TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Penting untuk Memerhatikan Kesehatan Mental Anak saat Isolasi Mandiri

Begini, Ma cara memperhatikan kesehatan anak saat isolasi mandiri!

Pexels/Ketut Subiyanto

Kesehatan mental anak tidak hanya diartikan sebagai kondisi mental yang tidak mengalami penyakit mental saja, namun juga mencakup kemampuan untuk berpikir secara jernih, mengendalikan emosi, dan bersosialisasi dengan anak seusianya. 

Apalagi dimasa pandemi seperti ini dan terlebih jika anak terkonfirmasi positif dan harus menjalani isolasi mandiri. Tentu anak akan mendapati kehidupan dan kesehatan mental yang berubah drastis. 

Terkadang, mungkin ketika anak sedang isolasi mandiri, ia kerap merasa cemas dan sedih, akibat terkurung berhari-hari di ruangan tertutup. Di sinilah peran orangtua menjadi sangat penting untuk memerhatikan kesehatan mental anak. 

Lalu, bagaimana caranya ya, Ma? Berikut Popmama.com akan merangkum pentingnya memerhatikancara menjaga kesehatan mental anak saat isolasi mandiri.

Simak baik-baik ya, Ma! 

1. Anak diharuskan untuk terus beraktivitas

Pexels/Ketut Subiyanto

Meskipun Mama dan anak terjebak di dalam rumah saja, Mama tetap perlu pertahankan aktivitas secara terstruktur ya. Karena hal inilah yang membuat Mama dan anak akan merasa normal seperti biasa. 

Aktivitas-aktivitas yang bisa Mama lakukan bersama anak yaitu: 

  • Membaca buku bersama 
  • Tebak lagu bersama anak 
  • Art dan Craft 
  • Bermain peran 
  • Olahraga kecil
  • Menonton film 

Jadikan aktivitas di atas dengan sangat menyenangkan! Mama dan anak harus terus bergerak aktif, hal ini berguna untuk membantu meningkatkan kekebalan alami dan juga memperkuat keteguhan si Anak bahwa ia bisa menjalani ini semua dan baik untuk kesehatan mentalnya.

2. Terus berkomunikasi secara daring dengan keluarga dan teman

Pexels/Julia M Cameron

Mama bisa tetap terus menjalin komunikasi dengan keluarga maupun teman-teman anak melalui panggilan video atau pesan teks. Agar si Anak merasa terhibur dan senang, karena hal ini pun penting untuk kesehatan mental anak. 

Jika berbicara dengan keluarga maupun temannya, bisa berbagi pengalaman atau bercerita mengenai apapun. Dengan ini, dapat membantu anak mengurangi perasaan cemas dan kesepian yang kerap muncul. 

3. Pastikan anak selalu berpikiran positif

Pexels/Ron Lach

Terkadang anak masih bertanya-tanya mengenai alasan isolasi mandiri ini, nah peran Mama di sini untuk menjaga pikiran anak tetap positif dan bahagia, adalah dengan menceritakan pada anak apa alasan ia menjalani isolasi mandiri. 

Mama bisa berbicara dengan kalimat-kalimat positif, seperti: “Agar semua keluarga bisa tetap sehat” atau “Kamu adalah pahlawan yang melindungi orang lain dari Covid-19 saat isolasi mandiri.'' 

Hal ini penting dilakukan agar pikiran anak tetap positif, karena berpengaruh juga untuk meningkatkan imunitas si Anak. 

4. Meningkatkan ibadah bersama anak

Freepik/rawpixel.com

Mama bisa ajak anak untuk beribadah bersama, dengan sholat tepat waktu dan selalu berdoa agar diberikan kesembuhan. Ajak anak untuk berdoa agar ia diberikan ketenangan dalam menghadapi isolasi mandirinya itu.

5. Menyalurkan hobi yang disukai anak

Freepik/Pvproduction

Saat menjalani isolasi mandiri, Mama bisa ajak anak untuk melakukan berbagai hobi yang memang ia sukai. Misalnya bermain gitar, membaca buku, menulis cerita, menonton film atau serial dan kegiatan lain yang memang anak sukai.

Jika tetap melakukan hobi yang anak sukai, bisa saja anak menjadi lebih bahagia lagi dan tidak merasa kesepian dan muncul perasaan cemas ataupun perasaan lainnya. 

Nah, itulah tadi bagaimana penting untuk perhatikan cara menjaga kesehatan mental anak saat isolasi mandiri. Tetap selalu ajak anak mengobrol dan pantau terus kondisi anak ya, Ma. Saling menguatkan satu sama lain, jika Mama pun terkena. Semangat terus, Ma tetap jaga imun dan semoga lekas pulih! 

Baca Juga: 

The Latest