Dilansir Healthline, US Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa ibu hamil rentan terhadap penyakit bawaan dari makanan juga karena adanya perubahan pada sistem kekebalan tubuh. Keadaan ini terutama akibat faktor hormonal.
Sistem kekebalan tubuh pun jadi lebih lemah dari biasanya ketika Mama sedang hamil, sehingga tubuh lebih sulit melawan kuman yang mungkin masuk dari makanan.
Mama bisa mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi parasit, virus dan bahan kimia tertentu.
Salah satu bentuk keracunan makanan yang paling umum terjadi pada ibu hamil adalah listeriosis, yang berasal dari bakteri listeria. Listeria bisa terdapat pada bahan-bahan makanan yang terkontaminasi seperti daging siap saji, daging ayam, makanan laut, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Pada listeriosis, Mama mungkin bisa menularkannya kepada janin yang belum lahir. Hal ini pun dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti kelumpuhan, kebutaan, kejang dan masalah pada otak, jantung, atau ginjal.
Selain dari listeria, Mama juga bisa mengalami keracunan makanan dari penyebab lain seperti bakteri Escherichia coli (E. coli) dan salmonella, terutama dari buah dan sayuran yang terkontaminasi, daging mentah atau kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi.
Sementara itu, salmonella paling sering berisiko didapat dari konsumsi telur atau daging yang tidak matang sempurna, serta makanan yang tidak dipasteurisasi.
Bakteri salmonella dapat menular ke janin dan menempatkannya pada risiko komplikasi serius seperti meningitis. Demikian dikutip dari Web MD.