TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

7 Kegiatan untuk Membangun Keterampilan Sosial Anak Prasekolah

Kegiatan sederhana ini bisa dilakukan sambil mengisi waktu luang bersama si Kecil

Pexels/Eren Li

Ketika seorang anak siap untuk masuk taman kanak-kanak (TK), itu adalah penyesuaian besar bagi anak dan orangtuanya. Ini adalah dunia yang sama sekali baru, dan si Kecil akan memulai perjalanannya ke sekolah dan belajar.

Dilansir dari American Psychological Association (APA), ketika anak-anak memasuki taman kanak-kanak, mereka akan meningkatkan dasar keterampilan sosial, untuk memahami emosi orang lain baik itu bahagia, marah atau sedih.

Anak juga mengeksplorasi bagaimana mengekspresikan dirinya dalam lingkungan sosial, dan akan mulai mengembangkan pengalaman pertamanya dengan persahabatan sejati.

Jika Mama ingin membangun dasar keterampilan sosial yang diperlukan oleh anak prasekolah, ada beberapa kegiatan menyenangkan dan menarik yang bisa dilakukan.

Berikut Popmama.com telah merangkum beberapa kegiatan untuk membangun keterampilan sosial anak prasekolah. Yuk simak!

1. Lomba menatap

Freepik/Olganosova

Lomba atau kontes menatap adalah sesuatu yang kita semua lakukan sekali atau dua kali sebagai permainan yang menyenangkan. Tetapi ternyata permainan ini dapat membantu anak-anak prasekolah mengembangkan keterampilan sosial mereka.

Dilansir dari Positive Action, anak-anak dapat kesulitan untuk mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi, dan lomba menatap dapat membantu balita mempelajari keterampilan komunikasi ini.

Jika si Kecil masih memiliki masalah dengan menatap, Mama dapat menempelkan stiker di dahi, dan meminta anak melihat stiker itu sambil berbicara satu sama lain.

2. Bermain gelindingkan bola

Pexels/Yan Krukov

Anak pada usia prasekolah ini umumnya baru belajar untuk bermain bersama, dan ini merupakan hal yang perlu dibina karena berperan besar dalam keterampilan sosialnya kelak.

Untuk melakukan permainan ini, Mama dapat duduk di seberang anak dan gelindingkan bola ke depan arahnya. Lalu minta anak menangkapnya dan gelindingkan lagi ke arah Mama. Bahkan jika itu dimulai dalam keheningan, seiring berjalannya permainan, percakapan dapat berkembang.

Dan tentunya ini adalah cara yang bagus untuk menunjukkan kepada seorang balita cara bermain dengan orang lain.

3. Permainan tebak emosi

Freepik/lookstudio

Hampi semua orang menyukai permainan tebak-tebakan yang menyenangkan, dan permainan tebak-tebakan emosi bisa menjadi cara yang bagus untuk mengajarkan keterampilan sosial kepada anak-anak di usia taman kanak-kanak.

Menariknya, seluruh keluarga dapat bergabung. Awalnya Mama dapat menuliskan jenis-jenis emosi di kertas atau memotong gambar-gambar emoji, dan diletakkan di wadah. Kemudian pemain akan mengambil satu emosi dan memerankannya agar semua orang dapat menebaknya.

Meskipun ini adalah permainan yang sederhana, ini dapat mengajarkan anak jenis-jenis emosi yang penting untuk diketahui ketika anak mulai meluaskan lingkup sosialnya.

4. Meniru emosi orang lain

Freepik/Racool_studio

Berbicara tentang emosi, kegiatan selanjutnya yang dapat dilakukan untuk membangun keterampilan sosial anak prasekolah adalah meniru, atau menyalin, emosi yang dilakukan orang lain dengan wajah mereka.

Permainan yang satu ini dapat dilakukan di mana saja, dan sama seperti permainan sebelumnya, permainan meniru emosi ini adalah cara yang bagus untuk membantu mengajari anak cara mengenali emosi, yang akan membantunya saat melakukan percakapan nyata.

Anak tentunya akan lebih baik dalam membaca emosi orang lain dan menentukan bagaimana perasaannya.

5. Mendongeng bersama anak

Freepik/Katemangostar

Sebagian besar keterampilan sosial adalah berkomunikasi dengan orang lain, dan mendongeng bisa menjadi cara yang bagus untuk melatihnya.

Dilansir dari Friendship Circle, jika Mama ingin membuat anak terbiasa mengobrol dengan orang lain, ada cara menyenangkan yang bisa dicoba ketika mendongeng. Mama dapat melakukan ini dengan anak, atau bahkan melibatkan anggota keluarga lainnya.

Awalnya Mama dapat memulai cerita, dan kemudian berhenti, dan minta anak untuk melanjutkan cerita yang telah Mama akhiri. Ini bisa cerita apa saja yang tak harus berdasarkan kisah dari buku. Dan permainan ini akan berlangsung sampai cerita berakhir secara alami.

6. Melakukan permainan topik

Freepik/facesportrait

Saat percakapan terjadi, biasanya ada topik yang sedang dibicarakan, dan permainan topik bisa menjadi cara yang bagus untuk memperkenalkan anak pada konsep ini.

Mama dapat duduk dengan si Kecil, atau mengajak anggota keluarga lain agar duduk melingkar. Kemudian Mama akan memulainya dengan membaca alfabet.

Setiap orang harus memikirkan sesuatu yang dimulai dengan huruf yang didapatkan secara bergantian. Misalnya anak mendapatkan huruf 'A', maka ia dapat mengatakan 'Apel'. Kemudian ketika Papa mendapatkan huruf 'B' maka bisa menjawab 'Balon'.

Selain meningkatkan keterampilan sosial anak, permainan ini juga dapat mengenalinya cara membaca huruf-huruf dan berbagai kosa kata baru.

7. Permainan 'simon says'

Freepik/Jcomp

Mama mungkin sudah tak asing dengan permainan 'simon says' atau simon mengatakan, bukan? Simon Says tampak seperti permainan masa kanak-kanak yang sederhana dan klasik, tetapi sebenarnya mengajarkan banyak hal tentang keterampilan mendengarkan dan sosial.

Permainan ini mengharuskan satu pemain untuk mengatakan sebuah perintah, misalnya "Simon mengatakan....angkat tanganmu!".

Ketika seorang anak memainkan permainan ini, ia harus mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan kepadanya, dan ini adalah keterampilan yang anak perlukan ketika mencoba berkomunikasi dengan teman-temannya.

Selain itu, anak juga dapat belajar mengambil alih dan berkomunikasi secara efektif ketika mendapat giliran untuk menyerukan gerakan.

Kini Mama telah mengetahui apa saja kegiatan untuk membangun keterampilan sosial anak prasekolah. Banyak kegiatan sederhana yang bisa mengajarkan balita lebih dari yang Mama pikirkan.

Mama juga dapat menemukan kegiatan atau permainan lain yang melibatkan mendengarkan dan memberikan instruksi. Ini adalah cara yang tepat untuk memperkenalkan anak prasekolah tentang konsep bercakap-cakap dengan orang lain.

Selamat mencoba Ma!

Baca juga:

The Latest