5 Penyebab Perdarahan setelah Berhubungan Seks saat Hamil 8 Minggu

Berhubungan seksual saat hamil memang memiliki tantangan tersendiri

9 Oktober 2022

5 Penyebab Perdarahan setelah Berhubungan Seks saat Hamil 8 Minggu
Pexels/Ron Lach

Berhubungan seksual bukanlah aktivitas yang dilarang saat hamil. Sebab, kebutuhan biologis tetap harus terpenuhi selama kehamilan. Mama justru dianjurkan berhubungan seksual untuk mengembalikan semangat dan membangun ikatan emosional bersama pasangan. 

Namun, berhubungan seksual saat hamil memiliki tantangan tersendiri, mulai dari menentukan posisi yang tepat hingga kekhawatiran membahayakan perkembangan janin di dalam kandungan. 

Ada juga beberapa kondisi yang membuat vagina mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual. Kondisi tersebut biasa terjadi ketika usia kehamilan masih memasuki trimester pertama. 

Lantas, apa penyebabnya? Nah, kali ini Popmama.com merangkum beberapa penyebab vagina saat hamil 8 minggu keluar darah setelah berhubungan seks.

1. Perdarahan implantasi

1. Perdarahan implantasi
Unsplash/Sharonmccutcheon

Perdarahan implantasi tergolong normal terjadi ketika berhubungan seksual saat hamil muda. Kondisi tersebut merupakan proses di mana sel telur yang telah dibuahi akan tertanam di lapisan rahim. 

Akibatnya, vagina akan mengeluarkan darah setelah berhubungan seksual. Perdarahan implantasi hanya bersifat ringan dan berlangsung selama 2-7 hari. Oleh karena itu, Mama tidak perlu khawatir tentang perkembangan janin dalam kandungan. 

Editors' Pick

2. Perubahan serviks

2. Perubahan serviks
Unsplash/Omarlopez1

Saat hamil, Mama akan mengalami beberapa perubahan, baik secara fisik maupun mental. Salah satu perubahan fisik selama masa kehamilan, yakni tekstur serviks yang berubah menjadi lebih sensitif. 

Serviks atau leher rahim adalah organ tubuh yang menghubungkan vagina dan rahim. Saat berhubungan seksual, penis akan berpenetrasi dan menyebabkan serviks terluka. Perdarahan pun akan terjadi akibat serviks yang terluka. 

3. Infeksi serviks

3. Infeksi serviks
Unsplash/Privetjan

Ibu hamil juga rentan terserang infeksi serviks. Gejala-gejala yang patut diwaspadai adalah vagina gatal, keputihan, rasa sakit saat berhubungan seksual, dan perdarahan vagina setelah berhubungan seksual. 

Berbeda dengan perdarahan implantasi, perdarahan akibat infeksi serviks tergolong kondisi yang serius. Oleh karena itu, Mama perlu memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala di atas. 

Konsultasi dengan dokter pun harus dilakukan untuk mengetahui perkembangan janin di dalam kandungan. 

4. Vagina terluka

4. Vagina terluka
Unsplash/Dainisgraveris

Selain melukai serviks yang sensitif, berhubungan seksual juga bisa menyebabkan vagina terluka. Hal ini disebabkan penetrasi seksual yang terlalu keras hingga merobek lapisan epitel vagina. 

Apabila lapisan epitel robel, maka secara otomatis vagina akan mengeluarkan darah berwarna sedikit merah muda. Kondisi lainnya yang menyebabkan vagina terluka, yakni penggunaan mainan seks yang terlalu kasar.

Itulah sebabnya, Mama perlu berkomunikasi dengan pasangan untuk melakukan hubungan intim secara perlahan selama masa kehamilan.  

5. Pecahnya kapiler darah

5. Pecah kapiler darah
Unsplash/Joeribogaert

Selama masa kehamilan, banyak pembuluh darah halus yang terbentuk untuk menyuplai darah ke vagina dan rahim. Suplai darah dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen Mama dan janin dalam kandungan. 

Ketika berhubungan seksual, suami akan melakukan penetrasi seksual yang berisiko menyebabkan pembuluh darah halus pecah. Akibatnya, vagina akan mengeluarkan darah atau terjadi perdarahan ringan. 

Perdarahan ini tentu bukan kondisi yang serius. Mama hanya perlu menghentikan hubungan seksual beberapa waktu untuk memulihkan vagina yang mengeluarkan darah. 

Itulah beberapa penyebab vagina saat hamil 8 minggu keluar darah setelah berhubungan seks. Ada beberapa kondisi yang tergolong normal, namun ada pula yang tergolong kondisi serius. 

Apabila perdarahan disertai gejala lain seperti rasa nyeri pada vagina dan keputihan, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Sebab, gejala-gejala tersebut merupakan gejala infeksi vagina yang membutuhkan pengobatan khusus. 

Baca juga:

The Latest