Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Ibu bisa Lahirkan Bayi Terbaik dengan Bantuan AI, Seperti Apa Caranya?

pexels.com/Vidal Balielo Jr
pexels.com/Vidal Balielo Jr
Intinya sih...
  • Perusahaan AS klaim bisa bantu orangtua lahirkan bayi berkualitas terbaik melalui tes DNA lengkap.
  • Nucleus Genomics fokus pada analisis genomik untuk memprediksi risiko penyakit dan memilih sifat genetik calon bayi.
  • Iklan kontroversial di AS memungkinkan orangtua memilih "bayi terbaik versi mereka", menimbulkan pertanyaan etis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Sebuah perusahaan di AS mengklaim bisa membantu para orangtua untuk melahirkan anak dengan kualitas terbaik. Hal ini dilakukan melalui tes DNA lengkap, sehingga bayi yang ingin dilahirkan bisa dipastikan kesempurnaannya. 

Di AS, sedang banyak iklan yang memungkinkan bagi para orangtua untuk memilih bayi terbaik versi mereka. Narasinya cukup kontroversial, seperti "Pilih bayi terbaikmu".

Perusahaan tersebut bernama Nucleus Genomics, sebuah perusahaan bioteknologi AS yang berfokus pada analisis genomik untuk memprediksi risiko penyakit dan memilih sifat genetik calon bayi. 

Sebenarnya, seperti apa cara mendapatkannya, dan apakah ini cukup etis? Popmama.com akan menjabarkannya untuk Mama. 

1. Perusahaan Nucleus Genomics

Bayi baru lahir
pixabay.com/newborn baby

Nucleus Genomic adalah perusahaan yang didirikan oleh Kian Sadeghi, pemuda berusia 25 tahun ini yang memiliki fokus untuk menghasilkan "bayi terbaik". Perusahaan bioteknologi asal AS ini memiliki beberapa fokus utama seperti tes DNA lengkap, layanan IVF, hingga optimasi genetik. 

Dengan layanan tersebut, perusahaan tersebut bisa membantu para orangtua untuk memilih bayi sesuai dengan karakteristik yang diinginkan, seperti kecerdasaan atau bentuk fisik yang ideal menurut orangtuanya. 

Saat ini, Nucleus Genomics telah mendapatkan investasi besar dari beberapa investor ternama. Dengan begitu, perusahaan bisa lebih leluasa menjalankan bisnis dan mengembangkan teknologinya. 

2. Membantu para orangtua memilih

pexels.com/Isaac Taylor
pexels.com/Isaac Taylor

Kian mengatakan kalau perusahaannya memberikan opsi pada para orangtua untuk melakukan DNA screening pada embrio. Screening ini bisa menghindari penyakit yang mungkin dibawa, sekaligus memberikan informasi pada orangtua mengenai kemampuan si calon anak, serta sifat yang akan dibawa lahir. 

"Orangtua ingin kita (anaknya) untuk bisa jago olahraga, mereka ingin kita pintar dan masuk ke sekolah terbaik, mereka juga ingin kita berani, hebat, multitalenta, dan lainnya," ujar Kian Sadeghi dalam wawancaranya dengan CBS Mornings

Dengan berbagai tuntutan yang diberikan para orangtua, Kian ingin memberikan keleluasaan pada para orangtua untuk memilih bayi terbaik versi mereka agar bisa memenuhi ekspektasi mereka. 

3. Screening calon bayi dengan maksimal

pexels.com/Masood Aslami
pexels.com/Masood Aslami

Kalau biasanya tes DNA hanya sampai pada perkembangan otak dan fisik bayi saja, tidak dengan Nucleus Genomics. Perusahaan ini melakukan screening embrio pada lebih dari 2.000 kondisi dan keturunan, termasuk warna mata, warna rambut, tingkat kecerdasan, bahkan sampai jerawat. 

Screening ini juga mencakup kemungkinan kondisi kesehatan calon anak, seperti tinggi atau pendeknya anak itu, hingga kemungkinan mengalami depresi, autisme, atau bipolar. 

Menurut Kian, optimalisasi genetik ini memungkinkan orangtua untuk meminimalisasi penyakit, sembari memaksimalkan kualitas keturunan yang diinginkan.

4. Menggunakan kemampuan AI

pexels.com/Laura Garcia
pexels.com/Laura Garcia

Untuk bisa menggunakan jasa mereka, para orangtua harus melewati cara IVF dan memberikan beberapa embrio yang akan dipilih. Nantinya, perusahaan tersebut akan menggunakan software dari AI yang akan membandingkan sampel DNA dari embrio tersebut dengan jutaan data populasi manusia. 

Nantinya, para orangtua akan diberikan statistik mengenai hasil-hasil dari embrio-embrio tersebut. Orangtua pun bisa memilih embrio mana yang "terbaik" menurut mereka untuk dilanjutkan sampai tahap menjadi janin hingga akhirnya nanti lahir menjadi anak mereka. 

5. Perdebatan etis mengenai hal ini

pexels.com/br prch
pexels.com/br prch

Sebuah hal baru yang mindblowing dari perusahaan start up yang kini makin berkembang. Di sisi lain, para ahli berpendapat kalau hal itu menimbulkan dilema etik. 

Menurut mereka, untuk melahirkan "bayi yang sempurna" malah bisa menimbulkan kekacauan etnis. Di mana, manusia yang harusnya beragam, memang diciptakan ada yang sempurna dan tidak sempurna. Sehingga, kesempurnaan yang terlalu merata bisa mengacaukan kondisi yang sudah terbentuk saat ini. 

Sementara itu, Kian tetap percaya diri dengan konsep yang tengah dijalani. Menurutnya, ini adalah langkah awal untuk menciptakan superhumans di masa depan. 

Bagaimana menurut Mama? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

10 Rekomendasi Drama Komedi Romantis untuk Ibu Hamil

31 Des 2025, 17:20 WIBPregnancy