TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Agar Maksimal, Inilah Cara Mengonsumsi Vitamin D yang Tepat

Selain dari sinar matahari, kamu juga memerlukan asupan vitamin D dari makanan.

Unsplash/Michael Longmire

Apakah kamu suka berjemur di bawah sinar matahari untuk mendapatkan asupan vitamin D?

Manfaat vitamin D sendiri yaitu untuk tulang yang kuat. Sebab jika kekurangan vitamin D, maka bisa dikaitkan dengan penyakit jaringan tulang yang tidak termineralisasi secara baik.

Diwartakan dari Healthline, mendapatkan vitamin D dalam jumlah cukup sangat penting untuk perkembangan tulang maupun gigi. Bahkan termasuk meningkatkan ketahanan terhadap penyakit tertentu.

Mengenai hal tersebut, berikut Popmama.com berikan informasi cara mengonsumsi vitamin D yang tepat:

1. Apa dampak buruk dari kekurangan asupan vitamin D?

Unsplash/Usman Yousaf

Sebaiknya jangan sampai diri kamu terlalu sedikit mendapat asupan vitamin D, ya. Apalagi di masa pandemik Covid-19 ini.

Sebab jika itu terjadi, kemungkinan dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang dan penyakit lain. 

Dilansir dari Medlineplus, kekurangan vitamin D pada orang dewasa yang parah menyebabkan osteomalacia. Osteomalacia sendiri bisa mengakibatkan tulang lemah, nyeri tulang dan kelemahan otot.

Namun bagi beberapa orang gejalanya tidak terlalu dirasakan, bahkan tanpa gejala sekali pun.

2. Siapa yang membutuhkan tambahan suplemen vitamin D?

Unsplash/Towfiqu barbhuiya

Sebenarnya, orang dengan penyakit osteomalasia membutuhkan tambahan suplemen vitamin D harian.

Selain itu, selama musim hujan kamu juga perlu mendapatkan vitamin D dari makanan. Ini karena matahari tidak cukup kuat bagi tubuh untuk membuat vitamin D.

Tetapi tidak hanya mendapatkan asupan vitamin D dari makanan saja, semua orang perlu mengonsumsi suplemen harian yang mengandung 10 mikrogram vitamin D.

Termasuk anak-anak, ibu hamil dan selama menyusui.

3. Bagaimana mendapatkan lebih banyak vitamin D selain dari suplemen?

Unsplash/David B Townsend

Sebenarnya, kekurangan vitamin D diakibatkan oleh paparan sinar matahari yang tidak memadai dan tidak cukupnya vitamin D dalam makanan.

Diinformasikan dari WebMD, tubuh membutuhkan kalsium dan vitamin D. Cara terbaik untuk mendapatkannya lebih banyak adalah dari makanan.

Selain dari suplemen, berikut beberapa makanan yang secara alami mengandung vitamin D:

  • Ikan berlemak seperti salmon, tuna dan mackerel
  • Hati sapi
  • Produk susu
  • Jamur
  • Kuning telur
  • Sereal atau oatmeal

4. Bagaimana jika kelebihan mengonsumsi suplemen vitamin D?

Unsplash/Alexandra Gorn

Apa yang terjadi jika terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin D?

Seseorang yang mendapat kelebihan vitamin D atau toksisitas vitamin D, biasanya mengalami keracunan dan bisa merusak ginjal. Namun juga akan memiliki rasa mual, muntah hingga sembelit.

Dikutip dari MayoClinic, konsekuensi utama dari keracunan vitamin D adalah penumpukkan kalsium dalam darah. Ini dapat menyebabkan lemas dan sering buang air kecil. 

Sebagian besar toksisitas vitamin D berkembang menjadi nyeri tulang dan masalah ginjal seperti pembentukkan batu kalsium.

5. Kapan dan berapa dosis asupan vitamin D harian?

Unsplash/Danilo Alvesd

Sebenarnya, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keefektifan vitamin D. Termasuk kapan dan bagaimana kamu menggunakan dosis harian.

Dokter keluarga Rodolfo Perez-Gallardo, MD mengatakan kepada HealthClevelandclinic bahwa waktu terbaik untuk mengonsumsi vitamin D adalah setelah mengonsumsi makanan yang mengandung lemak.

Sejumlah kecil susu atau yogurt akan membantu. Alasannya karena vitamin D membutuhkan lemak dalam penyerapannya.

Sedangkan asupan vitamin D harian rata-rata, yaitu berkisar 400-800 IU. Namun asupan harian harus lebih tinggi jika kamu tidak mendapat terpapar sinar matahari.

Demikianlah cara tepat mengonsumsi asupan vitamin D. Apakah kamu akan mulai menerapkannya?

Baca juga:

The Latest