Rangkaian Tes Kesuburan Laki-Laki yang Perlu Diketahui

Melalui tes pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan riwayat penyakit oleh dokter spesialis urologi, dokter akan mencari tahu segala kondisi yang berpotensi dalam mengganggu kesuburan.

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebelumnya pasien pernah menderita varikokel atau pembesaran pembuluh darah pada kantung testis.

Kondisi tersebut dapat menghambat aliran darah yang ada dan dapat mengganggu fungsi sistem reproduksi pada laki-laki.

Tes analisa sperma menjadi salah satu prosedur yang harus dilakukan untuk mengetahui gangguan sperma yang dapat menyebabkan laki-laki sulit memiliki anak.

Pemeriksaan ini kerap disebut juga sebagai analisa semen atau analisa air mani, karena dalam prosesnya tidak hanya melakukan analisa sperma namun juga pemeriksaan kondisi air mani.

Metode pengambilan sperma dilakukan dengan masturbasi, dimana pasien akan diminta untuk mengeluarkan cairan ejakulat secara mandiri ke dalam wadah steril untuk dianalisis.

Meskipun jarang terjadi, namun bukan tidak mungkin hormon laki-laki menjadi penyebab infertilitas, oleh karena itu untuk mengetahui kesuburannya adalah dengan melakukan tes hormon.

Pada dasarnya hormon yang diproduksi kelenjar pituitari adalah hormon Follicle Stimulating Hormone dan Luteinizing Hormone. 

Jika kedua hormon tidak seimbang, maka dapat mengganggu produksi sperma karena keduanya memiliki peranan penting dalam pembentukan sperma.

Dilansir dari klikdokter.com, mengevaluasi integritas DNA sperma dilakukan karena DNA sperma yang rusak dapat menghambat kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

Maka dari itu, dengan melakukan tes kualitas sperma dapat memberikan informasi tentang tingkat kerusakan DNA pada sperma dan membantu dalam penilaian kesuburan laki-laki.

Dalam mengevaluasi fungsi ejakulasi, adapun beberapa hal yang perlu dilakukan pemeriksaan seperti volume ejakulasi, kelancaran ejakulasi, dan keberadaaan obstruksi pada saluran ejakulasi.

Dengan melakukan tes ini, dapat membantu dalam mendeteksi gangguan yang dapat mempengaruhi pengiriman sperma selama berhubungan seksual.

Biasanya, tes genetik atau keturunan dilakukan untuk mengevaluasi adanya kelainan genetik yang dapat memengaruhi produksi sperma atau kualitas sperma.

Tes yang dilakukan pada DNA ini dapat membantu menyingkirkan kelainan yang ada seperti kromosom, terutama pada laki dengan jumlah sperma rendah dan tidak ada sperma dalam air mani.

Pemeriksaan biopsi testis dilakukan untuk mengetahui penyebab masalah pada produksi sperma, seperti kanker atau tumor testis.

Metode pemeriksaan ini dilakukan dengan cara sampel dikeluarkan dari testis dengan menggunakan jarum atau melalui sayatan kecil.

Pemeriksaan biopsi testis juga merupakan prosedur tingkat lanjut dari pengambilan sperma yang dilakukan langsung dari saluran reproduksi.

Itulah tadi, rangkaian tes kesuburan laki-laki yang perlu diketahui. Semoga dapat bermanfaat!