TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Menekan Perasaan, 5 Luka Hati Ini Sulit Disembuhkan Sebagian Orang

Faktanya, menjadi korban bullying bisa menjadi luka hati mendalam

Pexels/Victoria Borodinova

Untuk sebagian orang, kekecewaan yang mendalam adalah hal yang sangat menyakitkan.

Memang benar, bahwa otak mencatat rasa sakit emosional dari patah hati dengan cara yang sama seperti rasa sakit fisik.

Dilansir dari Medicinenet, seseorang dengan patah hati sering mengalami episode marah dan putus asa. Beberapa mungkin menekan perasaan, sehingga menyebabkan kecemasan dan depresi.

Tampaknya, 5 luka hati ini sulit disembuhkan. Berikut Popmama.com sampaikan informasi selengkapnya:

1. Pernah punya pengalaman buruk dikhianati orang terdekat

Pexels/cottonbro

Apabila pernah alami sebuah pengkhianatan, biasanya punya tingkat kemarahan dan rasa sakit yang tak terlukiskan. 

Bahkan pengalaman buruk tersebut menimbulkan rasa sakit yang begitu mendalam dan kompleks.

Dikutip dari Newtimes, jika rasa sakit dari pengkhianatan tidak dikendalikan maka dapat menyebabkan depresi. Paling buruknya, yakni menjadi sikap apatis yang terus-menerus. 

Jadi ketika dikhianati orang terdekat, hal itu membuat seseorang sulit menangani luka hatinya. Tidak jarang menghasilkan perubahan yang mengubah hidupnya dan sulit disembuhkan.

2. Mendapat perlakuan yang secara tidak adil

Pexels/Polina Zimmerman

Mendapat perlakuan yang secara tidak adil atau diskriminasi, itu bisa menjadi luka hati yang membuat seseorang terus merasa kesal.

Ketika ini terjadi, maka akan mengurangi rasa semangat dan tingkat motivasi di dalam hidup mereka.

Dr. Roberto De Vogli dari University College London, penulis utama studi tersebut mengatakan kepada Reutershealth bahwa mengatasi ketidakadilan dapat menjadi cara untuk meningkatkan kesehatan. Terutama di kalangan orang-orang dengan posisi sosial ekonomi rendah. 

Bahwa orang yang memiliki perasaan diperlakukan tidak adil, ini berpotensi menyebabkan tekanan mental. Bahkan mungkin membuat seseorang sulit sembuh.

3. Menjadi korban perlakuan bullying di masa lalu

Pexels/Pixabay

Jika kamu pernah diintimidasi, mungkin sampai sekarang selalu merasa tidak berdaya.

Faktanya, intimidasi atau mendapat perlakuan bullying yang dialami di masa lalu memang sangat menimbulkan efek traumatis.

Lebih buruknya lagi, korban bullying akan jadi meragukan diri sendiri dan sulit mempercayai orang. Termasuk alami risiko gangguan kecemasan dan depresi.

Akibatnya, kamu masih hidup dengan kerusakan pada harga diri yang melekat dan tidak bisa hilang begitu saja.

4. Memiliki sahabat yang tidak setia dan bermuka dua

Pexels/Liza Summer

Apakah kamu pernah memiliki sahabat yang tidak setia?

Saat punya pengalaman buruk dari sahabat yang bermuka dua, maka akan membuat kamu sulit untuk melupakan hal itu.

Memang sangat sakit ketika sahabat selalu memberi senyum dan beragam pengertian, tetapi mereka malah menyebarkan desas-desus tentang diri kamu.

Tak heran jika hal tersebut menyebabkan seseorang terus mengingat dan sulit menghilangkan dari ingatannya. Bahkan tidak dapat mempercayai salah satu dari mereka lagi.

5. Kehilangan orang tercinta atau teman terdekat

Pexels/Andrea Piacquadio

Kehilangan memang adalah bagian yang tak terhindarkan dari kehidupan. 

Saat alami kehilangan orang tercinta atau teman terdekat selama-lamanya, pasti akan menimbulkan luka hati. Kondisi ini satu hal yang tidak pernah mudah diterima.

Bahkan respon emosional dan proses berduka, itu bisa menjadi intens dan memiliki efek mendalam. Imbasnya pada kesehatan mental dan emosional seseorang.

Lebih sulit lagi, luka hati tersebut membuat seseorang selalu bersedih dan kehilangan semangat. Termasuk sejumlah gejala dan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kesepian.

Demikianlah 5 luka hati yang sulit disembuhkan. Sebaiknya tidak membiarkan perasaan mendominasi pikiran kamu, ya!

Baca juga:

The Latest