TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

WHO: Covid-19 Tak Lagi Jadi Darurat Kesehatan Global

WHO sebut Covid-19 tidak lagi jadi darurat kesehatan global, apakah ini tanda pandemi berakhir?

Pexels/CDC

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) secara resmi mengatakan bahwa Covid-19 sudah tidak lagi menjadi darurat kesehatan global.

Pengumuman ini tentunya menjadi langkah besar menuju akhir dari adanya pandemi Covid-19 yang sudah menewaskan banyak orang, memperdalam kesenjangan masyarakat, hingga mengganggu ekonomi dunia.

Sebagai informasi, Komite Darurat WHO pertama kali menyampaikan bahwa Covid-19 mewakili tingkat kesiagaan tertinggi pada 30 Januari 2020 lalu.

Status darurat kesehatan global saat itu membantu memusatkan perhatian dunia kepada ancaman kesehatan yang ditimbulkan dari Covid-19, serta memperkuat kolaborasi dalam vaksin dan pengobatannya.

Jika kamu ingin mengetahui kabar soal WHO sebut pandemi Covid-19 tak lagi jadi darurat kesehatan global, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya secara detail.

1. Direktur Jenderal WHO katakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global

Pexels/cottonbro studio

Komite Darurat Peraturan Kesehatan Internasional WHO bertemu pada hari Kamis (4/5/2023) lalu. Agenda yang membahas pandemi itu merupakan pertemuan ke-15 tentang Covid-19.

Dalam kesempatan itu, mereka merekomendasikan WHO untuk mendeklarasikan diakhirinya krisis Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus setuju dengan saran yang diberikan tersebut. Ia pun menentapkan bahwa Covid-19 sekarang tidak lagi merupakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.

"Kemarin, Komite Darurat bertemu untuk ke-15 kalinya dan merekomendasikan kepada saya agar saya menyatakan berakhirnya darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional," ucap Tedros dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).

"Saya telah menerima saran itu. Oleh karena itu, dengan harapan besar, saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," sambungnya.

2. Pencabutan status darurat dilakukan WHO dengan banyak pertimbangan

Freepik/tawatchai07

Pencabutan status kedaruratan yang dilakukan oleh WHO pastinya sudah ditetapkan dengan banyak pertimbangan yang ada, Ma.

Dikutip dari laman BBC News, Tedros mengatakan bahwa keputusan ini sudah dipertimbangkan dengan hati-hati selama beberapa waktu dan dibuat berdasarkan analisis data yang cermat.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa selama setahun ini, tren Covid-19 mulai menurun bersamaan dengan meningkatnya herd immunity, baik yang dihasilkan dari vaksinasi maupun infeksi sebelumnya.

Angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19 juga terus menurun. Tekanan pada sistem kesehatan juga bahkan ikut berkurang.

"Tren ini telah memungkinkan sebagian besar negara untuk hidup kembali seperti yang kita ketahui sebelum Covid-19," kata Tedros.

3. Pandemi Covid-19 belum disebut berakhir

Pexels/zydeaosika

Dilansir dari laman AP, meskipun fase darurat sudah berakhir, pandemi Covid-19 rupanya belum berakhir. Terlebih lagi, ada catatan lonjakan kasus yang baru-baru ini terjadi di Asia Tenggara dan Timur Tengah.

WHO mengatakan ada ribuan orang yang masih sekarat akibat virus tersebut setiap minggu, dan jutaan lainnya menderita efek jangka panjang yang melemahkan.

"Itu tidak berarti Covid-19 sudah berakhir sebagai ancaman kesehatan global," ujarnya sambil memperingatkan bahwa varian baru masih bisa muncul.

Tedros mencatat bahwa sementara ini jumlah kematian resmi Covid-19 adalah 7 juta. Mengejutkannya, angka sebenarnya diperkirakan setidaknya mencapai 20 juta.

4. Status darurat Covid-19 bisa kembali diberlakukan jika situasinya berubah

Pexels/cottonbro studio

Covid-19 memang sudah dikatakan oleh WHO belum berakhir. Dia pun mengingatkan bahwa status darurat Covid-19 dapat saja dipulihkan kembali alias diberlakukan jika situasinya berubah.

"Hal terburuk yang dapat dilakukan negara mana pun sekarang adalah menggunakan berita ini sebagai alasan untuk lengah, untuk membongkar sistem yang telah dibangunnya, atau untuk mengirim pesan kepada rakyatnya bahwa Covid-19 tidak perlu dikhawatirkan," katanya.

Sekadar informasi, WHO pertama kali menyatakan Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC) pada Januari 2020 lalu. Hal itu menandakan perlunya tindakan global yang terkoordinasi untuk melindungi orang dari virus baru.

WHO tidak 'menyatakan' pandemi, tetapi pertama kali mereka mengunakan istilah tersebut untuk menggambarkan wabah pada Maret 2020 lalu, saat virus sudah menyebar ke setiap benua kecuali Antartika.

Sekarang, tergantung pada masing-masing negara untuk terus mengelola Covid-19 dengan cara yang menurut mereka terbaik.

Jadi, itulah rangkuman informasi mengenai Covid-19 tidak lagi jadi darurat kesehatan global. Hadirnya kabar ini tentu menjadi tambahan informasi terbaru soal Covid-19.

Seperti yang dikatakan WHO, pandemi Covid-19 memang belum berakhir walau status daruratnya sudah dicabut. Oleh sebab itu, tetap terus lakukan protokol kesehatan di mana pun dan kapan pun, ya.

Baca juga:

The Latest