TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Ciri-Ciri Anak Manja, Apakah Anak Mama Salah Satunya?

Memanjakan anak boleh saja, namun tak boleh berlebihan ya, Ma!

Freepik

Seringkali, orangtua melakukan segala yang mereka bisa untuk memastikan bahwa anak-anak mereka bahagia, aman, dan puas. Meski keinginan tersebut bersifat alami dan niat baik, ternyata keinginan ini juga bisa berujung pada membesarkan anak manja.

Tak dapat dipungkiri bawa pola asuh yang kurang tepat, bisa menyebabkan anak tumbuh manja. Ini tak hanya menyulitkan orangtua dalam mendidik anak, namun juga berdampak buruk ketia anak beranjak dewasa.

Agar Mama dapat segera mengatasi dan mencegah sikap manja anak jadi lebih buruk, berikut Popmama.com telah merangkum tujuh ciri-ciri anak manja yang perlu orangtua ketahui.

1. Sering mengamuk ketika tidak mendapatkan apa yang diinginkan

Pexels/keira-burton

Ada perbedaan besar antara anak yang berusia dua tahun yang menolak untuk makan sayuran dan anak berusia enam tahun yang mulai berteriak, menangis, dan menendang setiap kali memberi tahu mereka bahwa sudah waktunya tidur atau menolak untuk membelikan mereka cokelat di supermarket.

Membuat ulah ketika anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah cara baginya untuk memanipulasi orangtua, agar dapat memberikan apa yang diinginkan. Umumnya cara ini anak lakukan karena pernah berhasil sebelumnya.

2. Haus akan hadiah tanpa mengucapkan terima kasih

Freepik/Tirachardz

Hadiah seringkali diberikan dalam momen-momen tertentu yang penting, apakah itu untuk ulang tahun atau saat merayakan Hari Raya, atau pada saat anak mencapai prestasi, seperti mendapatkan rangking yang diharapkan. 

Namun apakah setelah anak mendapatkan hadiah, ia tidak pernah mengucapkan 'terimakasih'? Bahkan setelah Mama mengingatkannya untuk melakukannya beberapa kali. Jika itu yang sering terjadi, maka inilah saatnya untuk berbicara dengan anak.

Mama juga harus memerhatikan bagaimana anak bereaksi ketika ia melihat sesuatu yang dimiliki anak-anak lain dan tidak, apakah ia menuntut barang yang sama dengan segera?

Jika Mama terus membelikan apa pun yang anak inginkan, dan terus menyebutkan 'terima kasih' mewakilkan anak, maka ia tidak akan pernah belajar untuk mengubah perilakunya.

3. Ketergantungan dengan orangtua hingga tahap ekstrim

Freepik

Mama mungkin pernah berpikiran untuk menitipkan anak sebentar dengan kakek-nenek atau pengasuh lain, sehingga Mama bisa pergi keluar atau menyelesaikan beberapa pekerjaan.

Tetapi ini menjadi tidak mungkin ketika anak menolak untuk jauh dari orangtuanya, dan akan mengamuk jika membiarkan Mama pergi tanpa mereka. Ketika ini terjadi, berhati-hatilah bahwa ini bisa menjadi masalah besar.

Ini bisa menyebabkan orangtua kesulitan dalam menyelesaikan urusan apa pun. Ingatlah bahwa anak-anak kecil memang perlu bergantung pada orangtua mereka, tetapi seiring bertambahnya usia, ia harus belajar untuk bisa lebih lama sendiri dan merasa nyaman dengan orang lain.

4. Tidak bersedia membantu orangtua melakukan pekerjaan rumah

Freepik/Wavebreakmedia

Sejak usia balita dan prasekolah, anak-anak senang berada di dekat orangtuanya ketika mereka melakukan sesuatu. Seringkali ini membuat anak belajar untuk membantu membersihkan, menyimpan mainan, meletakkan sendok di laci, dan menyimpan sepatu mereka.

Usia balita memang masih terlalu kecil untuk benar-benar menyelesaikan pekerjaan rumah apa pun, tetapi saat mereka tumbuh, anak-anak harus dapat membantu orangtuanya.

Jika anak mama menolak untuk melakukan pekerjaan apa pun di sekitar rumah, bahkan ketika hanya diminta membersihkan mainannya sendiri, ini menandakan anak yang manja dan menunggu Mama untuk melakukan segalanya untuknya.

5. Tidak mau kalah dan mengakui keberhasilan orang lain

Freepik/Gpointstudio

Meskipun tidak ada anak yang senang kalah, tetapi anak yang manja mungkin lebih sulit mengelola kekecewaan ketika mereka tidak menang. Tak jarang mereka menolak untuk mengakui keberhasilan teman mereka.

Tak hanya itu saja, ia selalu mengharapkan pujian untuk setiap hal yang mereka lakukan. Ketika ada orang lain yang tidak melakukan sesuatu dengan cara yang anak harapkan, ia mungkin tak tanggung-tanggung untuk meneriakinya.

6. Tidak mematuhi perintah orangtua

Freepik/peoplecreations

Orangtua berperan dalam mendidik karakter anak sejak usia muda, sehingga anak perlu mendengarkan orangtua mereka dan patuh. Tetapi anak-anak yang terlalu manja mungkin menolak untuk melakukannya.

Sebaliknya, ini membuat orangtua harus 'menyuap' anak-anak dengan permen, mainan, dan makanan lain untuk membuat mereka patuh, dan mematuhi segala macam janji.

Jika orangtua mengatakan "Tidak", anak mungkin hanya mengabaikannya dan berpura-pura tidak mendengar. Sifat manja ini juga bisa bertambah buruk ketika anak menolak melakukan apa yang Mama katakan, kecuali diminta dengan sangat baik atau bahkan memohon.

7. Mencari perhatian dengan cara yang buruk

Freepik

Tentu saja setiap anak ingin diperhatikan oleh orangtuanya, tetapi anak manja selalu ingin diperhatikan oleh semua orang.

Mereka bahkan akan dengan sengaja mempermalukan orangtua mereka di depan umum sehingga orang lain akan menghentikan percakapan, menunda pekerjaannya dan akhirnya memerhatikannya.

Selain itu, anak juga akan mengganggu orang lain bahkan orang dewasa, bersikap kasar kepada mereka, dan membual tentang hal-hal yang berlebihan, sehingga semua orang akan memperhatikannya.

Nah itulah beberapa ciri-ciri anak manja yang perlu orangtua perhatikan. Setiap orangtua tentu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun membesarkan anak manja adalah salah satu mimpi buruk orangtua.

Sebanyak orangtua ingin melindungi anak dari bahaya dunia, ingatlah bahwa membiarkan anak menguji batas dan diluar zona nyamannya, ia akan tahu kekuatannya sendiri, dan ini lebih baik untuk perkembangannya.

The Latest