“Calon Mama sebaiknya sudah mulai mengonsumsi nutrisi penting yang dapat mencegah anemia, terutama zat besi, asam folat, dan vitamin B12,” jelasnya.
Dampak Anemia bagi Calon Mama dan Kesehatan Janin, Mama Wajib Tahu!

- Anemia berdampak serius bagi calon Mama dan kesehatan janin
- 4 penyebab umum anemia pada perempuan
- Kenali anemia lewat pemeriksaan dan tanda fisik tubuh
Ma, kekurangan zat besi pada perempuan bukan hanya membuat tubuh mudah lelah dan pucat, tetapi juga berdampak besar pada proses kehamilan.
Calon Mama yang terlanjur mengalami anemia perlu lebih waspada, karena kondisi ini dapat memengaruhi kesuburan, pertumbuhan janin, hingga kesehatan bayi setelah lahir. Penting untuk mengenali risikonya agar bisa dicegah sejak dini.
Popmama.com sudah merangkum mengenai dampak anemia bagi calon Mama dan kesehatan janin. Yuk, simak bersama!
1. Dampak serius anemia bagi calon Mama dan kesehatan janin

Anemia pada perempuan, terutama yang sedang merencanakan atau menjalani kehamilan, bisa menimbulkan banyak risiko serius, lho, Ma.
Menurut penjelasan dr. Rovy Pratama, MBA, perempuan yang sudah menikah dan terlanjur mengalami anemia perlu lebih waspada, karena kondisi ini bisa berdampak di semua fase kehamilan. Mulai dari tahap persiapan kehamilan, perempuan dengan anemia cenderung lebih sulit untuk hamil akibat terganggunya keseimbangan hormon dan penurunan kualitas sel telur.
Ketika kehamilan berhasil terjadi, risiko pun tetap ada. Mama yang mengalami anemia berpotensi mengalami keguguran pada trimester awal, atau bila terjadi di trimester ketiga, pertumbuhan janin menjadi tidak optimal. Dalam beberapa kasus, anemia yang nggak tertangani dapat menyebabkan janin lahir dengan cacat bawaan atau berat badan rendah karena kekurangan suplai oksigen selama di dalam kandungan.
Karena itu, dr. Rovy menekankan pentingnya mempersiapkan tubuh sejak dini sebelum program hamil.
Ketiga nutrisi ini berperan besar dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga pasokan oksigen untuk tubuh serta janin agar tetap optimal sepanjang kehamilan.
2. 4 penyebab anemia yang umum dialami perempuan

- Kurangnya Asupan Zat Besi dan Proses Penyerapan yang Tidak OptimalSalah satu penyebab utama anemia adalah kurangnya asupan zat besi atau proses penyerapan yang tidak maksimal. Gaya hidup dan kebiasaan konsumsi yang kurang sehat seperti sering minum kopi, teh, atau matcha dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akibatnya, produksi hemoglobin berkurang, sehingga tubuh menjadi cepat lelah dan mudah lemas.
- Kehilangan Darah Akibat Menstruasi dan Luka Lambung
Perempuan rentan mengalami kehilangan darah setiap bulan saat menstruasi. Jika berlangsung dalam jangka panjang tanpa diimbangi asupan zat besi yang cukup, kadar hemoglobin bisa menurun. Selain itu, luka pada lambung akibat asam lambung juga dapat menyebabkan keluarnya darah sedikit demi sedikit yang sering tidak disadari, dan hal ini bisa memperparah kondisi anemia. - Perubahan Mood dan Kondisi Tubuh yang Mudah Lemas
Gejala anemia sering kali tampak dari perubahan suasana hati dan kondisi tubuh. Mama bisa merasa lebih mudah lelah, sulit fokus, napas terasa pendek, bahkan cepat lesu. Mood yang nggak stabil juga menjadi tanda bahwa tubuh sedang kekurangan oksigen akibat rendahnya kadar hemoglobin dalam darah. - Ciri Fisik yang Semakin Terlihat Jelas
Selain gejala dari dalam tubuh, anemia juga dapat dilihat dari perubahan fisik. Wajah menjadi tampak lebih pucat, bibir kehilangan warna merah alaminya, kuku mudah patah atau rapuh, serta rambut lebih mudah rontok. Jika Mama sudah mengalami tanda-tanda ini, sebaiknya segera periksakan kadar hemoglobin untuk memastikan apakah tubuh sedang mengalami anemia.
3. Kenali anemia lewat pemeriksaan dan tanda fisik tubuh

Untuk memastikan tubuh mengalami anemia atau tidak, Dr. Rovy menyarankan Mama bisa melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) di fasilitas kesehatan. Umumnya, kadar hemoglobin yang normal berada di angka 12 g/dL, sementara jika hasil pemeriksaan menunjukkan angka di bawah 8 g/dL, kondisi tersebut sudah tergolong berat dan biasanya membutuhkan transfusi darah.
Selain melalui tes darah, tanda anemia juga bisa terlihat dari menurunnya produktivitas dan kemampuan tubuh untuk beraktivitas seperti biasanya. Mama mungkin merasa cepat lelah, sulit fokus, atau bahkan sering pusing tanpa sebab.
Pada tingkat yang lebih parah, anemia bisa menyebabkan gangguan pada beberapa organ vital, seperti menurunnya fungsi otak, hati, hingga ginjal karena tubuh nggak mendapatkan cukup suplai oksigen. Karena itu, penting bagi Mama untuk rutin memeriksa kadar hemoglobin agar kondisi ini bisa dicegah sebelum berdampak serius.
4. Suplemen praktis untuk cegah anemia

Untuk Mama yang kesulitan mengonsumsi tablet penambah darah, kini ada cara yang lebih praktis dan menyenangkan. Sakatonik Activ Gummy menjadi penambah darah pertama dalam bentuk gummy, dengan kandungan zat besi, asam folat, dan vitamin B12 yang tinggi.
Diperkaya sari jus mix berries, strawberry dan blueberry asli, gummies ini punya rasa enak sekaligus bermanfaat menjaga kadar hemoglobin Mama, lho. Cukup konsumsi dua gummies per hari agar tubuh tetap bugar dan terhindar dari gejala anemia. Praktis, lezat, dan aman untuk dikonsumsi setiap hari, terutama bagi calon Mama yang sedang mempersiapkan kehamilan.
Menjaga kadar zat besi sejak sebelum hamil bukan hanya soal kesehatan diri, tapi juga bentuk kasih sayang pertama Mama untuk si Kecil. Dengan pola makan bergizi, istirahat cukup, dan dukungan suplemen yang tepat, Mama bisa melewati masa kehamilan dengan tubuh yang kuat serta janin yang tumbuh sehat dan optimal. Ingat, langkah kecil yang Mama lakukan hari ini bisa jadi perlindungan besar bagi masa depan si Kecil.



















