8 Pantangan Makanan untuk Penderita Adenomiosis, Sebabkan Kemandulan!

Daging merah seperti sosis, bacon, dan ham mengandung lemak jenuh tinggi dan senyawa yang dapat memicu inflamasi atau peradangan. Makanan ini bisa meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh, hormon yang memainkan peran utama dalam perkembangan adenomiosis.

Sebuah studi dari International Journal of Environmental Research and Public Health menyebutkan bahwa, konsumsi daging merah berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit ginekologis seperti endometriosis dan adenomiosis.

Keju full fat, krim, dan susu tinggi lemak mengandung arachidonic acid, yaitu lemak yang bisa meningkatkan peradangan. Peradangan kronis sendiri adalah salah satu pemicu utama nyeri dan ketidakseimbangan hormonal pada penderita adenomiosis.

Jika kamu tetap ingin minum susu, sebaiknya pilih yang rendah lemak atau alternatif minuman lain berbasis nabati seperti susu almond atau oat milk.

Makanan manis seperti permen, kue, dan minuman kemasan tinggi gula dapat memicu lonjakan insulin dan peradangan. Studi dari Harvard Health Publishing menunjukkan bahwa, kadar gula darah yang tidak stabil bisa memperburuk nyeri menstruasi dan memperparah gejala adenomiosis.

Mengganti gula dengan pemanis alami seperti stevia atau madu dalam jumlah kecil bisa jadi solusi yang lebih aman.

Beberapa wanita dengan kondisi endometriosis atau adenomiosis melaporkan perbaikan gejala setelah menghindari gluten. Gluten yang banyak ditemukan dalam roti, pasta, dan makanan olahan berbasis gandum, dapat memicu respons imun dan peradangan pada sebagian orang. 

Nah, kamu bisa mencoba mulai diet bebas gluten selama beberapa minggu dan melihat apakah ada perbaikan pada gejala nyeri atau gangguan menstruasi.

Fast food seperti ayam goreng, kentang goreng, atau burger biasanya tinggi lemak trans dan natrium. Makanan tinggi lemak trans bisa meningkatkan inflamasi sistemik dan mengganggu keseimbangan hormon.

Kondisi hormon yang tidak stabil sangat berisiko memperburuk perkembangan jaringan abnormal di rahim, termasuk adenomiosis.

Kafein yang berlebihan, terutama dari kopi dan minuman berenergi, dapat meningkatkan kadar estrogen dan kortisol. Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa, konsumsi kafein lebih dari 300 mg per hari bisa memperburuk gangguan hormonal pada wanita.

Kalau kamu penggemar kopi, cobalah batasi hanya satu cangkir kecil sehari, atau pilih teh herbal bebas kafein seperti chamomile.

Alkohol juga bisa memengaruhi metabolisme estrogen dan menyebabkan peradangan. National Institutes of Health (NIH) menyebutkan bahwa, konsumsi alkohol berkaitan erat dengan peningkatan risiko endometriosis dan masalah reproduksi.

Selain itu, alkohol juga bisa mengganggu penyerapan nutrisi penting seperti magnesium dan vitamin B, yang sebenarnya dibutuhkan tubuh untuk mengatasi nyeri dan mendukung kesehatan hormonal.

Konsumsi garam berlebihan bisa menyebabkan retensi cairan dan memperparah rasa kembung yang sering dialami penderita adenomiosis. CDC juga mengingatkan bahwa, asupan sodium yang tinggi berkontribusi pada peradangan dan hipertensi, yang bisa memperberat gejala.

Sebaiknya, pilih bumbu alami seperti rempah-rempah segar atau cuka apel sebagai pengganti garam berlebihan dalam masakan sehari-hari.

Faktanya, menjaga pola makan sehat memang bukan satu-satunya solusi, tapi sangat berpengaruh dalam mengelola gejala adenomiosis dan mendukung kesuburan.

Selain itu, kamu juga disarankan untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat. Sebab, semakin cepat ditangani, peluang kehamilan tetap terbuka, kok!