Penyebab Kesemutan atau Mati Rasa saat Hamil Tua

Saat hamil, Mama mengalami ketidaknyamanan, terutama dalam beberapa bulan terakhir menjelang persalinan. Misalnya mati rasa atau kesemutan.
Sebagian ibu hamil akan mengalami mati rasa atau kesemutan di bagian tangan, jari, punggung, dan bokong menjelang akhir kehamilan.
Apakah kondisi ini perlu dikhawatirkan?
Apa sebenarnya penyebab kesemutan atau mati rasa saat hamil tua. Jika Mama mengalami hal yang sama, simak penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini!
Gejala Mati Rasa atau Kesemutan di Trimester Ketiga

Gejala-gejala ini tidak hanya mengganggu dan tidak nyaman, tetapi juga dapat membuat Mama bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi di sini?"
Berikut gejala mati rasa atau kesemuatan di trimester ketiga kehamilan:
- Terasa seperti "kesemutan", kehilangan sensasi, atau rasa terbakar atau kesemutan yang menjalar disertai rasa sakit.
- Muncul menjelang pertengahan atau akhir kehamilan, seiring bertambahnya berat badan dan retensi cairan.
Apa Penyebabnya?

Mama bisa menyalahkan hormon serta perubahan tubuh normal yang Mama alami untuk sensasi mati rasa atau kesemutan tersebut. Saat kehamilan berlanjut, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon relaxin, yang memungkinkan ligamen meregang selama kehamilan dan persalinan.
Namun, relaksin ekstra juga menyebabkan postur dan pusat gravitasi bergeser. Akibatnya, saraf mungkin terjepit, menyebabkan nyeri hebat, dan kesemutan di kaki, paha, punggung, dan bokong.
Demikian pula, saat rahim tumbuh lebih berat dan lebih penuh, itu membuat ketegangan yang tidak biasa pada otot, ligamen, dan saraf. Kondisi ini juga dapat menyebabkan sensasi mati rasa atau kesemutan.
Saat bergerak menuju trimester kedua dan ketiga kehamilan, pembengkakan pada tangan dan kaki sering terjadi karena retensi air. Pembengkakan ini dapat menyebabkan mati rasa atau kesemutan dan juga dapat menekan saraf di pergelangan tangan, punggung, kaki, paha, dan bokong.
Mati rasa atau kesemutan juga bisa menjadi gejala gangguan kesehatan, seperti sindrom carpal tunnel, skiatika, dan meralgia paresthetica.
Sindrom Carpal Tunnel pada Kehamilan

Mati rasa atau kesemutan di tangan dan jari-jari bukanlah hal yang aneh, terutama saat kehamilan berlanjut. Bagi sebagian perempuan, kelebihan cairan ini memberi tekanan pada saraf median di pergelangan tangan, menyebabkan carpal tunnel syndrome.
Sindrom carpal tunnel cukup umum terjadi selama kehamilan. Penyebab sindrom carpal tunnel pada kehamilan meliputi retensi cairan, peningkatan berat badan, dan fluktuasi hormonal.
Sebagian besar kasus terjadi selama beberapa bulan terakhir kehamilan, tetapi sebagian juga mengalaminya di awal kehamilan. Mama mungkin mengalami gejala di satu atau kedua tangan, tetapi gejala biasanya lebih kuat di tangan dominan.
Berikut beberapa gejala sindrom carpal tunnel:
- Sensasi terbakar di tangan, pergelangan tangan, dan lengan,
- Kesulitan menggenggam benda,
- Nyeri di tangan, pergelangan tangan, dan jari,
- Mati rasa di jari-jari, terutama ibu jari, telunjuk, dan jari tengah,
- Nyeri yang menjalar di bahu, leher, dan lengan,
- Bengkak pada tangan dan jari.
Skiatika saat Hamil

Mungkin penyebab kesemutan atau mati rasa yang paling umum di punggung, kaki, dan bokong selama kehamilan adalah linu panggul, yang disebabkan oleh saraf linu panggul yang terjepit.
Kondisi ini biasanya berkembang pada trimester ketiga kehamilan dan biasanya ringan.
Gejala mungkin termasuk:
- Sakit, terbakar, dan sakit,
- Sensasi pada satu sisi tubuh, tetapi terkadang memengaruhi kedua sisi,
- Gejala yang bermanifestasi di punggung bagian bawah, pinggul, bokong, dan merambat ke kaki,
- Sensasi kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot.
Meralgia Paresthetica dalam Kehamilan

Sementara linu panggul adalah kondisi kehamilan yang relatif umum yang dapat mencakup mati rasa atau kesemutan pada punggung, kaki, dan bokong, kondisi yang disebut meralgia paresthetica juga dapat berkembang.
Meralgia paresthetica terjadi akibat tekanan pada saraf kutaneus femoralis lateral (LFCN), yaitu saraf di bagian depan dan samping paha.
Gejala mungkin termasuk:
- Sakit dan pegal di paha yang bisa menjalar ke lutut bagian luar,
- Mati rasa dan sensasi terbakar juga mungkin terjadi,
- Sensasi seperti perasaan "menusuk" di daerah paha,
- Gejala yang biasanya terbatas pada satu kaki (dikira kadang-kadang area bokong juga terkena).
Kapan Harus Menemui Dokter?

Sebagian besar kasus mati rasa atau kesemutan pada kehamilan adalah normal dan umum terjadi. Namun, setiap gejala baru harus didiskusikan dengan dokter.
Jika Mama mengalami gejala lain bersamaan dengan mati rasa atau kesemutan seperti pendarahan vagina, sakit perut parah, kontraksi, sakit kepala parah, penglihatan kabur, atau bengkak parah, Mama harus segera menghubungi dokter.
Itu penjelasan tentang penyebab kesemutan atau mati rasa saat hamil tua. Apakah Mama juga pernah mengalaminya?