7 Rekomendasi Obat Penunda Haid saat Naik Haji, Tenang Beribadah!
- Agonis GnRH (Goserelin, Leuprorelin) bekerja dengan menekan produksi hormon yang merangsang ovarium untuk mencegah ovulasi dan menstruasi.
- Diane-35 21 Tablet berfungsi menghambat ovulasi dan sering digunakan oleh perempuan dengan masalah kulit akibat hormon.
- Microlut 0,03 mg merupakan pil KB harian yang hanya mengandung levonorgestrel dan bisa membantu menunda menstruasi jika dikonsumsi secara rutin.
Bagi perempuan yang hendak menunaikan ibadah haji, menstruasi bisa menjadi hambatan dalam menjalankan rangkaian ibadah seperti tawaf, sa’i, dan wukuf. Karena itu, banyak perempuan memilih menunda haid agar bisa fokus beribadah tanpa gangguan. Salah satu cara yang banyak dipilih adalah dengan mengonsumsi obat penunda haid.
Obat penunda haid bekerja dengan menyesuaikan kadar hormon dalam tubuh untuk menunda datangnya menstruasi. Meski tersedia secara bebas di apotek, penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan saran dokter agar aman dan efektif. Setiap perempuan memiliki kondisi tubuh yang berbeda, sehingga dosis dan jenis obat pun bisa berbeda.
Berikut ini, Popmama.com telah merangkum 7 rekomendasi obat penunda haid saat naik haji. Yuk, simak beberapa rekomendasinya di bawah ini, Ma!
1. Agonis GnRH (Goserelin, Leuprorelin)
Agonis GnRH bekerja dengan menekan produksi hormon yang merangsang ovarium, sehingga mencegah ovulasi dan menstruasi.
Obat ini biasanya diberikan dalam bentuk suntikan atau semprotan hidung dan digunakan dalam kondisi tertentu yang memerlukan penundaan haid.
Harga sekitar Rp1.690.000 - Rp1.750.000 per injeksi.
2. Diane-35 21 Tablet
Diane-35 berfungsi menunda haid dengan menghambat ovulasi. Perempuan yang ingin menunda haid dapat terus mengonsumsi pil aktif tanpa jeda, kemudian langsung melanjutkan ke strip berikutnya.
Diane-35 sering digunakan bagi perempuan yang juga mengalami masalah kulit akibat hormon, seperti jerawat hormonal.
Harga obat Rp187.953
3. Microlut 0,03 mg
Microlut merupakan pil KB harian yang hanya mengandung levonorgestrel. Jika dikonsumsi secara rutin dan tanpa jeda, Microlut bisa membantu menunda menstruasi. Obat ini harus dikonsumsi pada jam yang sama setiap hari agar efeknya optimal.
Untuk perempuan yang menghindari pil KB kombinasi, Microlut bisa jadi pilihan. Namun, sebaiknya tidak memulai penggunaan tanpa konsultasi.
Harga obat Rp53.000
4. Norelut 5 mg
Norelut bekerja dengan kandungan norethisterone untuk mempertahankan lapisan rahim dan mencegah menstruasi. Sama seperti Norestil dan Primolut, obat ini perlu dikonsumsi 3 hari sebelum jadwal haid dengan dosis teratur.
Perempuan yang ingin menggunakan Norelut sebaiknya memperhatikan durasi pemakaian dan efek samping ringan seperti pusing atau bercak darah.
Harga obat Rp69.200
5. Norestil 5 mg
Norestil juga mengandung norethisterone dan bekerja dengan cara serupa seperti Primolut N. Obat ini efektif bila diminum 3 hari sebelum haid, dengan dosis 1 tablet 3 kali sehari. Setelah pemakaian dihentikan, menstruasi biasanya akan datang dalam 2 hingga 4 hari.
Norestil cocok untuk perempuan yang ingin menunda haid sementara waktu, termasuk saat menjalani ibadah haji.
Harga obat Rp61.400
6. Primolut N (Norethisterone)
Primolut N mengandung norethisterone, yaitu hormon sintetis yang meniru fungsi progesteron alami. Obat ini bekerja dengan cara mempertahankan lapisan rahim agar tidak luruh lebih awal, sehingga haid tertunda.
Untuk hasil maksimal, obat sebaiknya diminum 3–7 hari sebelum jadwal haid, dengan dosis 2–3 kali sehari. Primolut N cukup populer di kalangan perempuan yang ingin menunda haid saat ibadah.
Harga obat Rp210.000
7. YAZ 28 Tablet
YAZ adalah pil KB kombinasi yang terdiri dari ethinylestradiol dan drospirenone. Untuk menunda haid, pil aktif harus terus dikonsumsi tanpa mengonsumsi pil kosong/plasebo.
Cara ini cukup efektif bagi perempuan yang sudah terbiasa dengan pil KB jenis kombinasi. Namun, penggunaan jangka panjang tanpa jeda tetap harus berada di bawah pengawasan dokter.
Harga obat Rp376.400
Itu dia, 7 rekomendasi obat penunda haid saat naik haji. Pemilihan obat penunda haid sebaiknya disesuaikan dengan kondisi tubuh dan selalu di bawah pengawasan dokter, ya!
