TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Sejarah Reog, Budaya Asli Ponorogo, Indonesia

Reog Ponorogo merupakan budaya asli Indonesia yang berasal dari Jawa Timur

Pinterest/ancientorigins

Siapa yang tidak tahu seni pertunjukan Reog Ponorogo? Anak mama pasti tahu, bukan? Reog ini merupakan salah satu budaya asli Indonesia yang masih melekat dengan hal yang berbau mistik atau magis. Tidak hanya itu, Reog juga mengandung ilmu kebatinan dari lakon reog yang kuat.

Seni pertunjukan Reog ini dilakukan di tempat terbuka dan berfungsi sebagai hiburan rakyat. Reog biasa dipentaskan dalam beberapa acara, seperti pernikahan, khitanan, bersih desa, hingga pementasan semata untuk menghibur atau festival.

Belakangan ini, tersebar kabar bahwa Reog, budaya asli Ponorogo, Indonesia ini diklaim oleh Malaysia. Padahal, sudah sangat jelas bahwa Reog milik Indonesia.

Bisa menjadi pengetahuan baru untuk Mama dan anak mama, berikut telah Popmama.com rangkum mengenai sejarah Reog, budaya asli Ponorogo, Indonesia. Disimak sampai akhir, yuk!

1. 1. Malaysia klaim Reog sebagai warisan budayanya ke UNESCO

1001indonesia.net

Malaysia disebut mengklaim bahwa Reog merupakan miliknya dan akan mendaftarkan Reog ke UNESCO sebagai warisan budaya negara Malaysia. Malaysia akan mendaftarkan Reog dengan nama “Barongan” sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO.

UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) sendiri merupakan badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang didirikan pada 16 November 1945 dan berfungsi untuk mempromosikan kerja sama dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya.

Mengenai klaim Reog tersebut membuat para seniman Reog di Indonesia turut turun ke jalan guna menuntut kesenian Reog agar segera diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia.

Hal tersebut pun didukung penuh oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.

“Saya mendukung penuh Reog diusulkan menjadi budaya tak benda di UNESCO. Saya upayakan supaya berhasil dan bisa menjadi kebanggaan, bukan hanya bagi masyarakat Ponorogo, tapi juga seluruh Indonesia,” kata Muhadjir.

Selain itu, Muhadjir juga menekankan bahwa Indonesia harus lebih dulu mengajukan ke UNESCO karena Reog memang merupakan budaya warisan negara Indonesia.

2. Sejarah Reog

Pinterest/octariskiana

Sejak zaman kerajaan Kediri sekitar abad XI, tari tradisional Reog Ponorogo sudah menjadi warisan budaya Indonesia. Reog berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Reog juga dikenal sebagai Barongan bagi masyarakat Ponorogo.

Dalam pertunjukannya, Reog menghadirkan sosok bertopeng macan dengan hiasan bulu merak yang berukuran sangat besar. Selain itu, ada pula yang menggunakan kuda lumping. Sosok tersebut menari dengan gerakan meliuk-liuk.

Mulanya, Reog adalah seni pertunjukan yang dipersembahkan oleh Raja dari Kerajaan Bantarangin, yakni Prabu Klana Sewandono.

Prabu Klana Sewandono hendak mempersunting Dewi Songgolangit yang merupakan putri dari Kerajaan Kediri. Akan tetapi, Prabu Klana Sewandono harus menerima satu syarat agar dapat mempersunting Dewi Songgolangin.

Syarat tersebut adalah mengalahkan singo barong yang berada di Alas Roban. Sayangnya, pertarungan tersebut dimenangkan oleh singo barong.

Lantas, Prabu Klana Sewandono kemudian menggunakan kedua sumping di telinganya dan menjelma menjadi dua ekor merak guna mengalihkan perhatian singo barong. Upaya tersebut pun membuahkan hasil. Singo barong berhasil dikalahkan menggunakan Pecut Saman.

Kemenangan Prabu Klana Sewandono berujung pada pertunjukan dengan menggunakan Raja Singo Barong dengan dua ekor merak yang bertengger di kepala menyerupai wujud Reog Ponorogo yang dikenal saat ini.

3. Perkembangan Reog di Indonesia

Pinterest/ancientorigins

Pada awalnya, Reog ditampilkan dan dikembangkan di Desa Somoroto, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, tetapi seiring berjalannya waktu, Reog menyebar ke seluruh kecamatan dan desa-desa di wilayah Kabupaten Ponorogo,

Tidak hanya itu, Reog juga tersebat di sebagian besar Indonesia, seperti Jawa Timur, Jakarta, Lampung, Riau, Kalimantan Timur, Bengkulu, Jambi, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, hingga Nusa Tenggara Barat.

Bahkan, Reog Ponorogo ini juga berkembang di beberapa negara, seperti Belanda, Amerika, Jepang, Korea, Hongkong, dan Malaysia.

Selama ini, Reog telah menjadi daya tarik bagi Kota Ponorogo karena nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Gerak tari Reog Ponorogo yang indah itu telah diakui oleh dunia.

Biasanya, Reog dipertunjukkan dalam beberapa acara budaya, seperti Grebeg Suro, pernikahan, khitanan, bersih desa, hingga pementasan semata untuk menghibur dan festival.

Reog bukan hanya sebagai seni tradisi komunal, melainkan telah menjadi seni kontemporer, di mana tidak hanya milik Ponorogo saja, tetapi milik bangsa Indonesia.

Indonesia sendiri berhak untuk mengajukan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda kepada UNESCO demi mempertahankan warisan budayanya sendiri agar tidak terlupakan dan diklaim oleh negara lain.

Nah, itu dia sejarah Reog, budaya asli Ponorogo, Indonesia yang perlu diketahui. Yuk, kita jaga dan lestarikan warisan budaya Indonesia agar tidak diambil alih oleh negara lain.

Baca juga:

The Latest