TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Eksperimen Sains yang Bisa Dilakukan Anak di Rumah

Sudahkah anak tahu apa kegunaan sinar matahari bagi makhluk hidup?

www.campmakery.com

Tak perlu menunggu si Anak mendapat pelajaran ilmu pengetahuan alam dari sekolah, Mama bisa mulai mengajarkannya sejak dini.

Melalui percobaan-percobaan ilmiah sederhana yang asyik dan seru, ia jadi tidak sadar bahwa sedang belajar. Kegiatannya seperti bermain namun ada ilmu bermanfaat yang bisa diambil.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa kegiatan eksperimen yang bisa dilakukan anak di rumah.

1. Menanam kecambah, mengenal tumbuh kembang

Abcdsofcooking.com

Percobaan ilmiah paling mudah yang bisa Mama lakukan adalah perkecambahan.

Bermodalkan biji kacang hijau, Mama bisa membuat alat peraga yang menunjukkan bagaimana tumbuh kembang makhluk hidup terjadi. Usia anak-anak akan lebih mudah memahami penjelasan yang disertai dengan bukti.

Selain melatih pola berpikir, daya imajinasinya pun berkembang lebih baik dengan melihat langsung.

Untuk membuat percobaan perkecambahan yang simpel dan mudah, ikuti langkah-langkahnya di bawah ini.

Ini caranya:

Pertama-tama, Mama siapkan biji kacang hijau, gelas plastik bekas air mineral atau mangkok plastik, kapas dan air bersih.

Selanjutnya, siapkan dua buah kardus yang tingginya kurang lebih dua kali dari wadah tanam, yaitu gelas atau mangkok plastik tadi. Lubangi salah satu kardus dengan gunting atau cutter. Buat ukuran lubang kecil saja, sebesar uang koin.

Selanjutnya, Mama buatkan tabel pengamatan dari kertas yang ditempel di atas karton tebal, atau gunakan papan tulis kecil.

Buat kolom yang berisi nomor, hari dan tanggal, cara menanam, serta hasil pengecekan.

Langkah-langkah menanam biji kacang hijau

Eartheasy.com

Setelah semua alat dan bahan siap, letakkan di atas meja dan ajak Si Anak untuk mengenalinya satu per satu.

Siapkan empat buah wadah tanam, lalu letakkan kapas secukupnya di bagian dasar. Kemudian basahi kapas dengan air sampai seluruh permukaannya basah dan menjadi lembek.

Ada dua wadah tanam yang bisa Mama pilih, gelas plastik bekas air mineral atau mangkok plastik. Mangkok plastik tentu lebih lebar di bagian atasnya dan memudahkan pengamatan, namun berpotensi membuat tangkai kecambah tumbang ke samping saat mencapai ketinggian tertentu.

Meski akar kecambah berbentuk serabut, media tanam yang hanya berupa kapas tipis tidak terlalu kuat menopang batang kecambah yang nantinya akan tumbuh tinggi.

Setelah kapas dibasahi, letakkan masing-masing satu biji kacang hijau di atasnya.

Beri label pada wadah tanam menggunakan spidol tahan air atau kertas label bertuliskan A, B, C dan D. Simpan keempat wadah tanam berisi kacang hijau itu dalam empat kondisi berbeda sebagai berikut:

  1. Simpan tanaman A di dalam kardus yang tidak dilubangi sama sekali. Tutup bagian atas kardus, lalu letakkan di teras depan atau pekarangan belakang rumah yang memungkinkan terkena sinar matahari pada pagi dan siang hari.
  2. Simpan tanaman B di dalam kardus yang dilubangi kecil, usahakan posisi biji kacang hijau sejajar dengan lubang. Kemudian tutup rapat bagian atasnya dan letakkan di samping tanaman A.
  3. Simpan tanaman C di samping kardus yang berisi tanaman A dan B. Letakkan saja di luar tanpa ditutupi apa-apa. Usahakan intensitas sinar matahari yang diterima ketiga tanaman ini sama besar.
  4. Tiga tanaman sudah disimpan di luar, untuk wadah tanam D simpan di dalam rumah. Bisa di kamar Si Kecil atau dekatkan saja dengan pintu keluar, sehingga jaraknya tidak terlalu jauh dari tanaman A, B, dan C.

Saatnya mengamati pertumbuhan kecambah!

Pxhere

Setelah semua tanaman ditempatkan di posisi masing-masing, diamkan selama sehari. Esok paginya sebelum berangkat atau siang hari sepulang sekolah, ajak Si Anak menengok keempat tanamannya sambil membawa papan pengamatan.

Dimulai dari tanaman A, buka kardusnya lalu lakukan pengamatan. Tanyakan pada Si Anak apa yang berubah, lalu Mama catat di papan pengamatan.

Setelah itu tutup rapat kembali dan letakkan di posisi semula.

Lakukan hal yang sama pada tanaman B yang juga berada dalam kardus. Pengamatan paling mudah adalah untuk tanaman C dan D yang tidak perlu buka-tutup kardus. Biarkan Si Anak mengamatinya sendiri. Mama hanya memancing saja dengan pertanyaan-pertanyaan soal bagian tumbuhan yang berubah.

Pengamatan ini setidaknya dilakukan selama seminggu atau sampai batang kecambah tumbuh cukup tinggi. Setelah melihat langsung perbedaan dari keempat tanaman tersebut, baru Mama jelaskan apa fungsi cahaya matahari. Bagaimana makhluk hidup bergantung pada cahaya matahari untuk mendapatkan nutrisi. 

Bukan hanya seru, kegiatan ini juga akan membuat anak lebih peka terhadap lingkungannya.

Mama, punya ide lain untuk aktivitas ilmiah yang menyenangkan bersama Si Anak? 

2. Membuat slime, memahami reaksi kimia

Commonswikimedia.org/own work

Slime mainan kekinian itu bisa dibuat sendiri di rumah. Bahan-bahannya sederhana, bahkan bisa didapat di dapur mama. 

Saat membuat slime, si Anak tidak hanya mencampurkan bahan-bahan tetapi harus menakarnya dengan tepat. Ini agar kekenyalan slime yang dibuat sempurna. 

Di balik olah-olah slime ini, ada pelajaran sains mengenai reaksi kimia antara bahan-bahan sehingga membuat tekstur menjadi kenyal, tidak menempel, dan awet. 

Reaksi kimia terjadi ketika boraks bertemu dengan polyvinyl alcohol, yang terkandung di lem kayu, bahan pembuat slime). Reaksi kimia antara kedua bahan ini ditandai dengan penurunan suhu sehingga ketika mengaduk adonan slime, anak mama bisa merasakan adonan menjadi dingin, menyatu, dan bertekstur lembut kenyal.

Bahan yang harus disiapkan

Flickr/David Mulder
  • Lem kayu berwarna putih,
  • serbuk borax (Mama bisa mendapatkannya di toko obat atau bahan kimia),
  • pewarna makanan (pilih warna kesukaan anak),
  • air,
  • sendok takar,
  • 2 buah wadah kedap udara untuk tempat menyimpan slime.

Cara membuat slime

PublicDomainPictures/Ciprian Chetraruc
  • Tuangkan 1 sendok makan lem kayu ke dalam wadah. Campur dengan air sebanyak 1 sendok makan. Beri pewarna dan bahan lainnya (bisa pakai glitter warna juga). 
  • Aduk dengan sendok.
  • Di wadah lainnya, tuangkan 1 sendok teh serbuk boraks dan campur dengan air sebanyak 1 sendok makan hingga larut.
  • Tuang larutan boraks ke dalam wadah adonan lem kayu dan aduk sampai tercampur rata. Anak mama bisa mengaduknya dengan tangan untuk merasakan perubahan suhu di adonan itu. 
  • Setelah kenyal, simpan slime di wadah kering dan tertutup rapat agar tetap kenyal. 

Itulah beberapa eksperimen yang bisa dilakukan di rumah oleh anak agar tidak merasa bosan. Ajak anak untuk mencobanya. Ini juga bisa menambah wawasan mereka lho, Ma.

Baca juga:

The Latest