Jelang Persalinan Anak ke-3, Asri Welas Kekurangan Zat Besi

Hamil di usia 40-an, Asri Welas sampai harus transfusi darah!

28 Maret 2019

Jelang Persalinan Anak ke-3, Asri Welas Kekurangan Zat Besi
Instagram.com/asri_welas

Presenter kocak sekaligus mantan model, Asri Welas sedang hamil anak ketiga dengan usia kandungan yang sudah memasuki tujuh bulan.

Dikatakan Asri pada awak media, di kehamilan kali ini ia sempat mengalami kekurangan zat besi.

"Di kehamilan ini, saya sempat kurang zat besi, jadi mesti transfusi zat besi tiga ampul, vitaminnya banyak sekali," ujar Asri.

Mengingat usianya hampir kepala empat, perempuan kelahiran Yogyakarta ini pun berharap agar kehamilannya berjalan lancar.

Ia pun membenarkan bahwa sebaiknya kalau hamil itu saat usia muda, agar bagus pertumbuhan janinnya.

"Kalaupun kurang ya mungkin saya mesti transfusi zat besi lagi, karena kan zat besi diperlukan untuk Mama dan anak, supaya kita darahnya bagus. Karena umurku udah mau 40 kan," ujar pemeran Welas di sitkom Suami-suami Takut Istri ini. 

Tak hanya kekurangan zat besi, Asri juga mengaku berat badannya turun jauh dibandingkan saat tak hamil.

Beruntungnya setelah diperiksa ke dokter, kondisi calon bayi baik-baik saja.

“Saya berat badan turum dari 60 jadi 55. Orang kalau hamil berat badannya naik, kalau saya malah turun. Kondisi Alhamdullilah baik, kalau kata dokter ini bayinya baru 12 minggu tapi berat badannya sudah kayak 13 minggu. Jadi berat badan saya tidak memengaruhi,” tutup Asri.

Terkait dengan kasus yang dirasakan oleh Asri Welas, berikut Popmama.com telah merangkum 5 langkah mudah mencegah kekurangan zat besi pada ibu hamil.

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (antenatal care)

1. Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin (antenatal care)
freepik

Kontrol kehamilan merupakan salah satu cara pencegahan anemia atau kekurangan zat besi pada ibu hamil yang paling baik.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memeriksakan diri dari mulai sebelum hamil, selama hamil sampai menjelang persalinan.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lainnya.

Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara berkala, maka gangguan kehamilan seperti anemia pada ibu hamil ataupun gangguan-gangguan lain yang dapat membahayakan ibu hamil dan janin dapat dideteksi sejak dini.

Editors' Pick

2. Konsumsi makanan tinggi zat besi yang cukup

2. Konsumsi makanan tinggi zat besi cukup
Pixabay/rawpixel

Zat besi memiliki peranan penting selama kehamilan, khususnya pada pasien dengan anemia.

Zat besi bisa didapatkan dari makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti:

  • Daging, 
  • kacang-kacangan, 
  • sayuran,
  • buah.

3. Konsumsi asam folat

3. Konsumsi asam folat
Pixabay/Kalhh

Asam folat dapat mudah ditemukan pada makanan seperti jeruk, pisang dan sayur-sayuran.

Selain itu, asam folat juga bisa didapatkan dari suplemen asam folat yang diberikan oleh dokter dalam bentuk tablet dan dapat dikonsumsi sebelum kehamilan.

4. Konsumsi Vitamin B12 dan Vitamin C

4. Konsumsi Vitamin B12 Vitamin C
Pixabay/Mizianitka

Vitamin B12 dan Vitamin C memiliki peran penting dalam meningkatkan kadar zat besi dan sel darah merah dalam tubuh.

Vitamin-vitamin tersebut dapat ditemukan pada susu dan makanan lain seperti jeruk dan lainnya. Selain itu, vitamin tersebut juga dapat ditemukan pada suplemen vitamin tambahan.

5. Menilai kondisi dan gejala

5. Menilai kondisi gejala
Freepik/Dasit

Jika Mama memiliki gejala yang berhubungan dengan anemia seperti mudah lelah, pucat pada kelopak mata, ujung jari dan wajah, Mama dianjurkan untuk segera memeriksakan diri kedokter.

Dengan melakukan pemeriksaan sejak dini maka akan diketahui apakah kondisi tersebut berkaitan dengan anemia atau penyakit lainnya.

Nah, itulah beberapa fakta mengenai kehamilan Asri Welas beserta cara mengatasi kekurangan zat besi semasa hamil.

Dengan melakukan tindakan yang tepat, ibu hamil dapat memiliki nilai darah merah atau hemoglobin yang normal, sehingga dapat menjaga kondisi Mama dan janin agar tetap sehat, kuat, tidak mudah terkena infeksi, bahkan mampu menurunkan risiko kematian. 

Baca juga:

Topic:

The Latest