Berbahaya! Ini Risiko Memasukkan Benda Asing ke Vagina saat Bercinta

Mungkin ada kalanya Mama dan Papa merasa penasaran untuk mencoba hal-hal baru dalam kehidupan seksual. Apalagi jika itu untuk menambah keintiman dengan pasangan.
Namun, dalam keinginan untuk bereksperimen, penting sekali untuk memahami risiko yang bisa muncul terutama ketika memutuskan untuk memasukkan benda-benda tertentu ke dalam vagina saat berhubungan seks. Ini bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga tentang kesehatan jangka panjang yang tak boleh diabaikan.
Apa yang mungkin terasa menarik di awal, bisa berubah menjadi masalah serius jika tidak dilakukan dengan hati-hati bahkan memengaruhi kesuburan dan komplikasi serius. Nah, apakah Mama tahu dengan risiko-risiko?
Berikut Popmama.com telah merangkum mengenai risiko memasukkan benda asing ke vagina saat seks yang dapay menyebab hal-hal tidak diinginkan. Yuk, simak di bawah ini!
Berpotensi Menimbulkan Berbagai Risiko Serius

Dilansir melalui Healthline, memasukkan benda asing ke dalam vagina saat berhubungan seks bisa membawa risiko serius yang mungkin tidak Mama bayangkan sebelumnya. Vagina memang memiliki kemampuan untuk menahan dan membersihkan dirinya sendiri, tapi bukan berarti bisa dimasukkan sembarang benda.
Misalnya, benda-benda yang keras, tajam, atau terbuat dari bahan yang tidak aman bisa menyebabkan luka, iritasi, bahkan infeksi yang serius.
1. Gangguan pada fungsi reproduksi

Memasukkan benda ke dalam vagina yang tidak steril atau benda yang seharusnya bukan untuk vagina dapat memengaruhi fungsi reproduksi Mama. Dengan begitu dapat memengaruhi reproduksi sehingga menghambatkan program hamil.
Dilansir melalui American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), benda asing dapat menyebabkan peradangan kronis yang merusak lapisan dalam rahim, mengganggu siklus menstruasi, dan bahkan dapat menyebabkan kemandulan.
2. Luka pada jaringan vagina

Benda yang tidak didesain khusus atau bukan sex toy yang dimasukkan ke dalam vagina bisa menimbulkan luka pada jaringan vagina yang halus. Menurut Healthline, luka ini bisa menyebabkan perdarahan dan nyeri hebat, serta memperbesar risiko terjadinya jaringan parut yang dapat memengaruhi kesehatan reproduksi Mama di masa depan.
Bahkan, dalam kasus yang parah, luka tersebut bisa menyebabkan pendarahan hebat yang membutuhkan penanganan medis darurat. Oleh karena itu, penting untuk memikirkannya secara matang-matang jika tidak ingin membahayakan kesehatan tubuh.
3. Memicu risiko infeksi jamur atau vaginosis bakteri

Risiko infeksi adalah salah satu yang paling mengkhawatirkan. Benda asing yang dimasukkan ke dalam vagina bisa menjadi sarang bakteri dan jamur, yang bisa memicu infeksi seperti vaginosis bakteri atau infeksi jamur.
Infeksi ini bisa menyebabkan gejala seperti keputihan berbau tidak sedap, gatal, dan rasa sakit yang mengganggu. Menurut Mayo Clinic, jika infeksi ini tidak segera ditangani, bisa berlanjut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk penyakit radang panggul yang bisa berdampak pada kesuburan.
4. Perforasi organ dalam

Beberapa benda yang memiliki bentuk tidak halus dan tajam seperti pensil dan garpu yang dimasukkan ke dalam vagina bisa berisiko menyebabkan perforasi, atau lubang, pada organ dalam seperti rahim atau usus.
Menurut WebMD, perforasi ini bisa terjadi jika benda tersebut memiliki ujung tajam atau jika dilakukan dengan tekanan yang berlebihan. Perforasi organ adalah kondisi yang sangat serius yang dapat menyebabkan infeksi perut yang mengancam jiwa dan memerlukan pembedahan darurat.
5. Potensi benda asing tertinggal di dalam vagina, menimbulkan berbagai komplikasi

Ada potensi bahaya tertinggalnya benda di dalam vagina. Benda yang terjebak atau sulit dikeluarkan bisa menimbulkan berbagai komplikasi, termasuk infeksi serius yang memerlukan penanganan medis darurat.
Dilansir melalui American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kasus ini lebih sering terjadi daripada yang Mama bayangkan, dan bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani.
Dengan tertinggalnya beda asing juga dapat menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual. Rasa tidak nyaman akan menghambat program hamil.
6. Potensi gangguan psikologis

Selain risiko fisik, tindakan ini juga bisa berdampak pada kesehatan mental. Dilansir melalui Psychology Today, ketidaknyamanan atau rasa sakit yang diakibatkan oleh memasukkan benda ke dalam vagina bisa memicu trauma psikologis.
Trauma ini bisa memengaruhi hubungan Mama dengan pasangan, serta menimbulkan rasa cemas atau takut terhadap aktivitas seksual di kemudian hari. Terlebih jika Mama melakukannya karena terpaksa demi pasangan terpuaskan. Harus memahami dampak negatifnya, ya.
7. Risiko cedera fisik

Tidak hanya risiko infeksi, selain itu ada juga risiko cedera fisik. Vagina adalah bagian tubuh yang sangat sensitif dan penuh dengan pembuluh darah.
Jika benda yang dimasukkan terlalu besar, keras, atau memiliki permukaan yang tidak rata, bisa menyebabkan robekan kecil hingga cedera serius pada dinding vagina. Menurut Planned Parenthood, luka pada dinding vagina tidak hanya menimbulkan rasa sakit dan perdarahan, tetapi juga membuka jalan bagi infeksi untuk masuk ke dalam tubuh.
8. Risiko terjadinya sindrom syok toksik

Terakhir, salah satu bahaya serius dari memasukkan benda ke dalam vagina adalah risiko terkena Sindrom Syok Toksik (TSS). Dilansir melalui Cleveland Clinic, TSS adalah kondisi langka namun berbahaya yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus.
Bakteri tersebut dapat berkembang biak jika benda asing terjebak atau tertinggal di dalam vagina, dan mengeluarkan racun yang menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan gejala seperti demam tinggi, muntah, diare, ruam kulit, dan bahkan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Nah, itu dia risiko memasukkan benda asing ke vagina saat seks yang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang dapat memengaruhi reproduksi sehingga menghambat kehamilan mama.
Semoga Bermanfaat, ya!



















