TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

IWD 2022: Pemberdayaan Perempuan yang Harus Didukung oleh Pemerintah

Selamat Hari Perempuan Nasional 2022 ya, Ma!

Pexels/Tima Miroshnichenko

Setiap tanggal 8 Maret, Dunia memperingati Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) sejak tahun 1900-an. Peringatan ini semakin diramaikan karena banyaknya perilaku buruk yang dialami oleh kaum perempuan di masa lalu seperti penindasan, kekerasan fisik, kekerasan mental, dan ketimpangan sosial yang terjadi terhadap perempuan.

Hari Perempuan Internasional memiliki tema yang berbeda-beda di setiap tahunnya. Untuk tahun 2022 ini, mengusung tema "Break The Bias" yang diharapkan kaum perempuan di seluruh dunia dapat menunjukkan kepada masyarakat dunia bahwa mereka layak setara dengan kaum laki-laki.

Sesuai dengan tema itu, Chandra Kirana Prijosusilo selaku Pendiri Kawung Foundation mendorong pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi akses research and development untuk masyarakat adat. Ia berharap aksi itu bisa menjadi dorongan untuk perempuan lebih berdaya.

Untuk lebih lanjutnya, langsung saja simak rangkuman yang telah Popmama.com rangkum tentang pemberdayaan perempuan yang harus didukung.

1. Pemerintah perlu membantu perempuan yang memiliki keahlian

Pexels/Tima Miroshnichenko

Chandra menuturkan, saat ini masih sedikit fasilitas dari pemerintah maupun pihak-pihak lain untuk membantu masyarakat atau ibu-ibu memiliki keahlian. Menurutnya, pemerintah perlu membantu perempuan yang memiliki keahlian.

"Ini penting karena untuk memahami sebetulnya saya sendiri punya keahlian apa, di desa ada biodiversity apa. Kemudian dari situ baru bisa memetakan sebetulnya di luar sana ada kebutuhan apa yang bisa saya penuhi dengan keahlian yang saya miliki," ujarnya dalam webinar Katadata Women Leader Forum (WLF) 2022, sesi "Boosting & Empowering the Local SME's", pada Selasa (8/3/2022).

2. Perlu kebijakan lebih untuk menghargai dan merawat keanekaragaman maupun budaya Indonesia

Women Leaders Forum 2022 Potret Chandra Kirana Prijosusilo selaku Pendiri Kawung Foundation saat webinar WLF.

Menurutnya, keanekaragaman ekosistem Indonesia merupakan terbesar ketiga di dunia. Maka dari itu, banyak masyarakat adat yang memanfaatkan keanekaragaman tersebut untuk dapat bertahan hidup. 

Chandra memberikan contoh dari pengalaman kisahnya yaitu pada 2021 lalu, ia melakukan penelitian di wilayah terpencil Jambi. Hasilnya, ia menemukan bahwa masyarakat di sana memanfaatkan 156 jenis tanaman untuk makanan.

"Jadi, kebijakan pembangunan itu harus memperhatikan bagaimana merawat keberagaman. Kelapa sawit itu bagus. Namun, jangan sampai kelapa sawit itu menjadi tutupan lahan sepanjang mata memandang tanpa ada wilayah-wilayah di mana masyarakat itu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya dari lahan itu sendiri," ujarnya.

3. Banyak perempuan Indonesia percaya dan yakin akan kemampuan masing-masing

Pexels/Olia danilevich

Chandra meyakini banyak perempuan Indonesia percaya dan yakin akan kemampuan masing-masing. Namun, mereka tetap membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk dapat mengembangkan ide basis data.

"Sebetulnya pentingnya data ya, jadi digitalisasi pembangunan pedesaan saat ini harus mencakup dokumentasi kekayaan biodiversitas dari perspektif masyarakat tradisional, yang kemudian disinkronkan dengan pengetahuan ilmiah. Dari situ kita bisa menemukan banyak sekali sumber daya ekonomi yang sangat penting," ungkap dia.

Data-data yang ada tersebut dikatakan Chandra dapat perempuan manfaatkan untuk menghasilkan karya-karya lebih baik dan bisa dipasarkan secara global.

Nah, itulah rangkuman yang telah Popmama.com rangkum tentang pemberdayaan perempuan yang harus didukung.

Penting sekali untuk selalu mendukung perempuan agar lebih berdaya dengan memfasilitasi akses research and development. Dukungan itu bisa dari pemerintah ataupun masyarakat agar terciptanya kesetaraan. 

Baca juga:

The Latest