Mengapa Ibu Hamil Tua Dilarang Naik Pesawat?

Ibu hamil 34 minggu atau lebih tidak diperbolehkan untuk naik pesawat demi keselamatan

7 April 2024

Mengapa Ibu Hamil Tua Dilarang Naik Pesawat
Pixabay

Selama kehamilan, Mama perlu memperhatikan banyak demi menjaga kesehatan diri sendiri dan keselamatan janin dalam kandungan. Mama juga tidak dapat bepergian naik pesawat dengan mudah karena ada beberapa aturan yang harus dipatuhi. 

International Civil Aviation Organization (ICAO) telah mengeluarkan regulasi bahwa ibu hamil 32 minggu tidak diperbolehkan naik pesawat dengan rute lebih dari 4 jam. Sementara itu, ibu hamil 34 minggu atau lebih tidak diperbolehkan untuk naik pesawat baik rute penerbangan pendek maupun panjang. 

Apabila Mama perlu pergi naik pesawat, maka Mama sebaiknya konsultasi ke dokter kandungan terlebih dahulu. Terlebih jika usia kehamilan mama sudah menginjak trimester ketiga. Umumnya, dokter melarang keras ibu yang sedang hamil tua bepergian dengan pesawat.

Lantas, apa alasan ibu hamil tua dilarang naik pesawat? Simak rangkuman penjelasan dari Popmama.com berikut ini, yuk!

1. Peningkatan tekanan darah

1. Peningkatan tekanan darah
Freepik/drobotdean

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil tua yang naik pesawat rentan mengalami peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Kondisi tersebut disebabkan perubahan tekanan udara dalam kabin, kelembaban udara, serta perubahan fisiologis karena kehamilan. 

Meski peningkatan tekanan darah dan detak jantung tidak berpengaruh secara signifikan pada janin, namun Mama perlu berpikir ulang sebelum naik pesawat. 

Editors' Pick

2. Memengaruhi sirkulasi darah

2. Memengaruhi sirkulasi darah
Pexels/Sourav Mishra

Ketika kehamilan memasuki usia trimester ketiga, sirkulasi darah di tungkai bawah akan lebih muda tegang.

Kondisi ini bisa menyebabkan kaki mama mudah bengkak. Sementara itu, saat Mama naik pesawat, maka Mama akan duduk tanpa bergerak di dalam kabin pesawat dalam waktu lama. Hal itu bisa memengaruhi sirkulasi darah di tungkai bawah. 

Pembengkakan akibat sirkulasi darah yang tegang juga bisa menyebabkan varises. Varises terjadi ketika pembuluh darah membesar. Varises umumnya terjadi di kaki, namun tak menutup kemungkinan untuk muncul di bokong dan area vagina. 

3. Risiko keguguran

3. Risiko keguguran
Pexels/lucas mendes

Bagi Mama yang memiliki riwayat keguguran sebelumnya, melahirkan bayi prematur, atau memiliki asma dan penyakit jantung, sebaiknya tidak naik pesawat ketika usia kehamilan menginjak trimester ketiga.

Pasalnya, kondisi-kondisi khusus pada ibu hamil seperti yang disebutkan sebelumnya itu bisa meningkatkan risiko keguguran saat naik pesawat. 

Mama yang menderita komplikasi seperti gangguan letak plasenta dan preeklampsia juga dilarang naik pesawat karena bisa berisiko menyebabkan kematian janin dan kelahiran bayi prematur. 

Tips Aman Naik Pesawat

Tips Aman Naik Pesawat
Freepik/yongtick

Ibu hamil tua hanya boleh naik pesawat setelah mendapat izin dari dokter kandungan. Sebelum naik pesawat, Mama tetap perlu melakukan beberapa tips demi keamanan dan keselamatan kehamilan.

Pertama, Mama sebaiknya menghubungi maskapai terlebih dahulu guna menanyakan apakah Mama diperbolehkan terbang dalam kondisi hamil tua. Selanjutnya, pastikan Mama menanyakan peraturan khusus yang harus dipatuhi oleh ibu hamil tua. 

Kedua, bawalah vitamin dan obat-obatan yang diperlukan ketika mengalami mual selama penerbangan. Jangan lupa juga untuk membawa minyak esensial yang dibutuhkan untuk mengurangi efek mual. 

Ketiga, pilih kursi pesawat yang strategis agar Mama merasa nyaman selama penerbangan. Mama bisa memilih kursi dekat lorong kabin atau dekat toilet. Hal ini bisa mempermudah Mama yang ingin pergi ke toilet saat hendak buang air kecil. 

Terpenting adalah lakukan peregangan tubuh atau berdiri sesekali agar tidak terjadi pembekuan darah di bagian kaki. Mama juga bisa merenggangkan kaki atau bangun dari tempat duduk setiap setengah jam sekali agar peredaran darah tetap lancar. 

Itulah informasi seputar ketentuan ibu hamil tua yang ingin naik pesawat. Pastikan Mama tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan kehamilan, ya, Ma!

Baca juga:

The Latest