TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Heboh Twitt Nicki Minaj soal Vaksin Covid-19 Membuat Testis Bengkak

Cek faktanya yuk sebelum percaya!

Instagram.com/nickiminaj/

Begitu banyak berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan faktanya mengenai vaksin Covid-19. Salah satu yang sedang ramai adalah impoten dan testis membengkak. 

Hal ini sedang ramai dibicarakan di AS. Tak lain dan tak bukan bermula dari "katanya". Kali ini yang memulai segalanya adalah seorang rapper perempuan, Nicki Minaj.

Dalam tweet yang awalnya membicarakan Met Gala 2021, ia mengungkapkan alasan kenapa ia masih mempertimbangkan apakah akan vaksin Covid-19 atau tidak. 

Di situ disebutkan bahwa ada yang vaksin dan akhirnya mengalami testis bengkak. Untuk faktanya, Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Teman sepupu Nicki Minaj yang malang

Instagram.com/nickiminaj

Mungkin Nicki sedang kesepian lantaran enggan hadir dalam acara Met Gala 2021 kemarin. Ia menghabiskan malam dengan mengunggah cuitan di Twitter. 

Puncaknya adalah saat ia bercerita bagaimana sepupunya yang tinggal di Trinidad menolak vaksin Covid-19. Di mana ada temannya yang hendak menikah dan melakukan vaksin Covid-19.

Hal yang terjadi setelahnya adalah, temannya tersebut dikatakan impoten dan testikelnya membengkak. Bahkan, pernikahannya pun katanya dibatalkan lantaran calon pengantin perempuannya tidak terima. 

Hal ini langsung menjadi pembicaraan warganet, ada yang mendukung, ada yang malah menjadikan hal ini bahan bercanda. 

2. CDC pun bersuara, mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara keduanya

Pexels/maksgelatin

Di setiap negara, selalu ada orang yang mempertanyakan keamanan dan efektivitas vaksin. Di AS pun, saat hal ini ramai dibicarakan, CDC pun turun tangan. 

Dalam situs resminya, CDC mengungkapkan bahwa tidak ada bukti apakah orang yang divaksin Covid-19 akan mengalami kesuburan pada pria. 

Sebuah penelitian yang dilakukan Miller School of Medicine di University of Miami, bahwa tidak ada perubahan pada karakteristik, jumlah, dan motilitas atas sperma laki-laki pada sebelum dan sesudah vaksin. 

Meski sebenarnya, masih perlu penelitian lebih lanjut karena hanya melibatkan 41 responden saja. Sedangkan vaksin yang digunakan adalah Pfizer dan Moderna. 

3. Vaksin kebanyakan hanya mengandung mRNA

Freepik

Seorang urologist di Glickman Urological and Kidney Institute di Cleveland Clinic, mengungkapkan bahwa kebanyakan vaksin yang beredar seperti Pfizer dan Moderna tidak mengandung virus. 

Di dalam vaksin tersebut hanya mengandung mRNA yang tidak akan mengubah DNA seseorang. Selain itu, mRNA juga tidak terbukti bisa menimbulkan kerusakan seperti impoten dan testis membengkak. 

Namun, vaksin seperti Sinopharm atau Sinovac merupakan vaksin yang mengandung virus utuh yang telah dilemahkan atau dimatikan dari patogennya. Namun ini sejauh ini belum ada masalah mengenai alat reproduksi laki-laki. 

4. Faktanya, kesuburan laki-laki dipertaruhkan jika terkena Covid-19

Unsplash/Deon Black

Sampai saat ini, belum ada kasus di mana pria mengalami keluhan impoten atau masalah pada kesuburan mereka pasca divaksin. Namun pada kenyataannya, laki-laki yang terinfeksi virus corona bisa mengalami masalah ereksi. 

Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian yang diunggah di Journal of Endocrinological Investigation. Menurut para dokter, ada beberapa laki-laki yang mengalami masalah dengan ereksi setelah terkena Covid-19. 

Kepala reproduksi urologi di University of Miami Miller School of Medicine mengatakan bahwa testikel yang bengkak dan disfungsi ereksi telah ditemukan sebagai efek samping pasca menderita Covid-19. 

Menurut data mengenai efek dari penyakit Covid-19, virus ini menyerang pembuluh darah dan bisa saja menimbulkan penyumbatan pembuluh darah, komplikasi pada paru atau ginjal, dan masalah kesehatan lain seperti gigi yang copot.

Masalah pada pembuluh darah ini bisa jadi salah satu pemicu kenapa pria bisa impoten setelah terkena virus corona. Daripada terkena efek samping dari virus corona, lebih baik segera tingkatkan perlindungan dengan mengikuti vaksin Covid-19, kan?

Baca juga:

The Latest