Bukan Morning Sickness, Kondisi Ini Mungkin Tanda Ibu Hamil Keracunan

Gejala keracunan saat hamil mirip dengan morning sickness

10 Agustus 2021

Bukan Morning Sickness, Kondisi Ini Mungkin Tanda Ibu Hamil Keracunan
Pixabay/Anastasia Gepp

Berbeda dengan kondisi normal, studi menunjukkan bahwa ibu hamil lebih rawan keracunan makanan. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon yang sedikit banyak juga menurunkan sistem imun sehingga Mama lebih rentan terhadap berbagai makanan.

Masalahnya, karena kondisi yang mirip dengan morning sickness, banyak Mama yang tidak menyadari bahwa tubuhnya telah terkontaminasi racun. Hingga akhirnya, semuanya baru terungkap setelah keadaan sudah parah. Hal ini pastinya membahayakan Mama dan janin dalam kandungan.

Karenanya, untuk menghindari masalah serius akibat keracunan makanan, Mama perlu memahami seberapa besar risiko, penyebab, serta cara mengatasinya. Berikut ini, Popmama.com telah merangkum rangkaian informasi tentang bahaya keracunan saat hamil.

1. Penyebab keracunan saat hamil

1. Penyebab keracunan saat hamil
Pixabay/Lisa Runnels

Keracunan pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, atau kontaminan lain yang ada di dalam makanan dan minuman yang Mama konsumsi. Setiap jenis bakteri mungkin menunjukkan gejala dan keluhan yang berbeda. Misalnya, keracunan akibat listeria ditandai dengan kecemasan dan demam, sedangkan bakteri lain membuat penderitanya mual muntah.

Bakteri seperti listeria umumnya berdiam di dalam makanan siap saji atau produk susu yang tidak dipasteurisasi. Sementara Escherichia coli (E. coli) dan salmonella banyak terdapat dalam makanan yang tidak sepenuhnya matang. Masing-masing menimbulkan risiko yang berlainan pada Mama dan bayi.

Editors' Pick

2. Gejalanya mirip dengan morning sickness

2. Gejala mirip morning sickness
Pixabay/Robin Higgins

Sebagaimana disinggung di atas, setiap jenis bakteri atau kontaminan menunjukkan gejala yang berbeda. Namun secara umum, gejalanya adalah mual dan muntah, hampir sama dengan morning sickness. Hanya saja, biasanya keracunan akan dibarengin dengan kondisi lain yang lebih spesifik, misalnya:

  • Demam,
  • rasa lelah yang luar biasa,
  • kram perut, bisa terjadi di awal kehamilan,
  • mual dan muntah,
  • diare,
  • nausea,
  • sakit kepala,
  • nyeri otot.

Selain itu, Mama juga perlu waspada jika gejala-gejala di atas muncul mendadak setelah mengonsumsi makanan tertentu. Beberapa bakteri, misalnya Staphylococcus aureus, menunjukkan reaksi cukup cepat dan akan membuat penderita mual muntah hanya dalam waktu 30 menit hingga delapan jam.

3. Bahaya keracunan pada ibu hamil

3. Bahaya keracunan ibu hamil
Pixabay/egor105

Keracunan saat hamil seringkali tidak mendapat penanganan serius karena Mama tidak menyadarinya. Padahal, kondisi ini cukup berbahaya dan bisa mengancam ibu dan bayi. Jika kondisi memburuk, hal ini bisa memicu keguguran, persalinan prematur, bahkan kematian bayi.

Bagi bayi, keracunan yang dialami ibu akan berdampak pada kurangnya nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Alhasil, mereka takkan berkembang dengan bak. Selain itu, keracunan juga bisa mengancam kesehatan janin dan memicu munculnya gangguan baik selama masih di dalam kandungan atau setelah lahir nanti.

Sementara itu, ibu hamil yang keracunan juga terancam kekurangan cairan dan nutrisi yang bisa berakibat fatal. Pada jangka panjang, kondisi mama yang sedang rentan bisa menyebabkan gangguan pada organ dalam sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk penyembuhan.

4. Cara mengatasi

4. Cara mengatasi
Pexels/Daria Shevtsova

Keracunan pada ibu hamil harus mendapat tindakan serius dan cepat agar tidak berdampak buruk. Akan lebih baik jika Mama segera meminta pertolongan dokter sehingga kemungkinan buruk bisa diminimalkan. Meski demikian, jika kondisi tidak terlalu parah, Mama juga bisa melakukan pertolongan pertama sendiri di rumah.

Hal pertama yang perlu Mama lakukan adalah mengonsumsi makanan yang bisa membuat perut terasa lebih nyaman. Roti, mashed tomatoes, atau makanan yang asin akan bisa membantu meringankan rasa tidak nyaman. Selain itu, perbanyak minum air untuk membantu menetralkan racun.

Selain air putih, Mama juga bisa mengonsumsi larutam elektrolit atau jus buah yang diencerkan dengan air. Selain itu, coba konsumsi jahe, baik dalam bentuk minuman maupun makanan untuk memberikan rasa nyaman sembari menunggu penanganan dokter.

Itulah beberapa hal tentang bahaya keracunan saat hamil yang telah Popmama.com rangkum untuk Mama. Jika kondisi tak terlaku mengkhawatirkan, Mama masih bisa merawatnya sendiri di rumah. Namun jika demam semakin tinggi dan diare tidak berhenti, segeralah pergi ke rumah sakit.

Baca Juga:

The Latest