TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Ingin Menerapkan Homeschooling Untuk Anak? Perhatikan 5 Hal Berikut Ma

Homeschooling bisa jadi pilihan untuk anak yang ingin mengembangkan minat bakatnya

Pexels/Andrea Piacquadio

Masa depan dan tumbuh kembang anak tentunya menjadi hal yang harus diperhatikan. Terutama dalam memilih dan menentukan sarana pendidikan yang baik bagi anak.

Salah satu sistem pendidikan yang bisa diterapkan selain pendidikan formal, yaitu melalui homeschooling.

Homeschooling lebih cocok bagi anak dengan potensi lebih besar di luar akademis, seperti potensi seni, bisnis atau teknologi.

Banyak orangtua yang kini melirik metode pembelajaran homeschooling untuk anak. 

Apalagi melihat kondisi saat ini tengah pandemi dan belum mereda di Indonesia. Bisa jadi tren homeschooling meningkat dengan harapan bisa menjaga kesehatan anak melalui pembatasan sosial.

Homeschooling berarti menyekolahkan anak di rumah. Dengan metode ini, orangtua dapat mengajar ataupun menyeleksi sendiri pengajar atau tutor yang dianggap sesuai untuk anak.

Namun, apakah homeschooling benar-benar sudah cocok untuk anak mama daripada di sekolah formal?

Berikut ini Popmama.com sudah merangkum apa saja yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih homeschooling.

1. Megetahui perbedaan homeschooling dengan sekolah formal

Pexels/Dids

Terdapat beberapa perbedaan antara homeschooling dan sekolah formal. Materi pelajaran di sekolah formal biasanya telah ditentukan terlebih dahulu oleh pihak sekolah berdasarkan kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah.

Jadi meski ada kurikulum yang tidak disetujui oleh orangtua, tidak ada yang memiliki wewenang untuk menentang kurikulum tersebut. Di sekolah formal semua harus mengikuti secara bersama-sama.

Walaupun di sekolah formal para guru berusaha untuk memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing anak dalam belajar, tetap saja ada tekanan yang mungkin diberikan oleh guru untuk membuat para murid bisa menyelesaikan tes di sekolahnya dengan baik.

Artinya, pelajaran yang didapat di sekolah formal umumnya diajarkan pada anak semata agar ia bisa menyelesaikan tes di sekolah dengan baik. Hal ini cukup berbeda dengan metode pengajaran yang diberlakukan dalam homeschooling. 

Saat seorang anak mendapatkan pendidikannya melalui homeschooling, Mama memiliki wewenang penuh untuk membuat kurikulum berdasarkan informasi dan pengetahuan yang dirasa sesuai dengan usia sang anak lho.

2. Cocok untuk anak yang ingin mengembangkan minat dan bakatnya

Pexels/cottonbro

Alasan pemilihan homeschooling cukup bervariatif, termasuk ketika anak ingin lebih mengembangkan minat dan bakatnya. Homeschooling membantu anak lebih fokus melalui pemilihan kurikulum berdasarkan kondisinya. 

Anak juga memiliki kesempatan yang lebih luas dan bisa lebih aktif bertanya untuk mengembangkan minat dan bakatnya. Kurikulum pada homeschooling tentu berbeda dengan kurikulum di pendidikan formal.

Di mana, sistemnya akan lebih fleksibel dan fokus pada kelebihan anak.

3. Orangtua sering berpindah tempat kerja

Pexels/Fox

Salah satu pertimbangan yang perlu diperhatikan ketika ingin mengambil homeschooling adalah saat orangtua sering berpindah tempat kerja. Profesi tertentu orangtua kadang menuntut mereka berpindah tempat kerja, yang biasanya juga menyertakan anak. 

Agar pendidikan tetap aman, anak bisa saja ikut berpindah sekolah dan beradaptasi dengan lingkungan baru.

Namun mencari sekolah yang tepat dan mau bekerja sama, bukan hal mudah. Apalagi harus beradaptasi lagi dengan lingkungan yang baru. Karena pertimbangan ini, orangtua bisa memilih homeschooling. 

4. Lingkungan sekolah yang negatif

Pinterest/Eres' Mama

Perilaku bullying yang biasa terjadi di sekolah, dapat menjadi alasan kuat kenapa orangtua perlu menerapkan homeschooling pada anak. Apabila anak sudah mengalami trauma hingga mengganggu kepercayaan diri, cara ini merupakan salah satu alternatif yang tepat.

Teman-teman dan lingkungan homeschooling anak lebih terkontrol oleh orangtua. Anak mendapat lingkungan positif dan pendidikannya juga tak terganggu. 

Selain itu, Mama juga bisa mengontrol aktivitas anak saat sedang melakukan homeschooling, lho.

5. Memiliki anak berkebutuhan khusus

Pexels/Cliff Booth

Meski beberapa sekolah sudah menerapkan pembelajaran secara inklusif, namun sarana atau fasilitas, termasuk guru profesional, masih ada yang belum memadai. Jadi, meski sekolah menerima anak dengan kebutuhan khusus, pada praktiknya lingkungan sekolah belum sepenuhnya ramah untuk anak.

Maka dari itu, Mama dapat berkonsultasi kepada profesional tentang sistem pendidikan anak berkebutuhan khusus yang tepat.

Mama juga perlu tahu konsekuensi dan kelebihan homeschooling pada anak berkebutuhan khusus. Homeschooling tentu membantu Mama dalam mendidik anak dengan tambahan guru yang profesional di bidangnya. 

Itu dia Ma hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan sebelum menerapkan homeschooling pada anak. Semoga membantu ya, Ma!

Baca juga:

The Latest