TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Hati-Hati Ma, Ini Dampak Jika Anak Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat memengaruhi fisik, kognitif, dan psikologis anak!

Pixabay/canciochi

Zat besi merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak. Namun sayangnya, masih banyak orangtua yang belum memerhatikan kebutuhan zat besi anak mereka. 

Hal ini dapat dilihat dari fakta yang menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak balita di Indonesia ternyata mengalami kekurangan zat besi. Padahal, balita umumnya membutuhkan asupan zat besi sebanyak 7–11mg per harinya, Ma. 

Kondisi tidak terpenuhinya zat besi ini pun dapat menjadi masalah bagi anak. Misalnya, menyebabkan anak mengalami anemia. Tak hanya bagi tubuh, asupan zat besi yang kurang juga dapat berdampak pada aspek psikologis anak. 

Lebih lanjut, berikut Popmama.com jelaskan pentingnya zat besi serta dampak jika anak kekurangan zat besi. 

1. Zat besi bantu kembangkan potensi prestasi

Pixabay/sasint

Zat besi memiliki peran yang cukup penting dalam proses tumbuh kembang anak. Dengan zat besi dan nutrisi lain yang cukup, anak pun dapat mencapai tumbuh kembang optimalnya, Ma. 

Selain itu, kecukupan zat besi juga bisa memaksimalkan potensi prestasi yang dimiliki oleh anak. "Potensi prestasi sendiri terdiri dari tumbuh tinggi dan kuat, berpikir cepat, percaya diri, aktif bersosialisasi, serta tangguh," jelas Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psi., Psikolog Anak dan Keluarga dalam Konferensi Pers dan Peluncuran SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC pada Kamis (18/02/2021).

Kebutuhan zat besi sendiri dapat anak peroleh dari beragam makanan, seperti daging merah, ikan, kacang-kacangan, bayam, biji wijen, tahu, kentang, seledri, brokoli, telur, atau jagung. Sebaiknya, Mama menambahkan makanan tersebut secara variatif dalam menu harian anak agar asupan zat besinya terpenuhi. 

2. Dampakanak kekurangan zat besi, baik jangka pendek dan jangka panjang

Pixabay/Jennifer_Menendez_522

Apabila asupan zat besi anak-anak tidak terpenuhi dengan baik, kondisi tersebut dapat menyebabkan beberapa hal. Tidak hanya anemia, tetapi juga menganggu tumbuh kembang si Kecil. 

Menurut Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK., Dokter Spesialis Gizi Klinik dan President of Indonesian Nutrition Association, berikut dampak yang ditimbulkan jika kebutuhan zat besi anak tidak terpenuhi. 

Dampak kekurangan zat besi jangka pendek

Beberapa akibat yang mungkin saja terjadi jika anak kekurangan zat besi dalam jangka pendek ialah, perkembangan otak terhambat, risiko diare & ISPA meningkat, perkembangan motorik & koordinasi terganggu, dan adanya gangguan pola tidur. 

Dampak kekurangan zat besi jangka panjang

Sementara dalam jangka panjangnya, anak bisa saja mengalami penurunan performa & kognitif, imunitas terganggu, kapasitas kerja menurun, serta terhambatnya aktivitas fisik apabila mereka tidak memiliki asupan zat besi yang cukup. 

Maka, penting bagi orangtua untuk memerhatikan apakah zat besi anak sudah sesuai dengan kebutuhannya. Selain dari makanan, Mama juga bisa mendorong pemenuhan zat besi melalui vitamin C. 

Vitamin C akan membantu tubuh anak dalam menyerap zat besi yang terkandung pada makanan. Zat besi yang masuk dalam tubuh anak pun akan lebih maksimal, Ma. 

3. Psikologis juga bisa terpengaruh jika kekurangan zat besi

Pixabay/21150

Selain memengaruhi proses tumbuh kembang secara fisik, aspek psikologis pun dapat ikut terpengaruh jika zat besi anak tidak tercukupi.

Secara umum, ada 3 aspek penting yang terdampak apabila asupan zat besi anak mama kurang. Berikut yang disampaikan oleh Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani. 

Fisik-motorik

Dalam segi fisik-motorik, anak yang kekurangan zat besi mungkin akan kekurangan berat dan tinggi badan, mudah lelah juga lemas, serta berkurangnya kualiatas tidur.

Hal ini pun akan membuat anak tidak seaktif teman-temannya. Anak juga mungkin merasa sulit bergaul dan merasa minder. 

Kognitif-bahasa

Dilihat dari aspek kognitif-bahasa, anak yang kebutuhan zat besinya kurang akan mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, daya tangkap rendah, dan mudah lupa.

Kondisi tersebut mungkin saja berpengaruh dalam prestasinya, anak pun dapat tertinggal jauh dengan teman-temannya sehingga merasa malu. Rasa percaya diri anak juga mungkin akan menurun. 

Sosioemosional

Sosioemosional melibatkan kemampuan anak dalam bersosialisasi dan mengendalikan emosi. Ketika anak mengalami dampak secara fisik dan kognitif karena kekurangan zat besi, mereka pun cenderung sensitif terhadap banyak hal.

Jadi, anak menjadi mudah marah, sulit mengendalikan diri, bahkan stres. 

Itulah beberapa informasi penting terkait dampak anak kekurangan zat besi yang perlu orangtua ketahui. Yuk, penuhi kebutuhan nutrisi anak dan beri mereka stimulasi agar tumbuh kembangnya optimal!

Baca juga:

The Latest