebih dan pandangan berkunang seperti mau pingsan maka puasanya tidak boleh dipaksakan," ungkapnya.
Apakah Ibu Hamil Boleh Puasa Ramadhan? Ini Faktanya!

Ibadah puasa dilakukan seluruh umat Islam di seluruh dunia saat bulan Ramadan tiba. Namun, ada beberapa golongan yang tidak diwajibkan untuk menjalankan puasa salah satunya adalah ibu hamil.
Lantas, bagaimana jika berkeinginan? Apakah ibu hamil boleh puasa? Sebelum sampai kepada kesimpulan, ada beberapa pertimbangan yang perlu mama pikirkan jika ingin berpuasa di bulan Ramadan dalam keadaan hamil.
Berikut Popmama.com rangkum mengenai fakta apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan? Yuk, disimak!
1. Hukum ibu hamil berpuasa dalam Islam

Dalam Islam, ibu hamil mendapatkan keringanan untuk tidak berpuasa saat bulan Ramadan. Dikutip dari website NU Online menjelaskan bahwa orang yang boleh tidak berpuasa disebutkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Kasyifatu Saja.
Namun, dari segi kesehatan sendiri jika ibu hamil yang sehat dan tidak memiliki gangguan pada kehamilannya, serta sanggup berpuasa tetap boleh menjalankan ibadah ini. Tentu di sini pertimbangan dokter dan kondisi ibu hamil menjadi pertimbangan utama, ya.
2. Alasan ibu hamil dianjurkan tidak berpuasa Ramadan

Pada dasarnya ibu hami diperbolehkan untuk berpuasa, hanya saja dengan catatan ibu hamil dalam keadaan optimal.
Jika dilihat dari kacamata medis melakukan puasa saat hamil dikhawatirkan dapat menimbulkan masalah kesehatan, baik pada ibu maupun bayinya. Pasalnya ibu hamil selama berpuasa tidak akan mengonsumsi makanan atau minuman kurang lebih 12 jam.
Hal ini dapat membuat Ibu hamil yang berpuasa berisiko mengalami penurunan gula darah ke tingkat yang tidak sehat. Selain itu, puasa juga berisiko menyebabkan kekurangan nutrisi sekaligus energi tubuh secara keseluruhan.
Oleh karenanya, jika ibu hamil akan berpuasa sebaiknya mendapatkan persetujuan dari dokter. Catatan selanjutnya yakni saat sahur dan berbuka, ibu hamil memastikan bahwa segala kebutuhan nutrisi bagi dirinya dan kandungannya terpenuhi dengan baik.
3. Kapan waktu yang tepat ibu hamil berpuasa?

Tidak ada aturan mengenai kapan waktu yang paling tepat untuk ibu hamil boleh berpuasa. Pada dasarnya, ibu hamil boleh menjalankan ibadah puasa di usia kehamilan berapa pun.
Namun, mengingat kondisi ibu hamil berbeda dan bisa berubah-ubah, sehingga disarankan untuk berpuasa saat benar-benar dalam kondisi yang fit.
Pada trimester pertama, mayoritas ibu hamil mengalami morning sickness. Pada momen ini, ibu hamil dianjurkan untuk menunda keinginan berpuasa. Jika Mama mengalami morning sicknes diharuskan rutin minum dan makan supaya kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi karena sering mual dan muntah.
Memikirkan asupan nutrisi itu penting, sebab ibu hamil juga harus memikirkan janin yang sedang tumbuh berkembang. Jika dipaksakan, berpuasa pada waktu ini justru bisa meningkatkan risiko ibu dan janin kekurangan nutrisi.
4. Syarat ibu hamil yang ingin berpuasa

Meski keadaan ibu hamil dalam kondisi baik, memperhatikan kesehatan janin sangat diperlukan. Jika memutuskan berpuasa, tetap perhatikan gizi dan nutrisi untuk kebutuhan janin.
Adapun asupan gizi yang harus ibu hamil dapatkan adalah 50 persen karbohidrat, 25 persen protein, 10-15 persen lemak sehat, serta jangan lupa asupan vitamin dan juga mineral.
Tidak hanya nutrisi, Mama juga perlu memperhatikan berat badan selama berpuasa. Jika mengalami penurunan berat badan secara drastis, sebaiknya tidak memaksakan puasa agar kebutuhan nutrisi tetap terkonsumsi.
Penurunan berat badan secara drastis dapat membahayakan janin dalam kandungan. Kuncinya saat ibu hamil berpuasa yakni saat berbuka dan sahur, jangan lupa untuk memilih menu makanan yang mengandung nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh ibu dan janin.
5. Awas risiko dehidrasi bagi ibu hamil yang berpuasa

Risiko dehidrasi dapat terjadi kepada orang yang berpuasa, termasuk ibu hamil. Manusia dalam 24 jam membutuhkan asupan cairan sebanyak dua liter.
Jika dikonversi dalam takaran gelas menjadi delapan gelas setiap hari. Mengutip pendapat dr. Amir Fahad, Sp.OG dari website Universitas Airlangga mengatakan, ibu hamil memiliki risiko lebih besar dehidrasi saat berpuasa.
"Kalau puasa bisa saja dehidrasi jadi saat berpuasa asupan cairan harus tetap terpenuhi. Dua liter tidak harus habis dalam sekali minum, bisa diatur saat berbuka, setelah tarawih, mau tidur, dan saat sahur," jelasnya.
Ada tanda-tanda dehidrasi yang harus diwaspadai oleh ibu hamil. Seperti rasa haus yang berlebihan dan produksi urine yang berkurang dengan ditandai perubahan warna menjadi lebih pekat.
Itulah tadi fakta apakah ibu hamil boleh puasa Ramadhan yang menyertakan pendapat dokter dan ahli. Ingat, ya, jangan memaksakan dan berkonsultasi dulu ke dokter!



















