Berapa Persen Kemungkinan Hamil pada Percobaan Pertama? Temukan Jawabannya!
.jpg)
- Kemungkinan hamil dalam satu kali percobaan sekitar 20-30%, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti masa ovulasi, kualitas sperma, dan kondisi rahim.
- Jika belum hamil setelah satu tahun (usia <35 tahun) atau enam bulan (usia >35 tahun), konsultasikan dengan dokter spesialis fertilitas untuk mengetahui penyebabnya.
- Penyebab kesulitan hamil bisa berasal dari masalah kesehatan sperma, ovulasi, usia, kelainan rahim, sumbatan saluran tuba falopi, dan stres yang mempengaruhi kesuburan.
Ma, mungkin Mama pernah bertanya-tanya "apakah bisa langsung hamil dalam sekali percobaan?".
Meskipun tidak ada jaminan pasti, peluang untuk hamil di percobaan pertama pastinya bisa berbeda-beda, tergantung dari berbagai faktor. Yuk, simak penjelasannya yang sudah dirangkum oleh Popmama.com agar Mama lebih paham dan siap menjalani perjalanan menuju kehamilan!
1. Berapa persen kemungkinan untuk hamil dalam satu kali berhubungan?

Dikutip dari Medical News Today, kemungkinan untuk hamil dalam satu kali percobaan relatif rendah, meskipun hal ini memang terjadi pada beberapa orang. Peluang hamil pada siklus pertama mencoba adalah sekitar 20% hingga 30%. Artinya, dari 100 pasangan yang melakukan hubungan tanpa alat kontrasepsi di masa subur selama satu siklus, sekitar 20 hingga 30 orang yang akan berhasil hamil.
Peluang hamil di percobaan pertama nggak selalu tinggi, karena sebenarnya kehamilan bukan cuma soal satu hal aja, tapi proses yang kompleks banget! Pertama masa ovulasi harus di waktu yang pas, kalau telur keluar di waktu yang nggak tepat, maka kemungkinan untuk hamil juga kecil lho, Ma. Selain itu, sel sperma Papa juga harus sehat dan kuat supaya bisa bertemu dan membuahi sel telur, kalau kualitas sperma kurang bagus, kemungkinan sampai bertemu dan membuahi jadi turun.
Setelah pembuahan, embrio juga harus bisa menempel dengan baik di dinding rahim supaya bisa tumbuh jadi janin. Nah, proses ini juga nggak selalu gampang dan butuh kondisi rahim yang sehat. Jadi, semua hal ini saling berhubungan, dan memang proses hamil itu butuh waktu dan kesabaran Ma.
2. Jika belum hamil dalam satu tahun, kapan waktu yang tepat untuk konsultasi?

Ma, pasti Mama juga merasa khawatir jika belum hamil padahal sudah mencoba berbagai macam cara, ya. Sebenarnya, kapan sih waktu yang tepat untuk Mama dan Papa mulai melakukan konsultasi ke dokter atau klinik fertilitas?
Untuk pasangan di bawah usia 35 tahun, jika sudah aktif berhubungan tanpa alat kontrasepsi selama satu tahun namun belum juga hamil, saatnya mulai konsultasi dengan dokter spesialis fertilitas. Sedangkan untuk Mama yang berusia 35 tahun ke atas, karena kesuburan menurun lebih cepat, sebaiknya konsultasi dilakukan lebih awal, yaitu setelah 6 bulan mencoba tanpa hasil kehamilan. Apalagi jika Mama punya masalah siklus menstruasi yang tidak teratur, pernah mengalami keguguran berulang, atau ada riwayat kesehatan tertentu seperti gangguan reproduksi atau faktor sperma di Papa, konsultasi bisa dilakukan lebih cepat agar penyebabnya bisa diketahui dan segera ditangani.
Konsultasi ke dokter akan membantu Mama dan Papa memahami kondisi kesuburan, menemukan penyebab jika ada kendala, serta mendapatkan saran medis yang tepat supaya peluang hamil semakin besar. Jadi, jangan tunggu lama-lama jika sudah melewati batas waktu yang disarankan, ya. Karena lebih cepat tahu, lebih cepat juga mendapat solusi dan harapan untuk memiliki buah hati.
3. Kenali penyebab belum juga hamil, Ma

Ma, ada banyak alasan kenapa Mama dan Papa mungkin mengalami kesulitan untuk memiliki buah hati, bahkan setelah mencoba berbagai cara. Salah satu penyebab utama bisa datang dari masalah kesehatan sperma Papa, yang bisa berpengaruh pada kemampuan membuahi sel telur. Selain itu, ada juga masalah ovulasi di tubuh Mama, yang membuat sel telur sulit atau bahkan tidak dilepaskan di waktu yang tepat. Hal ini tentu menghambat terjadinya pembuahan.
Faktor usia juga sangat penting, karena seiring bertambahnya usia, kualitas dan jumlah sel telur Mama bisa menurun, sehingga peluang hamil jadi berkurang. Begitu pula kalau ada kelainan bentuk rahim yang mengganggu proses implantasi embrio. Ada juga kemungkinan pada sumbatan pada saluran tuba falopi yang membuat sperma dan sel telur tidak bisa bertemu dengan lancar. Jangan lupa, stres yang berkepanjangan juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mempengaruhi kesuburan.
Dikutip dari, American Society for Reproductive Medicine, bahwa kualitas dan jumlah sel telur Mama juga bisa sangat memengaruhi kesuburan dan peluang untuk hamil. Jadi, Ma, jangan berkecil hati kalau belum hamil ya. Kenali dulu penyebabnya, dan kalau Mama dan Papa merasa butuh, konsultasikan dengan dokter supaya bisa mendapatkan penanganan yang tepat dan memperbesar harapan punya si kecil.
Ingat ya, Ma, perjalanan menuju kehamilan itu berbeda-beda untuk setiap pasangan. Jangan mudah berkecil hati jika belum dikaruniai si kecil dalam waktu singkat. Yang terpenting adalah tetap jaga kesehatan, sabar, dan selalu berdoa. Kalau Mama dan Papa merasa perlu, jangan ragu untuk cari bantuan medis supaya perjalanan ini semakin terang dan penuh harapan.



















