Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil?

Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan ereksi dan mempertahankan ereksi untuk berhubungan seks

28 Juni 2023

Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil
Pexels/KampusProduction

Disfungsi ereksi atau impotensi merupakan masalah seksual yang umum terjadi pada laki-laki. Mengutip dari Mayo Clinic, disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan untuk ereksi dan mempertahankan ereksi dengan kuat untuk berhubungan seks.

Saat seseorang tidak dapat ereksi dan mempertahankan ereksi, maka penetrasi pun akan sulit dilakukan. Bagi laki-laki yang telah menikah dan ingin memiliki anak, disfungsi ereksi yang dialami ini tentu menjadi suatu kekhawatiran.

Apabila suami disfungsi ereksi, apakah istri bisa hamil? Pertanyaan tersebut pasti pernah terpikir bukan?

Nah, kali iniPopmama.com telah rangkum jawaban mengenai pertanyaan suami disfungsi ereksi, apakah istri bisa hamil? Yuk, disimak!

Penyebab Disfungsi Ereksi

Penyebab Disfungsi Ereksi
Freepik.com/Rawpixel.com

Ada dua faktor yang dapat menyebabkan seorang laki-laki mengalami disfungsi ereksi, yaitu fakor fisik dan faktor psikologis atau emosional.

Mengutip dari Healthline, berikut faktor fisik dan faktor psikologis yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi:

  • Faktor fisik

Penyakit kardiovaskular, penyakit peyronie, penyakit parkinson, diabetes, hipertensi atau tekanan darah tinggi, obesitas, ketidakseimbangan hormon, kolesterol tinggi, penyakit gingal, penggunaan obat tertentu, terlalu banyak konsumsi alkohol, sirosis hati, dan epilepsi.

  • Faktor psikolgis atau emosional

Depresi, stres, masalah kecemasan, dan kondisi kesehatan mental lainnya.

Untuk mengetahui apakah disfungsi ereksi yang dialami disebabkan oleh fakto fisik atau psikologis, kamu perlu berkonsultasi dengan dokter.

Editors' Pick

Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil?

Suami Mengalami Disfungsi Ereksi, Apakah Istri Bisa Hamil
Freepik/Jcomp

Apakah istri bisa hamil jika suami mengalami disfungsi ereksi? Jawabannya, bisa tetapi sulit.

Perlu diketahui bahwa disfungsi ereksi memiliki tingkatan atau jenis, yaitu sulit atau tidak bisa ereksi, penis kurang keras sehingga sulit penetrasi, dan penis cukup keras untuk bisa penetrasi tapi sebelum ejakulasi penis sudah tidak keras (ereksi tidak dapat dipertahankan).

Nah, penetrasi akan sulit untuk dilakukan apabila suami tidak bisa ereksi. Jika penis sulit masuk ke dalam vagina, sel sperma tentu tidak bisa membuahi sel telur dan kehamilan tidak akan terjadi.

Namun, jika penetrasi dapat dilakukan tapi sebelum ejakulasi penis sudah tidak keras, kehamilan bisa terjadi meskipun sulit. Jika suami tidak dapat mempertahankan ereksi, hubungan seks menjadi tidak maksimal.

Di lain itu, perlu diketahui juga bahwa laki-laki yang mengalami disfungsi ereksi bukan berarti tidak bisa ejakulasi. Ia bisa saja memiliki kualitas dan jumlah sperma yang baik.

Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi

Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi
istockphoto.com/andrei_r

Konsultasi dengan dokter adalah langkah awal yang dapat dilakukan untuk mengatasi disfungsi ereksi. Dokter akan memberikan pengobatan tergantung pada penyebabnya dan juga disesuaikan dengan tingkat keparahannya.

Cara mengatasi disfungsi ereksi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alami dan medis. Berikut beberapa cara untuk mengatasi disfungsi ereksi:

  • Mengubah gaya hidup

Mengutip dari WebMD, dokter dapat menyarankan penderita disfungsi ereksi untuk mengubah gaya hidup.

Penderita disfungsi ereksi akan diminta untuk menghindari alkohol dan rokok, mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga secara teratur, menurunkan berat badan jika obesitas, menurunkan kolesterol, dan menghindari stres berlebih.

  • Obat

Mengutip dari WebMD, obat pil yang bisanya diresepkan adalah Avanafil (Stendra), Sildenafil (Viagra), Tadalafil (Cialis), dan Vardenafil (Levitra, Staxyn).

Obat ini biasanya diminum mulai dari 15 menit hingga 36 jam sebelum berhubungan seks, tergantung pada obatnya.

Obat-obat tersebut tidak boleh digunakan lebih dari sekali sehari. Pada beberapa orang, penggunaan obat ini bisa menimbulkan efek samping, seperti sakit kepala, nyeri otot, hidung tersumbat, dan bayangan biru-hijau sementara pada penglihatan.

Apabila obat disfungsi ereksi ini tidak membuahkan hasil atau obat tersebut bisa berisiko pada penderitanya, maka dokter akan memberikan obat lain yang dimasukkan ke ujung penis, atau disuntikkan ke dalam penis.

  • Terapi seks atau konseling dengan pasangan

Mengutip dari Healthline, penyakit disfungsi ereksi banyak disebabkan oleh kondisi kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan saat berhubungan seks.

Oleh sebab itu, penderita disfungsi ereksi direkomendasikan untuk melakukan terapi seks atau konseling dengan pasangan ke ahli kesehatan mental untuk dapat membantu mengatasi masalah yang terjadi.

Adakah Cara Lain untuk Hamil jika Suami Disfungsi Ereksi?

Adakah Cara Lain Hamil jika Suami Disfungsi Ereksi
Pexels/Annushka Ahuja

Disfungsi ereksi yang diderita suami akan membuat hamil dengan cara tradisional atau hubungan seksual menjadi suatu tantangan.

Apabila suami mengalami disfungsi ereksi tapi memiliki kualitas dan jumlah sperma yang baik, kamu dan pasangan bisa mencoba program bayi tabung atau IVF untuk bisa hamil.

Meski bisa hamil lewat program bayi tabung, suami perlu tetap mendapatkan pengobatan untuk mengatasi disfungsi ereksi yang dialami.

Kesimpulannya, meski suami alami disfungsi ereksi, istri masih bisa hamil tapi sulit. Agar peluang hamil menjadi lebih besar, suami perlu melakukan pengobatan untuk mengatas disfungsi ereksi. Konsultasikan dengan dokter mengenai perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca juga:

The Latest