Perbedaan Mual Hamil dan Masuk Angin, Jangan Sampai Keliru!

Untuk mengetahui apakah mual yang dirasa merupakan tanda hamil atau masuk angin, kamu bisa dilihat dari waktu terjadinya mual. Mual karena hamil dapat muncul sepanjang waktu, mulai dari pagi hingga malam. Namun, mual hamil lebih sering terasa dan lebih intens saat pagi hari atau juga disebut morning sickness.

Mual masuk angin pun dapat terasa sepanjang waktu, tapi tidak ada waktu-waktu tertentu dan tidak ada perbedaan intensitas rasa mualnya seperti morning sickness saat hamil.

Selain waktu terjadinya, mual hamil dan mual masuk angin juga dapat dibedakan dari durasi terjadinya. Mual hamil memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan mual masuk hamil.

Mual karena hamil dapat terjadi dalam waktu yang lama hingga berbulan-bulan. Rasa mual yang dirasakan dapat terjadi selama trimester pertama atau selama tiga bulan lamanya. Pada beberapa ibu hamil, mual juga dapat dirasakan saat masuk trimester kedua  meski tidak terlalu sering.

Sementara itu, mual masuk angin relatif tidak lama, biasanya dapat hilang dalam beberapa hari. Mual karena masuk angin juga akan bisa hilang setelah minum obat .

Mual karena hamil disebabkan karena adanya perubahan hormon, yaitu hormon hCG dan hormon estrogen. Saat hamil terutama di trimester satu, kedua hormon tersebut jumlahnya akan meningkat, ini lah yang kemudian membuat ibu hamil merasa mual.

Nah, kehamilan bisa menyebabkan penciuman seseorang menjadi sensitif, sehingga tidak jarang ibu hamil merasa mual karena mencium bau-bauan tertentu seperti bau makanan, parfum, dan hal-hal lain yang memiliki bau menyengat.

Lalu, mual masuk angin biasanya disebabkan karena perubahan suhu. Daya tahan tubuh bisa menurun karena suhu berubah, sehingga seseorang bisa merasa mual.

Mual hamil dan mual masuk angin juga dapat dibedakan melaui gejala lain yang menyertainya. Mual karena masuk angin biasanya diikuti dengan diare, perut kembung, batuk dan pilek, nyeri tenggorokan, dan demam.

Pada mual karena hamil, tanda atau gejala lain yang menyertai, yaitu menstruasi terlambat, payudara membesar dan terasa nyeri saat disentuh, sakit punggung, sakit kepala, dan sering buang air kecil.

Selain itu, mual hamil juga disertai dengan perubahan suasana hati, mudah merasa lelah, dan ngidam makanan atau minuman tertentu.

Penanganan untuk mengatasi mual karena hamil dan mual karena masuk angin bisa berbeda.

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual hamil dan masuk angin:

Mengatasi mual hamil:

• istirahat yang cukup
• menghindari makanan yang dapat memicu mual, seperti makanan berlemak dan tinggi garam
• tidak berbaring setelah makan
• mengonsumsi teh chamomile atau teh jahe hangat
• hindari perut dalam keadaan kosong

Mengatasi mual masuk angin:

• perbanyak minum air putih agar tidak dehidrasi
• mengonsumsi makanan dan minuman yang hangat seperti sup atau teh jahe
• minum obat
• istirahat yang cukup

Itu tadi penjelasan mengenai perbedaan mual dan hamil yang perlu diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat!