TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Aturan Penulisan Dialog yang Benar dalam Berbahasa

Penting diperhatikan saat anak belajar menulis

Freepik/User18526052

Saat membaca sebuah cerita, pastinya Mama banyak bertemu dengan teks dialog.

Juga mungkin ketika Mama sedang menikmati lakon drama, seluruh pesan mayoritas biasanya disampaikan melalui dialog cerita.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian dari dialog adalah suatu percakapan dalam sandiwara, cerita, dan sebagainya.

Definisi lainnya juga menjelaskan bahwa dialog merupakan karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan antar 2 tokoh atau lebih. 

Menulis dialog memiliki aturan tersendiri, lho, Ma! Tata cara penulisannya tidak bisa dilakukan sembarangan. Ini bertujuan supaya makna dan proses komunikasi dapat tersalurkan dengan baik dan lebih mudah dipahami.

Pembaca pasti juga lebih menyukai dialog yang tersusun rapi.

Untuk mengetahui bagaimana aturan penulisan yang benar, berikut Popmama.com telah menyajikan informasi terkait 7 aturan penulisan dialog yang benar. Yuk, simak!

1. Dialog panggilan

Freepik/tirachardz

Dalam sebuah percakapan, biasanya panggilan digunakan untuk menyebutkan lawan bicara dalam dialog. 

Penulisannya adalah nama panggilan yang merujuk kepada lawan bicara harus ditulis dengan huruf kapital. Jika panggilan berada di akhir dialog, gunakan tanda koma digunakan sebelum nama panggilan atau sapaan kepada tokoh tersebut. 

Contoh:

“Apakah Adi akan datang kembali?”

“Jangan lupa bawakan aku oleh-oleh, Sarah.”

2. Dialog sambungan

Freepik/Jcomp

Jenis dialog ini digunakan untuk meningkatkan rasa penasaran membaca terhadap kondisi selanjutnya. 

Kalimat pertama dalam dialog sambung ditulis dengan huruf kapital dan kalimat sambungannya diawali menggunakan huruf kecil. 

Contoh:

“Pengumuman hari ini menyatakan bahwa aku,” seluruh mata tertuju pada Diana, “berhasil dapat beasiswa di luar negeri!”

3. Tanda titik sebelum tanda petik

livestrong.com

Sebuah dialog harus diakhiri tanda titik bila tidak ada kalimat lain setelah dialog.

Aturan ini juga berlaku untuk penggunaan kalimat aksi, sehingga dialog diakhiri dengan tanda titik dan kalimat aksi diawali dengan huruf kapital.

Penggunaan tanda titik harus diperhatikan dengan benar pada dialog. 

Titik memang biasanya digunakan pada akhir kalimat, namun bukan berarti tanda titik ditulis di luar tanda petik. 

Contoh:

  • “Aku ragu terhadap kebenaran cerita itu.”
  • Ibu menyambutku dengan sumringah. “Kau sangat membanggakan kami, Nak.”

4. Tanda koma sebelum tanda petik

habyts.com

Penggunaan koma biasanya akan diikuti oleh dialog tag

Yang dimaksud dengan dialog tag adalah sebuah frasa yang mengikuti dialog untuk menginformasikan identitas si pembicara kepada pembaca. Jenis dialog tag yang umum digunakan adalah seperti ujar, kata, ucap, ungkap, sambung, jelas, dan lain sebagainya. 

Untuk penulisannya, teks dialog diakhiri dengan tanda koma sebelum tanda petik dan disambung dengan dialog tag yang ditulis dengan huruf kecil. 

Contoh:

  • “Aku putus sekolah,” ungkap Farsya.
  • “Karyanya belum pantas ditampilkan di galeri,” ketus Intan.

5. Tanda tanya dan tanda seru sebelum tanda petik

kidspot.co.nz

Sama seperti sistematika penulisan titik dan koma, peletakkan tanda tanya (?) dan tanda seru (!) harus ditulis di dalam tanda petik. 

Tanda tanya dan tanda seru ditulis dengan mengikuti kalimat pertanyaan atau seruan. 

Contoh:

  • “Apakah aku terlihat cantik hari ini?” tanya Syifa.
  • “Cepat pergi dari rumahku!” bentak Dina seraya menunjuk jari ke arah pintu.

6. Tanda elipsis/titik tiga

Freepik/evening_tao

Biasa digunakan untuk memberikan jeda atau menunjukkan bagian yang dihilangkan dalam dialog. 

Teknis penulisannya adalah dengan menuliskan tanda elipsis disertai spasi pada sebelum dan setelahnya. Lalu, mengakhiri kalimat tersebut dengan tanda titik. 

Contoh:

  • “Jangan tinggalkan aku … hanya kamu yang aku punya.”
  • “Kau … telah menyakiti hatiku.”

7. Tanda en dash (—) dalam dialog

Freepik/anchaleeyates

Tanda ini biasa digunakan untuk mengekspresikan kata yang terputus-putus atau terpotong ketika hendak diucapkan. En dash dituliskan untuk kalimat yang tidak tersampaikan secara utuh.  

Contoh: 

“Bu—bukan itu yang aku maksud!” ujar Cindy gugup.

“Jangan bilang kau sengaja membu—” ucapan Sherly terpotong oleh sekapan tangan Martin. 

Itulah 7 Aturan Penulisan Dialog yang Benar dalam Berbahasa yang perlu anak ketahui, Ma. 

Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi Mama dan anak untuk senantiasa menambah pengetahuan tata cara menulis agar dapat menghasilkan karya tulis yang lebih baik. 

Baca juga:

The Latest